Sekilas Mirip Ini Beda Pilek dengan Gejala Covid-19
Meski punya gejala mirip dengan flu nyatanya ada sejumlah hal yang membedakan antara flu biasa dan Covid-19 yang kini kasusnya melambung di Indonesia
TRIBUNBATAM.id - Suka tidak suka pemberitaan yang marak jadi perbincangan di publik masih soal Covid-19.
Naiknya drastis kasus Covid-19 di Indonesia tentu membuat setiap orang wajib waspada.
Siapa saja bisa tertular pandemi yang kasus awalnya ditemukan di Wuhan, China tersebut.
Terlebih, virus ini telah bermutasi menjadi varian Delta yang diklaim lebih berbahaya dan cepat menular.
Orang yang terpapar Covid-19 dan memiliki gejala biasanya akan mengalami kondisi seperti flu.
Namun meski punya gejala mirip nyatanya ada sejumlah hal yang membedakan antara flu biasa dan Covid-19.
Lazinya orang yang terinveksi Covid-19 akan punya keluhan anosmia atau hilang penciuman.
Anosmia bukanlah hidung tersumbat atau pilek, melainkan karena neuron sensorik penciuman tidak bisa mengekspresikan gen yang mengkode protein reseptor ACE2 (yang digunakan virus SARS-CoV-2 untuk memasuki sel manusia), ungkap studi dalam jurnal Science Advances pada 24 Juli 2020.
Baca juga: Dokter Lois Owien Sesumbar Tak Percaya Covid-19, Diciduk Polisi Kasusnya Dilimpahkan ke Mabes Polri
Maka saat seseorang flu atau pilek sebenarnya tak perlu khawatir dinyatakan terpapar virus corona oleh orang lain atau pihak-pihak dengan motif tertentu, apalagi tanpa prosedur tes antigen atau PCR.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Vito A. Damay mengatakan, antara Covid-19 dan flu umumnya sama-sama memiliki gejala pilek, hidung tersumbat.
Jika terjangkit Covid-19, ada gejala seperti demam, batuk, tenggorokan tak nyaman, mual, diare, timbul bercak-bercak kemerahan di kulit mirip seperti alergi, badan terasa lemas, hingga mudah lelah sehingga membuat penderitanya ingin terus beristirahat.

Selain itu, sekitar 87 persen orang dengan Covid-19 tidak bisa mencium aroma baik itu makanan, tubuhnya, maupun yang lainnya atau disebut anosmia.
Gejala ini dialami pasien walau hidungnya tak tersumbat.
"Walau sama-sama pilek, hidung tersumbat, meler, tetapi Covid-19 biasanya punya gejala anosmia atau tidak bisa mencium aroma atau kehilangan (kemampuan) indera penciumannya.
87 persen orang dengan Covid-19 punya keluhan anosmia," kata Vito yang bepraktik di Siloam Hospitals Lippo Village itu melalui pesan video yang diunggah di laman media sosialnya, Ahad (17/7/2021).
Penyebab anosmia ini bukan hidung tersumbat atau pilek, melainkan karena neuron sensorik penciuman tidak bisa mengekspresikan gen yang mengkode protein reseptor ACE2 (yang digunakan virus SARS-CoV-2 untuk memasuki sel manusia), ungkap studi dalam jurnal Science Advances pada 24 Juli 2020.
Baca juga: Ini 5 Perbedaan Gejala Covid-19 Bagi yang Sudah Vaksin dan Belum, Cepat Sembuh
Seperti dikutip dari laman resmi HMS, peneliti salah satunya profesor neurobiologi di Blavatnik Institute, Harvard Medical School (HMS), Sandeep Robert Datta, menemukan, ada 6 tanda soal perbedaan jika Anda kena Covid-19.
1. Virus corona mengubah indera penciuman pada pasien, tidak dengan menginfeksi neuron secara langsung tetapi memengaruhi fungsi sel pendukung.
Sementara itu, orang dengan flu tidak mengalami anosmia.
Walau hidungnya tersumbat, namun dia masih bisa menghirup aroma misalnya makanan.
Jadi, anosmia bukan berarti karena hidungnya tersumbat karena pileknya.
2. Infeksi virus SARS-CoV-2 menyebabkan paru-paru basah sehingga akan tampak bercak-bercak atau bulat-bulat pada hasil rontgen thorax pasien Covid-19.
3. orang dengan Covid-19 juga mengalami penurunan saturasi oksigen yang ini tidak didapatkan pada orang dengan flu biasa.
Walaupun sama-sama punya gejala hidung tersumbat, saturasi oksigen pada oximeter orang yang terkena flu tidak akan turun dari angka normal (yakni 95-100 persen).
4. Covid-19 menyebabkan D-Dimer naik atau gangguan pembekuan darah yang tidak didapatkan pada orang dengan flu biasa.

5. Untuk memastikan seseorang terkena Covid-19 atau flu maka dia perlu menjalani tes PCR, terutama bila mempunyai riwayat kontak dengan pasien Covid-19.
6. Jika flu harus diswab, karena gejalanya mirip apalagi kalau punya riwayat kontak dengan orang yang positif.
Istilah diCOVIDkan juga bisa merujuk pada kondisi yang membuat seseorang terpapar Covid-19 karena abai pada protokol kesehatan.
Dilansir dari Kompas TV, Vito yang kerap menjadi pembicara dan moderator acara kesehatan itu berpesan agar tetap mematuhi protokol kesehatan, yakni mengenakan masker, rajin mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas untuk membantu mencegah penularan dan penyebaran Covid-19.
Baca juga: Covid-19 Merongrong RI 4 Negara Larang Masuk Penerbangan dari Indonesia, Singapura Perketat Izin
Baca juga: Ini 9 Aturan Baru di Singapura yang Mulai Longgarkan Protokol Covid-19
Baca juga: 3 Masker Paling Ampuh Cegah Covid-19, Saring Partikel hingga 95 Persen
.
.
.
Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google
(*/ TRIBUNBATAM.id)