Oknum Satpol PP, Dishub dan BPBD Pungli Sopir Truk, Modus Surat Vaksin di Pos Penyekatan PPKM
Lima oknum honorer yang bertindak sebagai Satgas PPKM Covid-19 melakukan aksi pungli ke para sopir di pintu keluar jalan tol bermodus surat vaksin
TRIBUNBATAM.id - Lima oknum honorer yang bertindak sebagai Satgas PPKM Covid-19 melakukan aksi tercela.
Bukannya bertugas dengan baik, mereka malah melakukan pungutan liar ke para sopir truk.
Caranya, sopir yang tak bisa menunjukkan surat vaksin wajib bayar antara Rp20 ribu sampai Rp50 ribu.
Aksi premanisme berbaju dinas ini terbongkar setelah ada korbannya merekam aksi pelaku dan videonya viral.
Tak lama, para pelaku yang bertugas di pintu keluar Tol Kramasan (Palembang-Lampung), Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel diringkus Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumsel.
Kelima pelaku yakni B (23) honorer BPBD Kabupaten Ogan Ilir, ARR (27) honorer Satpol PP dan Damkar Kabupaten Ogan Ilir.
Baca juga: Imigrasi Batam Gusar Kabar Dugaan Pungli: Kami Sudah Cek Tak Ada
Kemudian NK (21) honorer Satpol PP dan Damkar Kabupaten Ogan Ilir, H (39) honorer Dishub Kabupaten Ogan Ilir, dan NP (19) honorer Dishub Kabupaten Ogan Ilir.

Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra melalui Dirkrimum Polda Sumsel Kombes Pol Hisar Siallagan mengatakan, pungli ini terungkap setelah seorang korban merekam perbuatan pelaku yang selanjutnya viral di media sosial.
"Bahwa apa yang tersiar di medsos betul adanya dan kelima pelaku adalah pegawai honorer," ujarnya, dikutip dari Tribunsumsel, Kamis (22/7/2021).
Modusnya, para pelaku meminta sejumlah uang kepada sopir truk yang tidak dapat menunjukkan sertifikat vaksin ataupun hasil swab antigen sebagai syarat untuk melewati wilayah perbatasan.
Bila bersedia membayar, para sopir akan diperbolehkan untuk melanjutkan perjalanan.
Baca juga: NOMOR Telepon Polda Kepri Untuk Mengadukan Aksi Premanisme dan Pungli
Hisar mengatakan, seharusnya para sopir tersebut diarahkan untuk putar balik karena tidak dapat memenuhi syarat perjalanan lintas wilayah di masa pandemi.
"Korban adalah para sopir yang sekarang ini sudah tidak lagi di Palembang.
Maka kita gali keterangan dari yang bisa kita dapat.
Mulai dari teman-temannya yang berjaga di pos penyekatan, kemudian dari pelaku itu sendiri," ujarnya dilansir dari TribunSumsel.com.