Perokok Aktif Sering Merasa Pusing dan Mual? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Nikotin juga bekerja sebagai stimulan dan hal ini dapat menyebabkan kepala terasa sakit setelah merokok.

IST
Sakit kepala - Perokok kerap merasa sakit kepala dan mual ketika merokok, simak penyebabnya. FOTO: ILUSTRASI 

TRIBUNBATAM.id -  Para perokok aktif mungkin kerap merasa sakit kepala sebelah atau migrain setelah merokok.

Bahkan, hal ini tidak hanya dirasakan oleh orang yang baru saja merokok, tetapi orang yang hanya menghirup asap rokok pun dapat merasakannya.

Alasan di balik pusing saat merokok adalah kandungan nikotin yang diisap.

Nikotin merupakan bahan aktif utama yang terdapat di dalam berbagai produk tembakau, termasuk rokok.

Ketika nikotin masuk ke dalam tubuh, pembuluh darah menyempit.

Kondisi tersebut akhirnya membuat aliran darah tidak lancar, termasuk darah untuk otak.

Nikotin juga bekerja sebagai stimulan dan hal ini dapat menyebabkan kepala terasa sakit setelah merokok.

Zat tersebut dapat merangsang rasa candu pada otak terhadap rokok, sehingga kepala akan terasa sakit setelah Anda berhenti merokok.

Baca juga: Batuk Jadi Gejala Covid-19, Begini Cara Sembuhkan Batuk dengan Bahan Herbal

Di sisi lain, sebagai stimulan, nikotin juga dapat meningkatkan fungsi tubuh menjadi lebih cepat.

Oleh karena itu, saat nikotin terserap ke dalam aliran darah, ia hanya membutuhkan waktu kurang lebih 10 detik untuk sampai di otak.

Selanjutnya, nikotin yang berada di dalam otak menyebabkan reaksi kimia yang melepaskan hormon adrenaline.

Hormon ini meningkatkan kerja liver, membuat pembuluh darah menyempit, dan meningkatkan tekanan darah.

Setelah berhenti merokok, nikotin tidak akan memicu hormon adrenalin untuk mempersempit pembuluh darah.

Perubahan kondisi ini diduga menjadi salah satu penyebab sakit kepala.

Hal ini semakin diperparah dengan kemampuan nikotin memengaruhi kerja liver dalam menguraikan obat yang Anda konsumsi.

Jadi, saat Anda minum obat pereda nyeri agar sakit kepala hilang, justru obat tidak bekerja dengan maksimal.

Penyebab lain dari rokok yang menimbulkan sakit kepala

Tidak hanya nikotin yang dapat menyebabkan sakit kepala setelah merokok.

Asap yang dihasilkan dari rokok, yaitu karbon monoksida, juga dapat menyebabkan sakit kepala.

Pasalnya, saat menghirup asap rokok, volume oksigen yang terdapat di dalam darah pun berkurang.

Saat asupan karbon monoksida meningkat dan oksigen menurun, aliran darah menuju otak yang membawa oksigen pun menurun.

Baca juga: CATAT 5 Aplikasi Layanan Kesehatan Online, Bisa Konsultasi Dokter Gratis hingga Membeli Obat

Tetapi setelah Anda selesai merokok, Anda juga berhenti menghirup karbon monoksida, dan kadar oksigen di dalam darah pun meningkat.

Hal ini disebut-sebut menjadi penyebab lain dari sakit kepala setelah merokok.

Selain itu, pada kasus-kasus tertentu, alergi terhadap asap atau bau rokok juga dapat menjadi pemicu timbulnya sakit kepala.

Penyebab Mual saat Merokok 

Setiap kali merokok, Anda menghirup begitu banyak bahan kimia yang sebenarnya bersifat racun bagi tubuh.

Nikotin, tar, dan karbon monoksida adalah contoh kecil dari banyaknya bahan kimia yang masuk ke dalam tubuh ketika Anda merokok.

Nikotin dapat merangsang sistem saraf pusat, lalu memicu kenaikan kadar gula darah. Hasilnya, tubuh Anda terasa begitu berenergi.

Di sisi lain, bahan kimia berbahaya ini juga mempersempit pembuluh darah dan berisiko merusak pembuluh arteri.

Mual yang Anda alami saat merokok timbul sebagai efek dari masuknya bahan kimia berbahaya ke dalam tubuh.

Rasa mual ini biasanya muncul pada saat Anda mulai mencoba untuk merokok atau pada mereka yang lebih jarang merokok.

Seiring waktu, keluhan ini akan berangsur hilang.

Namun, ini justru menandakan bahwa tubuh Anda telah terbiasa terhadap bahan kimia tersebut, mengutip dari Providence Health and Service.

Mual saat merokok bisa dipicu oleh asam lambung

Merokok memengaruhi berbagai sistem pada tubuh, termasuk pencernaan. Nikotin yang Anda isap akan melemahkan otot-otot berbentuk cincin pada bagian bawah kerongkongan.

Otot-otot tersebut memiliki fungsi mencegah naiknya asam lambung.

Senyawa kimia berbahaya ini juga akan mengganggu saluran pencernaan dengan cara:

- Memicu produksi asam lambung berlebih
- Menghambat refleks otot saluran kerongkongan
- Merusak membran mukosa (lendir) saluran pencernaan
- Menghambat produksi air liur yang seharusnya dapat menetralkan asam lambung

Akibat pengaruh tersebut, asam lambung pun naik menuju kerongkongan dan menyebabkan heartburn.

Gejala lain yang menyertai kondisi ini adalah rasa mual, bahkan muntah.

Kandungan nikotin pada rokok
Kandungan nikotin pada rokok (tribunnews)

Mual saat merokok bisa jadi tanda keracunan nikotin

Keracunan nikotin terjadi bila jumlahnya dalam tubuh terlalu tinggi.

Jumlah nikotin yang bisa menyebabkan overdosis bergantung pada bobot tubuh dan dari mana sumber nikotin tersebut.

Misalnya, dosis 50-60 miligram nikotin dapat menyebabkan kematian pada orang dewasa dengan berat 75 kilogram.

Rata-rata, tubuh Anda sebenarnya hanya menyerap sepersepuluh dari total nikotin dalam sebatang rokok, yakni sekitar 1 miligram.

Anda tidak akan mengalami keracunan nikotin parah hanya karena merokok, tapi bayangkan berapa banyak nikotin yang ditimbun tubuh jika Anda menghabiskan berbatang-batang rokok dalam sehari.

Gejala utama dari keracunan nikotin adalah rasa mual pada saat merokok ataupun setelahnya.

Rasa mual ini biasanya terasa sangat nyata hingga merasa ingin muntah.

Selain itu, juga dapat mengalami tanda berupa:

- Sakit perut
- Napas cepat dan berat
- Detak jantung dan tekanan darah meningkat
- Produksi air liur meningkat
- Kulit pucat
- Sakit kepala, pusing, atau kebingungan

Hilangnya rasa mual saat merokok tidak selalu berarti pertanda baik.

Bisa jadi, hal ini berarti tubuh telah menyesuaikan diri dengan bahan kimia pada rokok.

Lambat laun, akan semakin kecanduan dan sulit melepaskan diri dari kebiasaan merokok.

Menghindari rokok memang menjadi salah satu gaya hidup sehat yang dianjurkan.

Untuk itu, tidak ada kata terlambat bagi Anda yang ingin berhenti merokok.

Anda selalu bisa mencoba secara bertahap, mulai dari mengurangi jumlahnya hingga menghentikan penggunaannya sama sekali.

Ingatlah bahwa apa pun efek positif yang Anda rasakan saat merokok, efek negatifnya akan lebih besar dan membahayakan

Cara Mengatasi

Salah satu hal yang paling tepat agar tidak merasakan sakit kepala dan mual setelah merokok adalah berhenti merokok.

Berhenti merokok memang bukan hal yang mudah dilakukan baik secara fisik maupun mental.

Padahal, ada banyak cara yang bisa dilakukan jika memang benar-benar memiliki niatan untuk berhenti.

Salah satunya adalah terapi pengganti nikotin atau biasanya disebut sebagai nicotine replacement therapy (NRT).

NRT biasanya dilakukan dengan cara mengganti rokok dengan hal lain yang memiliki kandungan nikotin lebih sedikit, seperti permen karet, inhalator, tablet, atau penyemprot mulut atau hidung.

Upaya-upaya ini memang belum dapat diketahui dengan pasti apakah akan efektif mengatasi keinginan berhenti merokok.

Tetapi, sebuah penelitian yang dimuat dalam Cochrane Library menyebutkan bahwa terapi ini dapat meningkatkan 50-60 persen kesempatan orang untuk berhenti merokok.

Dengan berhenti merokok, Anda juga akan berhenti merasakan sakit kepala setelah merokok. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved