NEWS VIDEO
Video Antrean Pemakaman Jenazah Covid-19 Batam di TPU Sei Temiang
TPU Sei Temiang menjadi lokasi pemakaman bagi pasien covid-19 Batam meninggal dunia. Antrean jenazah yang hendak dikebumikan pun terjadi Senin (12/7).
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Bunyi sirine dan lampu ambulans tak henti terdengar di jalan Dipenogoro tepatnya akses TPU Sei Temiang Kecamatan Sekupang, Kota Batam, Kepri, Senin (12/7) siang.
Mobil ambulans dari sejumlah rumah sakit yang ada di Batam bolak balik pulang dan pergi mengantarkan jenazah ke tempat pemakaman umum (TPU) Sei Temiang, Sekupang itu.
Sejumlah mobil itu langsung memasuki lokasi TPU khusus covid-19.
Di lokasi pekuburan sejumlah petugas terlihat berjibaku menggali liang kubur
Mobil yang dikemudi seorang petugas kamar mayat langsung mendekati liang kubur yang baru saja selesai digali.
Di lokasi seorang petugas gali kubur langsung mengarahkan ambulan yang memasuki area makam.
"Antre ya pak, ke liang yang di sebelah sana, Pak.
Habis jenazah yang itu baru kami makamkan yang punya bapak," ujar seorang petugas gali kubur TPU khusus covid-19 di TPU Sei Temiang, Darham, Senin (12/7/2021) siang.
Darham bersama 4 rekannya tampak berjibaku menggali kubur, mereka berlomba menggali liang kubur dengan jumlah jenazah yang akan dikubur.
"Sudah mengerikan ini pak, ini mayat ke sembilan yang sudah kami makamkan sejak pagi tadi," ujar Darham.
Tak hanya sembilan jenazah yang sudah dikubur, Darham menyebutkan masih ada 12 orang mayat yang yang sudah konfirmasi untuk dimakamkan.
Pantauan TribunBatam.id, sejumlah keluarga dan kerabat memadati makam untuk menguburkan jenazah.
Baca juga: Corona di Kepri Tambah 580 Kasus di Hari Perdana PPKM Darurat di Batam & Tanjungpinang
Baca juga: Dalam 3 Hari, Satu Blok Makam Khusus Covid-19 Isi 60 Liang di Sei Temiang Batam Langsung Penuh
Petugas gali kubur di TPU Sei Temiang sebelumnya sempat kewalahan dengan banyaknya jenazah covid-19 yang meninggal dunia.
Seorang petugas makam di TPU Sei Temiang, Zailani mengaku haru menambah jumlah petugas gali kubur untuk menjar jumlah liang kubur.
"Udah gawat ini pak, sudah mengerikan. Kalau begini terus kita tak sanggup lagi pakai tenaga menggalinya.