Desak Kapolri Copot Panitia Seleksi Bintara Polri 2021, IPW: Kasus Rafael Bukti Kecerobohan

IPW meminta Polda Sulawesi mengusut siapa penanggung jawab seleksi Bintara Polri 2021 dan harus diproses secara etik.

ISTIMEWA
Desak Kapolri Copot Panitia Seleksi Bintara Polri 2021, IPW: Kasus Rafael Bukti Kecerobohan. Foto: Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo 

"Kapolri juga harus benar-Benar meloloskan calon anggota Polri yang memang memenuhi syarat kelulusan mental, fisik dan akademis agar Polri dimasa depan adalah Polri yg modern dan Profesional sebagai Bhayangkara Negara," tukasnya.

Sebagai informasi, tim seleksi penerimaan Bintara Polri Polda Sulut membatalkan kelulusan Rafael Malalangi.

Namanya hilang dari daftar peserta yang lulus dan digantikan orang lain. Kejadian ini kemudian viral di media sosial beberapa hari lalu.

Kapolda Sulut Irjen Nana Sudjana akhirnya meminta penambahan satu kuota lagi untuk Rafael kepada Kapolri.

Dengan adanya diskresi, Kapolri akhirnya menyetujui penambahan buat Rafael yang mengikuti seleksi awal dari Polres Minahasa Selatan tersebut.

Nama Rafael Malalangi saat masih tertera dalam daftar lulus seleksi Nasional Bintara Polri.
Nama Rafael Malalangi saat masih tertera dalam daftar lulus seleksi Nasional Bintara Polri. (ist)

Polri Bakal Gelar Investigasi Kasus Salah Input

Kabid Humas Polda Sulut, Kombes Jules Abraham Abast menyampaikan pihaknya telah menurunkan tim pengawas internal.

Kombes Jules Abraham Abast mengatakan kasus hilangnya nama Rafael Malalangi diduga karena human eror ketika input nilai tes jasmani.

"Saat ini sedang dilakukan pemeriksaan oleh Bid Propam dan Itwasda Polda Sulut terhadap panitia seleksi penerimaan terkait adanya dugaan kesalahan (human eror) penginputan nilai hasil tes kesamaptaan jasmani," kata Kombes Jules Abraham Abast kepada wartawan, Jumat (30/7/2021).

Namun demikian, Jules memastikan penerimaan calon siswa Bintara Polri 2021 diklaim telah bersih, transparan, hingga akuntabel.

Sebab, proses seleksi juga diawasi pihak eksternal.

Tambahnya, kasus Rafael Malalangi berawal adanya komplain dari peserta Casis Bintara Polri 2021 bernama Franco Efraim Kowal.

Dia komplain karena adanya kesalahan input data yang dilakukan oleh panitia seleksi.

Khususnya, penginputan nilai hasil tes kesamaptaan jasmani yang berbeda antara nilai flip chart yang ditandatangani oleh peserta dengan yang tercantum pada berita acara.

Diketahui, Franco mendapatkan nilai tes kesamaptaan jasmani 91 poin di flip chart.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved