Kapan PPKM Berakhir? Simak Penjelasan Airlangga Hartarto

Penerapan PPKM sangat tergantung dengan kasus Covid-19, sementara pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II tumbuh 7,7 persen

TribunBatam.id/Bereslumbantobing
Kapolda Kepri Irjen Pol Aris Budiman membagikan paket sembako bantuan PPKM di Pasar Sungai Harapan, Sekupang, Kota Batam, Provinsi Kepri, Selasa (27/7/2021). Batam termasuk daerah penerapan PPKM Level 4 

Jumlah itu didapatkan setelah terjadi penurunan sebesar 5.701 kasus dibandingkan data kemarin.

Adapun, kasus aktif adalah pasien yang dinyatakan positif Covid-19 dan sedang menjalani perawatan.

Angka itu didapatkan dengan mengurangi total kasus positif Covid-19 dengan angka kesembuhan dan kematian.

Informasi tersebut disampaikan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melalui dokumen yang disiarkan kepada wartawan, Kamis sore. Data juga bisa diakses melalui situs covid19.go.id.

Sementara itu, berdasarkan data yang sama, kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 3.568.331 orang hingga hari ini.

Pertumbuhan Ekonomi Membaik

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 7,07 persen di kuartal II 2021 didorong oleh membaiknya perekonomian domestik dan global.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, dari sisi wilayah, semuanya telah mengalami perbaikan ekonomi.

"Secara spasial, semua wilayah di Indonesia telah mengalami perbaikan. Pulau Jawa sebagai kontributor perekonomian nasional tumbuh tinggi di angka 7,88 persen," ujarnya saat konferensi pers secara virtual, Kamis (5/8/2021).

Kemudian diikuti oleh Maluku dan Papua 8,75 persen, Sulawesi 8,51 persen, Kalimantan 6,28 persen, Sumatera 5,27 persen, serta Bali dan Nusa Tenggara 5,7 persen.

Airlangga menjelaskan, pertumbuhan ini sejalan dengan tingginya ekspor, terutama permintaan produk komoditas unggulan di luar negeri, baik itu batu bara maupun kelapa sawit yang harganya semakin baik.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II 2021 7,07 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Capaian ini menjadi titik balik setelah di kuartal sebelumnya masih mencatat kontraksi -0,74 persen.

Dengan capaian tersebut, ekonomi Indonesia akhirnya mampu kembali ke zona positif, setelah mengalami kontraksi 4 kali berturut-turut sejak kuartal II 2020. Kala itu di kuartal II 2021, ekonomi RI -5,32 persen.

"Dengan demikian perhitungan pertumbuhan pada triwulan II 2021 secara tahunan, ekonomi Indonesia tumbuh 7,07 persen," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Kamis (5/8/2021).

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved