BATAM TERKINI

Pengunjung Lapas Perempuan Batam Nekat Sisipkan Narkoba di Barang Bawaan

Petugas Lapas Perempuan Batam awalnya curiga dengan pengunjung berinisial D yang ternyata membawa narkoba.

TribunBatam.id/Ichwan Nur Fadillah
Petugas Lapas Perempuan Batam menemukan narkoba yang diselipkan dalam celana jins seorang pengunjung, Kamis (15/7/2021). 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Upaya penyelundupan narkoba di Lembaga Pemasyarakatan atau Lapas Perempuan di Batam berhasil digagalkan.

Narkoba itu ditemukan dari barang bawaan di ruang berkunjung Lapas Perempuan Batam, Kamis (15/7/2021) sekira pukul 11.20 WIB.

Peristiwa itu bermula saat petugas memeriksa barang kunjungan salah seorang pengunjung berinisial D.

Di situ, petugas menemukan kejanggalan terhadapnya.

Khususnya saat barang bawan berupa celana jins biru ditemukan satu paket serbuk kristal dan dibungkus dalam plastik bening.

Petugas Lapas Perempuan Batam menemukan narkoba yang diselipkan dalam celana jins seorang pengunjung, Kamis (15/7/2021).
Petugas Lapas Perempuan Batam menemukan narkoba yang diselipkan dalam celana jins seorang pengunjung, Kamis (15/7/2021). (TribunBatam.id/Istimewa)

"Yang bersangkutan membawa barang atas permintaan warga binaan berinisial E," ujar Kepala LPP Batam, Ike Rahmawati Ike kepada TribunBatam.id saat dikonfirmasi.

Ia menyebut, E sendiri merupakan warga binaan yang terjerat kasus narkotika dengan hukuman pidana penjara selama 13 tahun.

Mendapat hal itu, pihaknya pun langsung mengamankan barang bukti dan langsung menggeledah barang bawaan milik pelaku lainnya.

Ia langsung dibawa ke BNNP Kepri untuk diminta keterangannya lebih lanjut.

Kepada petugas lapas, ia pun mengingatkan semua anggotanya untuk selalu waspada dengan berbagai potensi yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban di dalam Lapas Perempuan Batam.

Tidak hanya itu, kasus ini juga menjadi atensi pihaknya untuk memperkuat deteksi dini terhadap semua pengunjung dan terus membangun sinergitas dengan aparat penegak hukum dalam memberantas peredaran narkoba di lapas.

"Kami juga langsung melakukan razia dalam blok hunian untuk meminimalisir potensi atau ancaman lain," sebutnya.

Alasan Lapas Perempuan Dihuni Banyak Kasus Narkoba

Banyaknya perempuan yang menjadi narapidana kasus narkoba di Batam jadi fakta mencengangkan.

Hampir 80 persen warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Batam diisi oleh narapidana narkoba.

Saat ini diketahui, Lapas Perempuan Batam sendiri diisi oleh 234 warga binaan.

Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Perlindungan Anak Kepri, Erry Syahrial mengungkap faktor banyaknya narapidana perempuan terjerat kasus narkoba di Batam.
Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Perlindungan Anak Kepri, Erry Syahrial mengungkap faktor banyaknya narapidana perempuan terjerat kasus narkoba di Batam. (TribunBatam.id/Ichwan Nur Fadillah)

Dengan rincian, 231 orang berada di dalam dan 3 lainnya berada di luar atau sedang mendapat program asimilasi.

Terlepas dari fakta persidangan, kebanyakan dari narapidana mengaku hanya korban dari kejamnya transaksi narkoba di Kota Batam, Provinsi Kepri.

Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Perlindungan Anak Kepri, Erry Syahrial mengungkap sejumlah faktor yang melatarbelakangi banyaknya perempuan terjerat kasus narkoba.

Apalagi baru-baru ini, Erry sempat mengunjungi Lapas Perempuan Batam dan menemui tiga narapidana di sana.

Faktor pertama adalah gaya hidup. Dimana, masih banyak narapidana mengaku jika kebiasaan di dunia malam membuat begitu mudahnya pengaruh barang haram ini mereka dapatkan.

Selanjutnya adalah faktor himpitan ekonomi.

Walau terkesan klasik, Erry meyakini jika faktor ekonomi memang masih rentan berkaitan erat dengan keterlibatan perempuan dalam peredaran narkoba di Batam.

"Faktanya, masih banyak perempuan terlibat kasus peredaran narkoba saat ini.

Kondisi ini tentu sangat miris dan harus diperhatikan betul oleh pihak terkait," tegas Erry saat dihubungi TribunBatam.id, Kamis (8/7/2021).

Erry Syahrial bahkan mengaku ada yang tidak memakai serta tidak paham akan bisnisnya yang merupakan barang-barang kargo dari luar negeri.

Setelah terjerat kasus, mereka baru tahu jika itu masuk transaksi narkoba.

MEMBATIK - Kegiatan membatik warga binaan Lapas Perempuan Batam, Proivinsi Kepri.
MEMBATIK - Kegiatan membatik warga binaan Lapas Perempuan Batam, Proivinsi Kepri. (TribunBatam.id/Ichwan Nur Fadillah)

Tapi paling disorot olehnya adalah faktor gaya hidup.

Mengingat satu dan lain hal, gemerlap dunia malam di Batam seolah tak dapat dielakkan untuk menjamurnya peredaran narkoba.

"Seharusnya perempuan itu mendapat penyuluhan dan pemahaman tentang peredaran narkoba serta pelatihan kerja agar tak terjebak di dunia narkoba.

Kami sangat berharap pembinaan di lapas dapat maksimal sehingga tak terulang lagi kasus serupa," kata Erry.

Selain itu, keberhasilan rehabilitasi di lapas juga harus berhasil dan didukung oleh semua pihak.

Termasuk kepedulian dan dukungan dari pemerintah daerah.

Paling tidak, lanjut Erry, para narapidana bisa mendapat pekerjaan halal, legal, dan tidak berkaitan dengan hukum ketika mereka bebas nantinya.

"Kondisi ini memang pelik, tapi harus ada sosialisasi yang maksimal.

Dunia malam mungkin bisa disisir oleh instansi terkait agar penyuluhan lebih digencarkan.

Sebab, kami khawatir ini merambah ke anak-anak perempuan usia muda," ujarnya.(TribunBatam.id/Ichwan Nur Fadillah)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Batam

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved