Kapan PPKM Berakhir? Simak Penjelasan Airlangga Hartarto

Penerapan PPKM sangat tergantung dengan kasus Covid-19, sementara pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II tumbuh 7,7 persen

TribunBatam.id/Bereslumbantobing
Kapolda Kepri Irjen Pol Aris Budiman membagikan paket sembako bantuan PPKM di Pasar Sungai Harapan, Sekupang, Kota Batam, Provinsi Kepri, Selasa (27/7/2021). Batam termasuk daerah penerapan PPKM Level 4 

TRIBUNBATAM.id - Sampai kapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM berakhir?

Pertanyaan itu ramai terdengar menyusul pemberlakuan PPKM untuk menekan laju Covid-19.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah masih menekan mobilitas masyarakat pada Agustus ini melalui PPKM.

"Kuartal ketiga kita masih melihat kapan kita bisa mendorong kegiatan mobilitas masyarakat. Karena Agustus ini kita masih terus menerapkan PPKM yang menekan mobilitas," ujar Airlangga dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (5/8/2021).

Berakhirnya penerapan PPKM Level 4 dan PPKM Level 3, sangat tergantung dengan tingkat kedisiplinan masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat yang telah mendukung kebijakan PPKM.

Baca juga: Semangat Aden Jual Pernak Pernik Hari Kemerdekaan Meski PPKM Level IV

PPKM Level 1-4 kembali diperpanjang pada 3-9 Agustus 2021.

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, sebanyak 83 kabupaten/kota di Jawa-Bali saat ini masih mencatat lebih dari 1.000 kasus aktif Covid-19.

"Sebanyak 83 dari 131 kabupaten/kota tersebut (mencatat lebih dari 1.000 kasus) berasal dari Pulau Jawa dan Bali. Kasus aktif yang harus terus ditekan dan ini tentunya memerlukan upaya yang besar agar kesembuhan juga semakin tinggi," ujar Wiku dalam konferensi pers secara daring pada Kamis (5/8/2021).

Dia lalu menyebutkan lima kabupaten/kota di Jawa-Bali yang kasus aktifnya paling tinggi.

Kelimanya yakni Kota Depok (27.389 kasus aktif), Kota Bekasi (22.674 kasus aktif), Kota Bandung (15.151 kasus aktif), Kabupaten Bantul (14.760 kasus aktif) dan kota Tangerang Selatan (11.180 kasus aktif).

Sementara itu, secara keseluruhan ada 131 kabupaten/kota i Indonesia yang mencatat lebih dari 1.000 kasus aktif.

Wiku menambahkan, masih tingginya kasus aktif di wilayah-wilayah tersebut perlu ditindaklanjuti dengan mengevaluasi penanganan Covid-19 di kabupaten/kota tersebut.

"Perlu dievaluasi bersama dengan bupati atau wali kota dan perangkat daerah lain yang terkait," tambahnya.

Diberitakan, jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia pada Kamis (5/8/2021) tercatat ada 518.310 orang.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved