BERITA SINGAPURA

Singapura Anggap Covid-19 Seperti Flu, Bersiap Hidup Normal

Negara ini akan menetapkan dasar hidup dengan virus corona seperti halnya penyakit umum lainnya seperti influenza.

ROSLAN RAHMAN / AFP
Pekerja kantor berjalan keluar saat istirahat makan siang di kawasan bisnis keuangan Raffles Place di Singapura pada 5 Agustus 2021. ROSLAN RAHMAN / AFP 

TRIBUNBATAM.id, SINGAPURA - Singapura bersiap hidup berdampingan dengan Covid-19.

Sektor ekonomi akan mulai dibuka secara bertahap, dan warga Singapura sudah bisa melakukan aktivitas normal.

Dengan hanya mencatatkan puluhan angka kematian akibat Covid-19 dan salah satu tingkat vaksinasi tertinggi di dunia, Singapura ingin membuka kembali bisnisnya.

Negara ini akan menetapkan dasar hidup dengan virus corona seperti halnya penyakit umum lainnya seperti influenza.

Melansir Reuters, pakar medis mengatakan penduduk Singapura mungkin melihat ratusan kematian setiap tahun akibat Covid-19 endemik, mirip dengan flu.

Pendekatan pragmatis itu dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain yang ingin keluar dari penguncian saat mereka meningkatkan program inokulasi mereka sendiri.

Baca juga: Bandara Changi Singapura Terdepak dari Posisi Teratas, Ini 10 Bandara Terbaik Dunia 2021

"Satu-satunya cara agar tidak ada kematian akibat penyakit di mana pun di dunia adalah dengan menghilangkan penyakit itu sama sekali dan itu hanya bisa dilakukan untuk cacar," kata Paul Tambyah, presiden Asia Pacific Society of Clinical Microbiology and Infection.

Menurut dokter, di negara dengan populasi 5,7 juta, Singapura telah melaporkan hanya 44 kematian Covid-19 sejak wabah dimulai pada awal Januari 2020.

Bandingkan dengan sekitar 800 kematian terkait flu pada tahun biasa.

“Walaupun gagasan tentang ratusan kematian akibat Covid tampaknya mengejutkan dibandingkan dengan kematian sejauh ini dan layak dilakukan upaya pencegahan, itu setara

dengan influenza, yang hampir tidak dipedulikan masyarakat,” kata Alex Cook, pakar pemodelan penyakit menular di National Universitas Singapura (NUS).

Dia menambahkan, sebanyak 1.000 orang kemungkinan meninggal dalam satu atau dua tahun ke depan di Singapura jika vaksinasi di kalangan orang tua tidak membaik.

Para ahli memperkirakan bahwa sebagian besar kematian akan terjadi di antara mereka yang berada dalam kelompok usia tertua, yang tetap tidak divaksinasi meskipun memenuhi syarat.

Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung mengatakan bulan ini bahwa ketika ekonomi terbuka, warga Singapura harus siap secara psikologis bahwa jumlah kematian akibat Covid-19 kemungkinan juga akan naik.

Baca juga: Cara Membuat NPWP Online, Mudah Tanpa Perlu ke Kantor Pajak

Tiga perempat populasi Singapura sepenuhnya diinokulasi terhadap virus corona, dan negara itu akan melonggarkan lebih banyak pembatasan pada bulan September ketika tingkat vaksinasi mencapai 80%.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved