Profil Muhyiddin Yassin, PM Malaysia yang Mundur Setelah Jabat 17 Bulan, Keturunan Jawa-Bugis

Keputusan Perdana Menteri Malaysia (PM Malaysia) Muhyiddin Yassin mundur dari jabatannya resmi diumumkan pada Senin (16/8/2021).

Washington Times
PM MALAYSIA MUNDUR - Profil Muhyiddin Yassin, PM Malaysia yang Mundur Setelah Jabat 17 Bulan, Keturunan Jawa-Bugis. Foto: Muhyiddin Yassin (kiri) 

TRIBUNBATAM.id - Keputusan Perdana Menteri Malaysia (PM Malaysia) Muhyiddin Yassin mundur dari jabatannya resmi diumumkan pada Senin (16/8/2021).

Keputusan PM Malaysia mundur pun membuat publik bertanya-tanya siapa sosok yang akan menggantikan Muhyiddin Yassin.

Pasalnya, Muhyiddin Yassin mundur dari jabatan perdana menteri tanpa pengganti.

Raja Malaysia Sultan Abdullah kemudian menunjuk Muhyiddin Yassin sebagai perdana menteri sementara.

Alasan Mundur

Muhyiddin Yassin mengajukan pengunduran diri karena telah kehilangan dukungan mayoritas di DPR.

Hal ini ia ungkapkan dalam pidato yang disiarkan televisi pada pukul 15.00 sore,

"Oleh karena itu, legitimasi saya sebagai perdana menteri tidak perlu lagi dibuktikan di parlemen," katanya.

Muhyiddin mengatakan, usulan sebelumnya agar legitimasinya diuji di parlemen menjadi tidak relevan, setelah 15 anggota UMNO menarik dukungan mereka untuknya.

Bahkan, proposalnya untuk kerjasama bipartisan ditolak oleh partai-partai oposisi.

"Hari ini saya mengundurkan diri sebagai perdana menteri dan (atas nama) semua menteri Kabinet, seperti yang disyaratkan oleh konstitusi federal," tambahnya.

Muhyiddin mengaku telah mencoba berbagai upaya untuk menyelamatkan pemerintah Perikatan Nasional (PN), setidaknya sampai tugas penanganan pandemi selesai.

Sayangnya, upaya tersebut terhalang oleh adanya pihak-pihak yang ingin merebut kekuasaan.

"Namun upaya ini tidak berhasil karena ada pihak-pihak yang serakah yang (lebih tertarik) merebut kekuasaan, daripada mengutamakan kehidupan dan penghidupan masyarakat," ujarnya tanpa menyebut pihak-pihak terkait.

Dia mengatakan bisa mengambil jalan keluar yang mudah dengan mengorbankan prinsip-prinsipnya dan tetap sebagai perdana menteri, tapi itu bukan pilihannya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved