Deretan Fakta Penemuan Mayat Wanita di Tanjungpinang, Diduga sudah 3 Hari Meninggal
Seorang wanita paruh baya di Tanjungpinang bernama Sundari ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya, Kamis (22/7) malam. Berikut fakta-faktanya
TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Wanita paruh baya di Tanjungpinang, Sundari (54) ditemukan tak bernyawa di kamar kosnya di Jalan Pantai Impian, Gang Lumba-Lumba 1, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Tanjungpinang Barat, Kamis (22/7/2021) malam.
Jasad wanita kelahiran Tulung Agung ini, pertama kali ditemukan oleh anaknya sendiri, saat ingin melihat kondisi ibunya di indekos.
Dari hasil visum terhadap jenazah, tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh Sundari.
Berikut deretan fakta penemuan mayat wanita di Tanjungpinang:
1. Tiga Hari Tak Terlihat
Amel (39) tetangga kos Sundari mengatakan, sudah 3 hari ia tidak lagi melihat keberadaan Sundari hingga akhirnya terungkap, Sundari telah meninggal dunia di kamar kosnya pada Kamis malam.
Tak hanya itu, sempat tercium bau yang menyengat hidung dari kamar kos Sundari dan sampai ke kamar tetangga kos di samping kamarnya.
Terkait waktu kematian Sundari juga disampaikan polisi.
"Diduga korban meninggal sudah 3 hari di kos-kosan," jelas Kanit Reskrim Polsek Tanjungpinang Barat, Ipda Okta Viandri, Jumat (23/7/2021).
2. Tiga Hari Tak Datang Melihat Cucu
Sebelum ditemukan meninggal dunia, Sundari diketahui juga sudah tiga hari tak datang ke rumah anaknya untuk melihat cucu.
Hal ini menimbulkan kecurigaan dari sang anak hingga diputuskan pada Kamis malam melihat Sundari di tempat kosnya.
"Sang anak heran, kenapa sudah 3 hari kok gak datang ke rumah. Biasanya kan datang lihat cucunya," ucap Okta.
Ia melanjutkan, dari cerita sang anak, ibunya memang sengaja ditempatkan di kos-kosan tersebut, lantaran khawatir terpapar Covid-19.
"Anaknya kan seorang petugas nakes (tenaga kesehatan), sudah beberapa kali terpapar. Takut mungkin ibunya terpapar juga, makanya ibunya tinggal di kosan itu," ucapnya.
3. Punya riwayat sakit
Masih kata Okta, dari keterangan anak Sundari, almarhumah ibunya itu memang punya riwayat sakit. Yakni sakit jantung dan pernah mengalami stroke.
4. Negatif Covid-19 dari hasil tes antigen
Dari hasil pemeriksaan rapid test antigen di Rumah Sakit Umum Dearah (RSUD) Tanjungpinang, jenazah Sundari dinyatakan negatif covid-19.
Jasad Sundari kini sudah dikebumikan di TPU Kilometer 15 Tanjungpinang.
5. Kedatangan Menantu
Mayat Sundari pertama kali ditemukan oleh menantunya, Kurnia (33) dan tetangga kosnya Erna (59).
Di temui di lokasi kejadian, Kurnia mengatakan, ia terakhir kali berjumpa dengan Sundari dua pekan terakhir, tepatnya tanggal 9 Juli 2021.
"Terakhir kali jumpa sama ibu (Sundari-red) tanggal 9, karena saya harus isolasi mandiri selama 14 hari dan selesainya hari Kamis 22 Juli," kata Kurnia kepada Tribunbatam.id, Jumat (23/7/2021).
Setelah selesai melakukan isolasi mandiri, Kurnia langsung mengunjungi mertuanya itu di tempat kosnya.
6. Tak Ada Jawaban saat Pintu Kamar Diketuk
Setibanya di sana, Kurnia mencoba mengetuk pintu kamar, namun tak ada jawaban dari orang di dalam.
Alhasil ia mendobrak pintu kamar Sundari disaksikan Erna, warga yang tinggal satu tempat kos dengan Sundari.
Alangkah terkejutnya Kurnia setelah pintu terbuka, ibu mertua itu dalam kondisi meninggal dunia.
"Saya ketuk pintu dan tak ada jawaban. Akhirnya saya dobrak pintunya. Ternyata ibu sudah tidak ada. Kondisinya saat itu tergeletak dengan tubuh yang sudah bengkak," jelasnya.
Saat itu RT setempat langsung melaporkan kasus ini ke Satgas Covid-19, kemudian jasad Sundari dibawa ke rumah sakit.
7. Tak pernah bertegur sapa
Seorang tetangga kos, Erna (59) mengaku jarang melihat Sundari di kosnya. Ia pun tidak pernah bertegur sapa dengan almarhumah.
Erna dan sejumlah tetangga kos lainnya sungkan untuk menegur karena takut membuat Sundari marah.
Menurutnya, mendiang punya kebiasaan sering marah-marah dan mengomel sendiri di kosnya. Itu pula yang membuat mereka takut untuk menegur.
"Almarhumah tidak pernah komunikasi atau tegur sapa sama kita tetangga. Kalau lama tinggalnya, duluan dia dari saya," ucapnya, Jumat (23/7/2021) sore.
8. Suka bepergian
Erna bercerita, setiap pagi almarhumah Sundari akan keluar dan pergi meninggalkan indekosnya, lalu pulang dengan waktu yang tak menentu.
"Aktivitasnya begitu. Pergi pagi lalu pulang. Kadang siang kadang sore. Mungkin ke rumah anaknya atau kemana kita kurang tahu," ujarnya.
Sementara itu terkait anak dan menantu almarhumah, Erna mengaku belum pernah melihat sebelum ada kejadian.
"Untuk anak dan menantunya saya baru lihat ini, karena jarang ketemu. Gak pernah lihat," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, warga di Jalan Pantai Impian, Gang Lumba-Lumba 1 Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Tanjungpinang Barat, dibuat kaget, Kamis (22/7/2021) malam.
Lantaran ada seorang wanita meninggal dunia di sebuah kamar kos-kosan.
Dari informasi yang dihimpun Tribunbatam.id, wanita tersebut bernama Sundari (54).
Jasad wanita kelahiran Tulung Agung ini pertama kali ditemukan oleh anaknya sendiri, saat ingin melihat kondisi ibunya.
"Sang anak heran, kenapa sudah 3 hari kok gak datang ke rumah. Biasanya kan datang lihat cucunya," sebut Kanit Reskrim Polsek Tanjungpinang Barat, Ipda Okta Viandri, Jumat (23/7/2021).
Baca juga: PENEMUAN MAYAT DI BATAM - Seorang Pria Ditemukan Tak Bernyawa di Indekos di Seraya
Dari hasil pemeriksaan jenazah, hasil visum di tubuh korban tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan.
"Diduga korban meninggal sudah 3 hari di kos-kosan," jelasnya.
Dari cerita sang anak, ibunya memang sengaja ditempatkan di kos-kosan tersebut, lantaran khawatir terpapar Covid-19.
"Anaknya kan seorang petugas nakes (tenaga kesehatan), sudah beberapa kali terpapar. Takut mungkin ibunya terpapar juga, makanya ibunya tinggal di kosan itu," ucapnya.
Berdasarkan pengakuan sang anak, ibunya juga memiliki riwayat penyakit jantung dan pernah mengalami stroke.
Setelah dievakuasi, jasad wanita itu dibawa ke Rumah Sakit Umum Dearah (RSUD) Tanjungpinang sesuai protokol kesehatan. Dari hasil tes rapid antigen, jenazah negatif Covid-19.
"Jenazahnya pun sudah diurus dan akan dimakamkan oleh anaknya yang bekerja sebagai nakes di RSUD Tanjungpinang," ujarnya.
Tiga Hari Tak Terlihat
Sebelumnya diberitakan, kamar indekos di RT 03 RW 04 nomor 54, Jalan Pantai Impian, Gang Lumba-Lumba 1 Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Tanjungpinang Barat, kini sudah disegel garis polisi.
Kamar kos itu menjadi saksi bisu terkait kematian wanita paruh baya bernama Sundari (54).
Ia ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di kamar kosnya pada Kamis (22/7/2021) malam.
Saat itu mayat Sundari pertama kali ditemukan oleh menantunya, Kurnia (33) dan tetangga kosnya Erna (59).
Di temui di lokasi kejadian, Kurnia mengatakan, ia terakhir kali berjumpa dengan Sundari dua pekan terakhir, tepatnya tanggal 9 Juli 2021.
"Terakhir kali jumpa sama ibu (Sundari-red) tanggal 9, karena saya harus isolasi mandiri selama 14 hari dan selesainya hari Kamis 22 Juli," kata Kurnia kepada Tribunbatam.id, Jumat (23/7/2021).
Setelah selesai melakukan isolasi mandiri, Kurnia langsung mengunjungi mertuanya itu di tempat kosnya.
Setibanya di sana, Kurnia mencoba mengetuk pintu kamar, namun tak ada jawaban dari orang di dalam. Alhasil ia mendobrak pintu kamar Sundari disaksikan Erna, warga yang tinggal satu tempat kos dengan Sundari.
Alangkah terkejutnya Kurnia setelah pintu terbuka, ibu mertua itu dalam kondisi meninggal dunia.
"Saya ketuk pintu dan tak ada jawaban. Akhirnya saya dobrak pintunya. Ternyata ibu sudah tidak ada. Kondisinya saat itu tergeletak dengan tubuh yang sudah bengkak," jelasnya.
Saat itu RT setempat langsung melaporkan kasus ini ke Satgas Covid-19, kemudian jasad Sundari dibawa ke rumah sakit.
"Setelah diperiksa hasilnya ibu negatif Covid-19," tuturnya.
Sementara itu, jasad Sundari kini sudah dikebumikan di TPU Kilometer 15 Tanjungpinang.
Sempat Cium Bau Tak Sedap
Di sisi lain, Amel (39) tetangga kos Sundari mengatakan, sudah 3 hari terakhir ia tidak lagi melihat keberadaan Sundari.
Saat itu dari kamar kos almarhumah tercium bau yang menyengat hidung dan sampai ke kamar Dea, yang persis berada di samping kos Sundari.
Tak lama berselang lama, menantu Sundari datang dan mendapati ibu mertuanya sudah meninggal dunia.
Sosok Sundari di Mata Tetangga Kos
Seorang tetangga kos, Erna (59) mengaku jarang melihat Sundari di kosnya. Ia pun tidak pernah bertegur sapa dengan almarhumah.
Erna dan sejumlah tetangga kos lainnya sungkan untuk menegur karena takut membuat Sundari marah.
Menurutnya, mendiang punya kebiasaan sering marah-marah dan mengomel sendiri di kosnya. Itu pula yang membuat mereka takut untuk menegur.
"Almarhumah tidak pernah komunikasi atau tegur sapa sama kita tetangga. Kalau lama tinggalnya, duluan dia dari saya," ucapnya, Jumat (23/7/2021) sore.
Ia bercerita, setiap pagi almarhumah Sundari akan keluar dan pergi meninggalkan indekosnya, lalu pulang dengan waktu yang tak menentu.
"Aktivitasnya begitu. Pergi pagi lalu pulang. Kadang siang kadang sore. Mungkin ke rumah anaknya atau kemana kita kurang tahu," ujarnya.
Sementara itu terkait anak dan menantu almarhumah, Erna mengaku belum pernah melihat sebelum ada kejadian.
"Untuk anak dan menantunya saya baru lihat ini, karena jarang ketemu. Gak pernah lihat," ujarnya.
(tribunbatam.id/Endra Kaputra/Noven Simanjuntak/Muhammad Ilham)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita tentang Tanjungpinang
