Bawa Bom Molotov saat Unjuk Rasa Tolak PPKM Darurat, Polisi Amankan Perusuh Berbaju Hitam-hitam
Ulung menduga ada pihak tertentu yang mengajak warga untuk tidak setuju dengan pemberlakuan PPKM Darurat.
BANDUNG, TRIBUNBATAM.id - Kepolisian Polrestabes Bandung mengamankan 150 pengunjuk rasa yang memprotes kebijakan pemerintah terkait PPKM Darurat.
Kapolrestabes Bandung Kombes Ulung Sampurna Jaya membenarkan penangkapan ratusan pengunjuk rasa tersebut.
Dilansir dari Tribunnews, aksi unjuk rasa tolak PPKM Darurat di Kota Bandung yang sempat ricuh, Rabu (21/7/2021).
Dari total 150 orang yang diamankan itu, kata dia, rata-rata masih berstatus sebagai pelajar.
Ulung menduga ada pihak tertentu yang mengajak warga untuk tidak setuju dengan pemberlakuan PPKM Darurat.
"Mahasiswa ada sembilan orang, SMA 35 orang, SMP enam orang dan lain-lainnya 34 orang. Lain-lainnya itu putus sekolah dan pengangguran," katanya.
Menurut Ulung, selain membuat ricuh, kelompok ini juga diamankan karena tidak menerapkan protokol kesehatan seperti tak memakai masker bahkan berkerumun.

"Kita bubarkan mereka karena mereka tidak mematuhi prokes, tidak memakai masker, menutup jalan sehingga terjadi kemacetan panjang, kemudian mereka melakukan perusakan," ucapnya.
Kapolrestabes Bandung menilai kelompok tersebut sudah berniat membuat unjuk rasa yang digelar pedagang, mahasiswa dan ojek online rusuh.
Dugaan ini setelah ditemukannya bom molotov saat penangkapan berlangsung.
Sejatinya, jika hanya ingin unjuk rasa menyampaikan pendapat, itu bisa dilakukan tanpa membawa barang berbahaya.
"Kami berkesimpulan mereka ingin membuat Kota Bandung tidak kondusif, seolah-olah mereka mengajak massa untuk tidak suka dengan PPKM, sehingga mereka mendiskreditkan pemerintah, dan membuat PPKM tidak diperpanjang, sehingga mereka melakukan perusakan," katanya.
Bom molotov itu didapat dari lima orang demonstran. Kelimanya saat ini sudah diamankan untuk dilakukan pemeriksaan.
Bom molotov tersebut, kata dia, sudah dipersiapkan oleh kelompok berbaju hitam-hitam yang ikut unjuk rasa bersama pedagang, mahasiswa dan driver ojol.
Baca juga: Aturan Lengkap Perpanjangan PPKM Sesuai Surat Edaran Gubernur Kepri
Baca juga: Nestapa Jamal Selama PPKM Batam, Untuk Makan Berharap Tangan Dermawan
Mereka mengaku mendapat ajakan turun aksi dari media sosial.
"Tahu dari media sosial ada aksi," ujar seorang pelajar SMA, yang enggan disebutkan namanya, di halaman Gedung Sate, Rabu (21/7/2021).
Adapun massa yang mengikuti aksi itu menuntut agar pemerintah memberhentikan pemberlakuan PPKM yang dinilai tak berhasil mengendalikan sebaran kasus Covid dan malah menyengsarakan rakyat.
PPKM diketahui akan diperpanjang hingga 25 Juli 2021, dan akan diperlonggar jika angka kasus sudah terkendali.
Diduga Ditunggangi Kelompok Anarko
Dugaan kelompok berhaluan anarko menunggangi unjuk rasa menentang PPKM darurat itu dilihat dari pola unjuk rasa yang nyaris sama dengan unjuk rasa saat menentang pengesahan RUU KUH Pidana pada 2019 dan unjuk rasa menentang Omnibus Law pada 2020.
Saat itu, massa pengunjuk rasa digerakan oleh seruan aksi yang ditemukan di media sosial.
Kemudian, peserta unjuk rasa saat itu juga ada kehadiran pelajar SMA serta berpakaian hitam-hitam.
Para pemuda yang didominasi pelajar SMA ini mengaku mendapat ajakan turun aksi dari media sosial.
Baca juga: PPKM Level 4 Berlaku di Tanjungpinang, Bakal Ada Demo Wali Kota Kamis 22 Juli 2021
Baca juga: Daftar Aturan PPKM Level 4 Batam Berlaku hingga 25 Juli Sesuai Inmendagri Nomor 23 Tahun 2021
"Tahu dari media sosial ada aksi," ujar seorang pelajar SMA, yang enggan disebutkan namanya, di halaman Gedung Sate, Rabu (21/7/2021).
Selain itu, massa yang diamankan ini juga kompak mengenakan pakaian hitam-hitam, membawa molotov hingga menyalakan petasan, nyaris sama seperti yang dilakukan pengunjuk rasa pada 2019 dan 2020.
Massa pengunjuk rasa sempat rusuh dan sempat juga terdengar suara ledakan seperti petasan.
Tiga Orang Tertular Virus Corona
Mereka yang diamankan kemudian jalani tes swab antigen di halaman Gedung Sate, Kota Bandung Rabu (21/7/2021).
Saat ini, sudah ada tiga orang tertular virus corona.
Pantauan Tribun, saat ini massa yang berpakaian hitam-hitam ini masih dikumpulkan di halaman Gedung Sate untuk melakukan swab antigen.
Kapolrestabes Bandung, Kombes Ulung Sampurna Jaya mengatakan, tiga orang yang dinyatakan reaktif itu sudah dipisahkan dari kelompoknya.
"Dari hasil sementara untuk swab antigen, ternyata sudah ada tiga orang dinyatakan reaktif, tertular virus corona," ujar Kombes Ulung Sampurna Jaya di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (21/7/2021).
Massa aksi yang diamankan ini diduga menjadi perusuh saat unjuk rasa protes PPKM Darurat yang dilakukan mahasiswa, pedagang dan driver ojol.
Selain itu, mereka juga sempat merusak fasilitas publik di sejumlah titik di Kota Bandung.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Polisi Tangkap Perusuh Berbaju Hitam yang Bawa Bom Molotov Saat Unjuk Rasa Menolak PPKM Darurat