Fakta-Fakta Pembunuhan Janda Dua Anak, Kekasih Merasa Tak Dihargai Sebagai Lelaki

Siti Soleha (29) janda dua anak di Bintan, Kepri sebelumnya meninggal dunia oleh kekasihnya sendiri, Bernard Nabu (40), Rabu (4/8) malam.

tribunbatam.id/Alfandi Simamora
Kapolres Bintan, AKBP Bambang Sugihartono saat menanyai Bernard Nabu (40) tersangka pembunuh janda dua anak di Desa Malang Rapat Bintan, Kepri yang tak lain kekasihnya sendiri, Kamis (5/8/2021). 

"Keduanya berasal dari Kabupaten Soe, Provinsi Nusa Tenggara Timur dan sudah saling mengenal selama 7 bulan," sebut Kapolres Bintan AKBP Bambang Sugihartono.

Atas perbuatannya, pelaku dikenakan pasal 338 dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

4. Sosok Siti Soleha

Sosok Siti Soleha (29), janda dua anak di Bintan yang meregang nyawa di tangan kekasihnya, diungkap Zaleha, pemilik kos.

Ia menyebut, korban dan pelaku, Bernard Nabu (40) baru 1 bulan 2 hari tinggal di indekos miliknya di Gang Taher RT003/RW001 Pemukiman Desa Malang Rapat, Kecamatan Gunung Kijang, Bintan.

Zaleha pun mengenal korban dan pelaku dari penghuni kosannya lainnya.

Zaleha, ibu kos di tempat korban Siti Soleha dan pelaku Bernard Nabu tinggal di Gang Taher RT003/RW001 Pemukiman Desa Malang Rapat, Kecamatan Gunung Kijang,Bintan
Zaleha, ibu kos di tempat korban Siti Soleha dan pelaku Bernard Nabu tinggal di Gang Taher RT003/RW001 Pemukiman Desa Malang Rapat, Kecamatan Gunung Kijang,Bintan (tribunbatam.id/Alfandi Simamora)

"Jadi saya kenal pelaku dan korban itu dari yang ngontrak kosan saya yang satu lagi.

Karena kosan saya kosong, jadi dia tawarkan kepada pelaku dan korban," katanya kepada Tribun Batam, Kamis (5/8/2021).

Saat ditanyakan apakah korban dan pelaku pasangan suami istri?

Zaleha menuturkan, saat keduanya masuk dan mengontrak di kosannya, mereka mengaku sudah menikah.

"Saat masuk mereka mengatakan sudah menikah," terangnya.

Ia pun bercerita setahunya pelaku bekerja di PT kebun kelapa sawit di daerah Desa Malang Rapat.

"Dari pengakuannya dia tinggal di mess kebun sawit.

Cuma karena ada yang diakui istrinya itu (korban), mereka ngekos di tempat saya," terangnya.

Zaleha menuturkan, semasa hidup dan selama tinggal di tempat kosnya, korban dikenal sebagai pribadi yang sering berkomunikasi dengan tetangganya.

"Orangnya tidak tertutup. Sering komunikasi kok sama tetangganya warga di sini," kata Zaleha.

Terkait kejadian yang menimpa Siti Soleha, ia mengaku awalnya tidak mengetahuinya.

"Cuma karena ada warga yang teriak minta tolong, saya datang bersama warga dan melihat korban tergeletak di sana," jelas Zaleha sembari menunjuk lokasi korban ditemukan tergeletak bersimbah darah.(TribunBatam.id/Alfandi Simamora)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Bintan

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved