Jadi Penyedap Rasa Andalan di Dapur, Apakah MSG atau Micin Aman bagi Kesehatan?
Penyedap rasa ini sering digunakan untuk menambah rasa gurih pada makanan dan menjadi salah satu bahan masakan yang selalu ada di dapur.
Memang benar bahwa peningkatan aktivitas glutamat di otak dapat menyebabkan kerusakan dan MSG dosis besar dapat meningkatkan kadar glutamat dalam darah.
Dalam satu penelitian, megadosis MSG meningkatkan kadar darah sebesar 556 persen.
Namun, glutamat diet seharusnya hanya berpengaruh sedikit atau tidak berpengaruh pada otak Anda karena tidak dapat melewati sawar darah-otak dalam jumlah besar.
Secara keseluruhan, tidak ada bukti kuat bahwa MSG bertindak sebagai eksitotoksin bila dikonsumsi dalam jumlah normal.
Namun, beberapa orang mungkin mengalami efek samping dari mengonsumsi MSG. Kondisi ini disebut kompleks gejala MSG.
Dalam sebuah penelitian, orang dengan sensitivitas MSG melaporkan reaksi dengan MSG dibandingkan dengan 24,6 persen.
Gejala sensitif terhadap MSG termasuk sakit kepala, sesak otot, mati rasa, kesemutan, dan kelemahan.
Dosis ambang yang menyebabkan gejala tersebut tampaknya sekitar 3 gram per makanan.
Namun, perlu diingat bahwa 3 gram adalah dosis yang sangat tinggi.
Belum diketahui mengapa ini terjadi, tetapi beberapa peneliti berspekulasi bahwa dosis besar MSG memungkinkan sejumlah kecil asam glutamat untuk melintasi penghalang darah-otak dan berinteraksi dengan neuron yang menyebabkan pembengkakan dan cedera otak.
Beberapa mengklaim bahwa MSG juga menyebabkan serangan asma pada individu yang rentan.
Dalam satu studi terhadap 32 orang, 40 persen peserta mengalami serangan asma dengan MSG dosis besar.
Namun, penelitian serupa lainnya tidak menemukan hubungan antara asupan MSG dan asma. (*)