CORONA KEPRI

Calon Penumpang Keluhkan Biaya Rapid Test Antigen di Pelabuhan Roro ASDP Tanjunguban

Sejumlah calon penumpang mengeluhkan biaya rapid test antigen di Pelabuhan ASDP Tanjunguban.Tarifnya lebih mahal dibanding biasanya Rp 150 ribu

Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Alfandi Simamora
Calon Penumpang Keluhkan Biaya Rapid Test Antigen di Pelabuhan Roro ASDP Tanjunguban. Foto calon penumpang sedang menunggu hasil rapid test antigen di Pelabuhan Roro ASDP Tanjunguban Bintan, Rabu (21/7/2021) 

BINTAN, TRIBUNBINTAN.com - Sejumlah calon penumpang mengeluhkan biaya rapid test antigen di Pelabuhan Roro ASDP Tanjunguban, Kabupaten Bintan.

Pasalnya untuk sekali tes, calon penumpang dikenakan tarif sebesar Rp 190 ribu. Biaya itu dinilai sangat mahal dan sangat memberatkan penumpang. Lantaran biasanya tarif untuk rapid test antigen Rp 150 ribu.

Keluhan itu disampaikan calon penumpang bernama Fitri. Ia saat itu datang ke pelabuhan menggunakan mobil bersama keluarganya.

"Kenapa di sini harganya naik menjadi Rp 190 ribu. Ini yang menambah beban bagi masyarakat," keluhnya, Rabu (21/7/2021).

Sementara seorang warga Batam Dody, mengaku baru tahu bahwa di tengah penerapan PPKM di Pelabuhan Roro ASDP Tanjunguban harus ada hasil tes antigen. Ia biasanya bolak-balik Batam-Kijang untuk bekerja.

Baca juga: Saat PPKM Level 4 Berlaku di Batam, Pemko Bakal Lakukan Antigen Massal di Kelurahan

"Saya ini baru tahu mas. Saya kan kadang pulang 2-3 kali seminggu ke Batam. Ini baru tahu harus menunjukkan hasil rapid test antigen," tuturnya.

Ia pun mengeluhkan biaya rapid test antigen yang diadakan di pelabuhan.

"Biasanya kan hanya Rp 150 ribu. Di sini kok mahal," curhatnya.

Tidak hanya Dody, seorang sopir lori yang bolak balik Bintan-Batam Hermawandi, juga mengeluhkan harga rapid test antigen di Pelabuhan Roro ASDP Tanjunguban.

"Biasanya kan Rp 150 ribu, contohnya di Km 16 perbatasan Tanjungpinang-Bintan kemarin. Tapi kenapa di sini malah Rp 190 ribu. Mengapa harganya beda,"keluhnya.

Ia pun berharap Pemerintah yang menerapkan aturan seperti ini tidak semakin memberatkan masyarakat.

"Khususnya kami para sopir yang bekerja sebagai jasa antar barang sembako, ayam dan lainnya ini. Sudahlah rapid test antigen diwajibkan, harga pun naik. Jujur ini sangat memberatkan," katanya.

Ia pun berharap kepada Pemerintah Provinsi Kepri bisa mengevaluasi biaya rapid test antigen di Pelabuhan Roro ASDP Tanjunguban.

"Intinya harapan kita, warga jangan semakin diberatkan. Apalagi sopir seperti kami ini yang harus mengantar barang bolak balik Batam-Bintan. Kalau bisa kita tidak perlu rapid test antigen, atau tidak biaya rapid test dikurangi.

Kita bukan tidak mau mengikuti aturan pemerintah, tapi kan pemerintah juga harus mengetahui keluhan kita di lapangan,"tutupnya. (tribunbatam.id/Alfandi Simamora)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Corona Kepri

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved