Virus Corona Muncul Lagi di Wuhan, Warga Panic Buying Serbu Supermarket

Warga berbondong-bondong ke pasar-pasar swalayan untuk membeli kebutuhan sehari-hari karena khawatir pemerintah China bakal kembali menerapkan ...

STR / AFP
Warga panic buying saat virus corona kembali terdeteksi di Wuhan - STR/AFP 

TRIBUNBATAM.id, BEIJING - Penduduk Wuhan menyerbu supermarket menyusul kekhawatiran penguncian (lockdown) baru usai ditemukannya kembali kasus Covid-19

Warga berbondong-bondong ke pasar-pasar swalayan untuk membeli kebutuhan sehari-hari karena khawatir pemerintah China bakal kembali menerapkan lockdown.  

Mereka membeli bahan makanan dan kebutuhan rumah tangga sebagai persiapan saat aturan penguncian wilayah diterapkan, seperti tahun lalu ketika kasus virus Corona merebak di kota itu. 

Untuk menghindari kekhawatiran berlebihan, pihak berwenang berupaya menjamin stok barang-barang kebutuhan. 

"(Kami akan )menenangkan suasana panik penduduk kota," kata salah satu pejabat Selasa (3/8) dikutip dari UK Express. 

Ia juga mengumumkan bahwa toko-toko telah memastikan agar harga dan rantai pasokan kebutuhan tetap stabil. 

Sebelumnya, pihak berwenang Wuhan mengumumkan telah menemukan tujuh kasus Covid-19 lokal baru pada hari Senin, (2/8/2021). 

Pemerintah setempat langsung meluncurkan pemeriksaan seluruh penduduk Wuhan untuk mendeteksi virus Corona lebih jauh. 

"Dengan cepat meluncurkan testing asam nukleat komprehensif untuk seluruh penduduk," ujar pejabat senior Wuhan, Li Tao dalam konferensi pers, dikutip AFP, Selasa, (3/8/2021). 

Penemuan kasus baru itu memecah rekor Wuhan yang sebelumnya tak melaporkan kasus selama satu tahun. Nihilnya kasus di kota itu, karena pemerintah menetapkan penguncian wilayah yang ketat pada awal 2020 lalu. 

Kota itu juga dilaporkan sudah bebas Covid-19. Masyarakat diperbolehkan tak memakai masker dan berkumpul dalam jumlah besar. 

Wuhan sempat menjadi episentrum Covid-19, sebelum virus itu meluas ke negara-negara lain.

Kemunculan kasus baru Covid, tak hanya terjadi di Wuhan. Sejumlah wilayah di China juga mengalami hal serupa akibat varian Delta. Sehingga pemerintah China memutuskan kembali menerapkan sejumlah pembatasan. 

"Sekuensing genom virus menemukan semua strain sebagai varian Delta yang sangat menular, dan kota-kota yang dilanda peningkatan baru-baru ini sudah mengambil tindakan untuk mengekang penyebaran virus Corona," kata Li Tao, dikutip NPR dari People's Daily

Aturan itu di antaranya, pembatalan penerbangan keluar dari Nanjing, meminta agar penduduk di rumah saja, menghentikan layanan transportasi domestik non darurat dan meluncurkan tes massal dalam beberapa hari terakhir. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved