ASET KRIPTO
Aset Kripto Tetap Aman Tanpa Diretas Hacker, Begini Tipsnya bagi Investor
Untuk mengurangi risiko maka sebaiknya berinvetasi di kripto tidak boleh lebih dari 5% dari total portofolio.
TRIBUNBATAM.id - Aset kripto saat ini menjadi investasi yang makin digemari dan menjadi pilihan para investor.
Selain memiliki prospek investasi yang tinggi serta nilai tambah yang menjanjikan, beberapa negara juga mempercayakan aset kripto sebagai alat pembayaran.
Hal ini menambah kepercayaan para investor pemula untuk berkecimpung di bisnis ini. Namun investor juga harus tetap ekstra hati-hati untuk memilih platform jual beli yang legal dengan aman.
Pasalnya pencurian aset kripto terbesar sepanjang masa terjadi Rabu (11/8).
Peretas berhasil membobol aset kripto sebesar US$ 613 juta dari PolyNetwork.
Meski demikian peretas telah mengembalikan sepertiga dari aset yang dicuri atau senilai US$ 260 juta pada hari ini.
PolyNetwork bukanlah platform pertukaran kripto atau dompet digital.
Baca juga: Citilink Gratiskan Tes PCR Atau Antigen bagi Penumpang hingga 30 September 2021, Begini Syaratnya
Platform ini hanya membantu memfasilitasi transfer crypto antara blockchain cryptocurrency yang berbeda. kehadirannya dapat membantu orang menggunakan cryptocurrency mereka di berbagai jaringan.
Dalam surat terbukanya, PolyNetwork mengatakan jumlah uang yang diretas merupakan yang terbesar dalam sejarah keuangan terdesentralisasi sehingga penegakan hukum di negara mana pun akan menganggap ini sebagai kejahatan ekonomi serius dan bakal mengejar peretas tersebut.
Namun, cryptocurrency terdesentralisasi tidak diatur di sebagian besar seluruh dunia sehingga secara historis sangat sedikit yang dapat dilakukan investor jika crypto mereka dicuri oleh peretas.
Ini memperkuat kekhawatiran banyak orang dan regulator tentang cryptocurrency.
Kalau sudah memilih berinvestasi dalam cryptocurrency maka tentu harus siap dengan resiko fluktuasi harga yang tinggi dan juga risiko lantaran tak ada regulasinya.
Eva Velasquez, Presiden dan CEO Pusat Sumber Daya Pencurian Identitas dikutip Time.com, Kamis (12/8) mengatakan, untuk mengurangi risiko maka sebaiknya berinvetasi di kripto tidak boleh lebih dari 5% dari total portofolio.
Jika risiko gabungan dari fluktuasi harga dan keamanan kripto tidak sesuai dengan toleransi risiko Anda, ada opsi untuk berinvestasi di kripto tanpa benar-benar membeli koin apapun.
Tetapi perlu juga diingat bahwa investasi di lembaga keuangan sekalipun tidak ada jaminan bisa terhindar dari peretasan.