CORONA KEPRI
CURHAT Agen Kapal di Batam, Ngaku Makin Sulit Hadapi Perpanjangan PPKM Level 4
Agen kapal di Batam mulai mencurahkan kondisi ekonomi yang semakin susah. Perpanjangan PPKM Level 4 membuat mereka makin sulit beroperasi.
Penulis: Beres Lumbantobing |
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Perpanjangan pemberlakuan PPKM level 4 di Kota Batam masih berimbas pada pengurangan pelayaran kapal di pelabuhan Ferry Domestik Sekupang, Batam, Rabu (4/8/2021).
Sejumlah kapal tepaksa diberhentikan keagenan perusahaan kapal lantaran minimnya jumlah penumpang kapal.
“Minyak tak tertutup kalau kapal tetap dijalankan, terpaksa trip kita kurangi. Kalau tidak, bisa rugi,” ujar Humas pelayaran kapal grup Dumai Express, Asmadi, Rabu (4/8/2021).
Kata dia, perpanjangan PPKM level 4 berdampak buruk kondisi perusahaan jasa pelayaran kapal penumpang.
Hal itu disusul banyaknya persyaratan yang harus dilengkapi calon penumpang yang akan berangkat.
“Banyak penumpang yang mengeluh, harga persyaratan lebih mahal dari ongkos kapal. Misalnya lintas provinsi, Bengkalis-Selat Panjang dan beberapa daerah lainnya wajib swab/PCR biaya periksanya sudah 900 ribu-an sementara tiket kapal cuman 300 ribu-an. Pusingkan mereka, penumpang,” ungkap Asmadi.
Hal itu pulalah yang membuat perusahaan pelayaran kapal terpaksa memberhentikan pelayaran kapal.
Baca juga: TAKUT Keliru, Walikota Batam Minta Antigen Massal dan Vaksinasi tak Digabung
“Pertama PPKM sempat kita buka trip pelayaran, tapi penumpang sepi. Hanya hitung jari. Karena persyaratan lumayan ketat, wajib vaksin, wajib swab PCR,” katanya.
Untuk mengurangi biaya pelayaran yang besar, pihaknya pun hanya membuka rute pelayaran kapal dalam provinsi, yakni Sekupang-Tanjung Balai Karimun.
Itupun hanya satu trip setiap hari.
Berbeda dari sebelum adanya PPKM, bisa sampai 5 hingga 7 trip.
Sampai saat ini, Asmadi mengaku sudah banyak warga yang bertanya kapan pelayaran kapal Dumai lintas provinsi mulai beroperasi.
Kami jawab sampai batas akhir PPKM level 4 selesai, karena kalau tidak biaya operasional tidak kapal tidak tertutup.
Asmadi menyampaikan bahwa dalam pelayaran kapal, perusahaan kapal banyak mengeluarkan biaya operasional, mulai dari bahan bakar minyak (BBM) biaya perawatan kapal, anak buah kapal (ABK).
“Tapi lebih banyak untuk bahan bakar, belum lagi kalau kondisi cuaca buruk maka pengeluaran BBM akan semakin tinggi,” katanya.