Aset Rp 12 Miliar di Bintan Terancam Rusak, Tak Beroperasi Sejak Pandemi Covid19

BINTAN, TRIBUNBINTAN.com - Air Mancur Menari yang terletak di Kolam Taman Kota Kijang, Kecamatan Bintan Timur, Bintan sudah lama tidak beroperasi dan terancam rusak.

Sejak pandemi Covid-19 melanda tanah air, aset yang resmi beroperasi pada April 2019 tersebut juga berhenti beroperasi.

Fasilitas yang pengadaannya menghabiskan APBD Bintan hingga Rp 12 miliar ini berhenti beroperasi karena diperkirakan dapat menimbulkan kerumunan orang.

Sehingga disetop untuk pengendalian penyebaran Covid-19, khususnya di Bintan.

Pantauan Tribunbatam.id di lapangan, kondisi beberapa bagian aset itu saat ini mulai berkarat karena terlalu lama terendam dalam air.

Baca juga: Kecelakaan di Bintan, 3 Pengendara Motor Jadi Korban di Lokasi Jalan Ini Dalam 2 Hari

Baca juga: Pajak Bumi dan Bangunan Sumbang PAD Bintan Rp 30 Miliar Tahun 2021

Ditemui di lokasi, seorang warga Kijang Kota, Andika membenarkan, Air Mancur Menari yang terletak di Kolam Taman Kota Kijang sudah tidak beroperasi sejak pandemi Covid-19.

"Setahu saya sejak masuk pandemi sampai sekarang air mancur di sana tidak dihidupkan.

Biasanya hidup malam minggu atau akhir pekan gitu.

Mungkin supaya tidak menimbulkan kerumunan. Soalnya kalau dihidupkan selalu ramai dikunjungi warga," tuturnya.

Ia pun mengaku tidak mengetahui pasti kondisi aset miliaran rupiah itu. Andika berpikir positif aset tersebut terawat meskipun tak dioperasikan.

"Sepertinya dirawatlah, tidak mungkin tidak dirawat. Soalnya untuk biaya pembuatan itu tergolong mahal," terangnya.

Sementara itu saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Perkim Bintan Juni Rianto menyampaikan, untuk perawatan aset itu kini sudah diserahkan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bintan.

"Perawatannya sudah diserahkan ke DLH," ucapnya.

Sementara saat dikonfirmasi, Kepala DLH Bintan Aprizal Bahar belum memberikan respons. (tribunbatam.id/Alfandi Simamora)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Bintan