CORONA KEPRI
Cegah Melonjaknya Kematian Covid-19 Batam, Kepala Bapelkes: Perkuat Tracing
Kepala Bapelkes RI di Batam meminta pemerintah untuk memperkuat tracing sejak awal untuk mencegah bertambahnya kasus covid-19.
Penulis: Pertanian Sitanggang | Editor: Septyan Mulia Rohman
Kasus covid-19 di Batam selama 19 hari pada bulan Juli 2021 sebelumnya menembus angka 6.096 orang.
Peningkatan kasus ini, diakui Kepala Balai Pelatihan Kesehatan Kemenkes RI di Batam, Asep Zaenal Mustofa lebih tinggi dibandingkan angka kasus bulan Juni 2021 dengan 4.342 orang.
Kasus baru virus corona di Batam selama Juli 2021 juga muncul saat PPKM Darurat Batam mulai hari pertama.
Melihat data ini, Kepala Bapelkes RI di Batam itu memberi saran kepada Pemko Batam agar PPKM tidak diperpanjang.
Sebelumnya, Asep Zaenal Mustofa menjelaskan beberapa parameter yang digunakan untuk menetapkan suatu daerah agar menerapkan PPKM Darurat di luar Jawa dan Bali.
Selain level asesmen pandemi tingkat 4, tingkat keterisian tempat tidur pada sejumlah rumah sakit mencapai angka di atas 65 persen.

Kemudian terjadi peningkatan kasus aktif secara signifikan.
Pencapaian Vaksinasi Corona di Batam yang masih di bawah 50 persen dari total masyarakat yang menjadi target vaksinasi.
Selain itu, juga dihitung jumlah yang meninggal per 100.000 penduduk, apakah ada peningkatan.
Positive Rate, yang dihitung dari jumlah penduduk yang di test dan jumlah yang positifnya.
Lalu, tracing yang dilakukan secara baik atau tidak.
"PPKM akan diperpanjang dengan melihat hasil evaluasi oleh pemerintah pusat, terutama evaluasi terhadap Pemerintah daerah dalam beberapa kriteria yang telah ditetapkan.
Merujuk Instruksi Mendagri khususnya No. 17 dan 20 Tahun 2021," ungkapnya dalam keterangan yang diterima TribunBatam.id, Selasa (20/7/2021).
Kepala Bapelkes Batam itu mengusulkan kepada daerah yang memberlakukan PPKM Darurat untuk secara optimal melaksanakan Instruksi Mendagri.