NATUNA TERKINI

Cerita Warga Desa di Natuna Berburu Sinyal, Dari Numpang Wifi hingga Keluar Desa

Sejumlah warga Natuna berharap bisa menikmati fasilitas jaringan telepon yang baik dan lancar. Pasalnya mereka masih kesulitan mendapatkan sinyal

Penulis: agus tri | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Wina
Foto tower seluler di kawasan Bukit Cemaka, Kelurahan Ranai Kota Kecamatan Bunguran Timur Natuna. Hingga saat ini masih ada sebagian wilayah di Natuna yang belum mendapatkan fasilitas jaringan seluler 

Laporan Kontributor Tribunbatam.id di Natuna, Wina

NATUNA, TRIBUNBATAM.id - Sebagian wilayah di Kabupaten Natuna hingga kini masih terganggu jaringan seluler bahkan masih ada yang benar-benar belum mendapatkan fasilitas jaringan seluler.

Sebagai daerah kepulauan yang jauh dari ibu kota Provinsi maupun provinsi tetangga, keberadaan jaringan telekomunikasi seluler sangat penting bagi masyarakat Natuna.

Namun keinginan masyarakat Natuna untuk menikmati fasilitas jaringan telepon yang baik dan lancar belum dapat terpenuhi semuanya.

Seperti di Desa Pian Tengah Kecamatan Bunguran Barat. Warga desa yang jaraknya lebih kurang 50 kilometer dari ibu kota Kabupaten Natuna ini, sudah hampir 3 bulan kesulitan untuk mengakses jaringan internet melalui handphone.

Bahkan untuk menelepon, mereka masih harus pergi ke tempat-tempat tertentu yang ada sinyal teleponnya.

Baca juga: Pemkab Lingga Gandeng Telkomsel, Tingkatan Kualitas Internet dan Sinyal Telekomunikasi

Menurut Amrin, warga Desa Pian Tengah, desa itu awalnya sudah mendapatkan fasilitas 4G dari Telkomsel sebagai satu-satunya provider seluler di desa itu. Namun kini tidak lagi dapat dipergunakan.

"Kalau kami mau telepon atau buka internet, harus ke dekat SMP satu atap. Di sana jaringan bagus karena mereka pakai wifi, kami numpang wifi mereka," kata Amrin yang ditemui di Ranai, Jumat (23/7/2021).

Jika Desa Pian Tengah sebelumnya telah dapat menikmati fasilitas seluler termasuk 4G namun kini rusak, berbeda dengan Desa Tapau dan Desa Air Lengit di Kecamatan Bunguran Tengah.

Di dua desa itu memang belum ada fasilitas jaringan seluler yang dapat digunakan oleh masyarakat. Walaupun belum lama ini telah dibangun tower seluler bantuan dari Kementerian Komunikasi Informatika (Kominfo), namun belum berfungsi karena belum adanya perangkat pendukung.

Padahal akses dari kedua desa itu ke ibu kota Kabupaten Natuna, Ranai, hanya berjarak sekitar 15 kilometer saja. Namun masih belum merasakan jaringan seluler.

"Ada sebagian wilayah yang sudah dapat jaringan, tapi itu juga tidak bersih sering putus- putus, karena cuma dapat pancaran sinyal dari tower di Desa Harapan Jaya," kata Sudiono, Kades Tapau, di tempat kerjanya.

Sebelumnya, Kantor Desa Tapau sudah mendapatkan jaringan internet dari Kominfo melalu program Lintas Sarta, namun peralatan wifi itu juga telah rusak.

"Saya sudah sampaikan ke Dinas Kominfo kalau rusak, tapi tak ada respon," tambah Sudiono.

Saat ini selain sulit komunikasi melalui seluler, warga di wilayah Tapau dan Air Lengit juga belum bisa mendapatkan jaringan 4G.

Untuk dapat menggunakan jaringan seluler mereka harus keluar lebih dulu dari desa menuju desa terdekat Harapan Jaya.

Baik Amrin maupun Sudiono berharap pemerintah dapat memperhatikan keluhan mereka. Pasalnya akses komunikasi seluler saat ini tidak hanya diperlukan untuk sekedar telepon saja, namun juga untuk anak-anak belajar secara daring. (Tribunbatam.id/Wina)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita tentang Natuna

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved