Simak Kata Dokter, Berapa Sebenarnya Kebutuhan Vitamin untuk Tubuh?

Selain manfaat imunitas, vitamin c juga dapat meningkatkan kolagen yang bagus untuk kulit

FREEPIK
ILUSTRASI MAKANAN SUMBER VITAMIN 

TRIBUNBATAM.id – Dilansir dari Buku ‘Vitamin Seri Biokimia Pangan Dasar tulisan Aung Sumbono di Deeppublish, istilah ‘Vitamin' berasal dari "vitamine".

Istikah tersebut dibuat oleh ahli biokimia Polandia Kazimierz Funk pada tahun 1912.

Vitamin dari kata 'vital' dan 'amina' yang berarti amina hidup.

Kata vitamin pada saat itu merujik pada suatu mikronutrien yang dibutuhkan dalam jumlah kecil, kekurangan dari konsumsi senyawa tersebut penyakit beri-beri.

Senyawa tersebut yang kemudian saat ini dikenal dengan tiamin.

Tiamin memang mengandung senyawa amin.

Baca juga: 6 Buah yang Mengandung Vitamin D untuk Meningkatkan Imun Tubuh

Namun pada saat ini tidak semua vitamin mengandung senyawa kimia amina.

Dengan demikian, istilah vitamin tidak mutlak menyatakan senyawa yang mengandung senyawa amina.

Akibatnya definisi dari kata vitamin bergeser sesuai perkembangan penemuan-penemuan baru oleh para ahli.

Keberadaan vitamin sangat penting bagi tubuh.

Vitamin dapat membantu metabolisme tertentu pada tubuh.

Selain itu menaikkan daya tahan tubuh serta membantu memperbaiki sel yang rusak.

Ada banyak jenis vitamin yang perlu dipenuhi tubuh kita.

Salah satunya vitamin C.

Dilansir dari Tribunnews.com, praktisi kesehatan dr. Gia Pratama mengungkapka bahwa vitamin C baik untuk imunitas tubuh.

Menjaga inunitas tubuh di tengah pandemic Covid-19 saat ini sangat dianjurkan.

Selain manfaat imunitas, vitamin c juga dapat meningkatkan kolagen yang bagus untuk kulit.

Namun banyak informasi yang bertebaran terkait dosis mengonsumsi vitamin C.

Ada yang mengatakan jika kebutuhan vitamin C harus dicukupi 1000mg hingga 2000 mg perhari.

Baca juga: Tips Memberikan Suplemen Vitamin dan Mineral untuk Anak Menurut Rekomendasi WHO

Menanggapi informasi mengenai konsumsi vitamin C berdosis 1.000mg, dr Gia pun mengatakan jika hal ini dianggap berlebihan dan mengancam kesehatan.

“Sistem pencernaan manusia memiliki kemampuan terbatas untuk menyerap vitamin C.

Berbagai studi memperlihatkan bahwa penyerapan vitamin C dalam tubuh mengalami penurunan hingga dosisnya tersisa kurang dari 50 persen," ungkapnya lewat konferensi pers secara virtual, Minggu ( 8/8/2021).

Begitu jaringan tubuh mengalami kejenuhan vitamin C karena mengonsumsi secara berlebihan, maka kan terekskresi melalui urine.

Namun pada individu yang sehat, vitamin C berdosis tinggi mungkin tidak membahayakan tubuh, asalkan tidak melebihi batas dosis maksimal 2.000mg per hari.

Sumber : Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved