TANJUNGPINANG TERKINI

Sekolah di Tanjungpinang Mulai Menggelar Belajar Tatap Muka, Ini Kata Orangtua dan Siswa

Setelah hampir dua tahun belajar daring, kini proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tingkat TK, PAUD, SD dan SMP kembali dilakukan di Tanjungpinang.

TRIBUNBATAM.id/MUHAMMAD ILHAM
Hari Pertama Pembelajaran Tatap Muka (PTM), Suasana pintu masuk Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Tanjungpinang, Jumat (20/8/2021) 

TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Setelah hampir dua tahun belajar daring, kini proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tingkat TK, Paud, SD dan SMP kembali dilakukan di Kota Tanjungpinang, Jumat (20/8/2021).

Pantauan TRIBUNBATAM.id, di lapangan tampak sejumlah rumah sekolah di Kota Gurindam ini sudah ada aktivitas belajar mengajar.

Salah satu di antaranya di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 7 Tanjungpinang, tampak sekolah itu menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, dimana pintu gerbang masuk sekolah dijaga oleh sekuriti.

Bagi warga sekolah yang masuk, harus terlebih dahulu mencuci tangan dan cek suhu tubuh.

Adriana Fitriani, Wakil Kepala Sekolah SMPN 7 Tanjungpinang, menjelaskan dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka pihaknya menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

Selain itu, dalam pelaksanaan pembelajaran juga dilakukan berkala atau bergantian.

"Jadi, untuk pembelajaran tatap muka ini kita ada dua shift, nantinya siswa diatur dan bergantian untuk mengikuti pelajaran," kata Adriana kepada TRIBUNBATAM.id, di ruang kerjanya.

Baca juga: 5 Orang Positif Covid-19 Saat Tes Antigen Massal di Coastal Area Karimun, Termasuk Suami Istri

Menurutnya dengan diberlakukannya PTM, siswa siswi SMP Negeri 7 Tanjungpinang sangat antusias mengikuti pembelajaran.

"Pagi ini siswa sangat antusias, pukul 7 pagi tadi mereka sudah datang dengan semangat untuk belajar selain itu, orangtua siswa juga tampak semangat mengantar anaknya," ucapnya.

Ia juga menyampaikan harapan agar pandemi Covid-19 cepat berlalu dan proses belajar mengajar bisa dilaksanakan secara tatap muka seperti biasa.

Terakhir, Wakil Kepala Sekolah SMPN 7 Tanjungpinang itu juga berpesan kepada seluruh masyarakat SMPN 7 Tanjungpinang untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

Sementara itu, di depan pintu masuk sekolah terlihat puluhan orangtua siswa mendatangi sekolah untuk mengantar dan menjemput anaknya.

Salah satu di antaranya Siti, orangtua siswa SMP Negeri 7 Tanjungpinang mengaku dengan kembali dilaksanakan nya PTM, dia merasa senang.

"Senang rasanya, anak-anak sudah bisa kembali belajar di sekolah, kalau belajar di rumah kadang anak saya tidak begitu paham dengan pelajaran," ujarnya di depan SMPN 7 Tanjungpinang.

Menurutnya, pembelajaran tatap muka jauh lebih efektif jika dibandingkan dengan daring, pasalnya belajar dengan tatap muka terdapat interaksi langsung antara siswa dan guru sehingga siswa lebih mudah menangkap pelajaran.

"Karena masih Pandemi, tentunya saya juga was-was. Makanya saya minta sama anak saya untuk selalu gunakan masker dan bawa handsantaizer," jelas Siti.

Di lokasi sama, salah seorang siswi SMPN 7 Tanjungpinang, Monika terlihat antusias menunggu shift belajar.

Ia mengaku sangat senang dengan diberlakukannya Pembelajaran Tatap Muka, menurutnya pelajaran lebih mudah dipahami jika proses belajar secara langsung atau tatap muka.

Saat ditanyakan terkait belajar Daring, Monika mengaku sering mengalami kesulitan.

"Kadang, tugas-tugas yang sudah dibuat itu bisa hilang, terus harus ada paket data baru bisa belajar, intinya susah bang," tutur siswi kelas 8 itu.

Sementara itu di lokasi berbeda, di luar pintu masuk Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjungpinang Timur juga tampak dipenuhi oleh orangtua siswa.

Riski, kakak dari seorang siswa SDN 015 Tanjungpinang mengaku kaget dengan dilaksanakan nya PTM.

"Kaget aja sih, tiba-tiba sudah bisa belajar di sekolah, tapi saya rasa belajar tatap muka ini jauh lebih efektif ketimbang daring. Soalnya, kalau daring siswanya hanya dikasi tugas lalu disuruh kerjakan jadi kurang dapatlah ilmunya. Kalau langsung seperti ini kan ada interaksi antara siswa dan guru, jadi siswa lebih mudah menangkap pelajaran," ujarnya.

Sekolah Tatap Muka Belum Diberi Izin Gubernur

Sebelumnya diberitakan, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad berharap agar seluruh Bupati dan Walikota untuk dapat menunda rencana pembelajaran tatap muka untuk anak sekolah.

Sebab, saat ini angka konfirmasi positif Covid-19 di Kepri mulai menurun setelah pemberlakuan PPKM.

Dikhawatirkan jika pembelajaran tatap muka dimulai, angka positif tersebut akan kembali melonjak.

"Saya minta dipertimbangkan kembali kebijakan tatap muka tersebut, karena lebih susah bagi kita menangani perlonjakan kasusnya kalau nanti naik lagi," kata Gubernur Ansar saat memimpin Rapat Penanganan Pandemi Covid-19 dan Vaksinasi Se-Kepri dari Gedung Daerah, Tanjungpinang, Jumat (20/8/2021).

Gubernur menjelaskan, meskipun di sekolah anak-anak sudah diatur sedemikian rupa untuk menjaga jarak di ruang kelas, namun tidak ada yang bisa menjamin usai sekolah anak-anak tersebut bisa terus menjaga protokol kesehatan.

Ansar mengatakan, indeks penurunan angka positif Covid-19 sejalan dengan indeks penurunan pergerakan mobilitas masyarakat.

Maka upaya terbaik yang dapat dilakukan adalah membatasi pergerakan masyarakat termasuk menunda pembelajaran tatap muka.

Baca juga: WARNING BMKG - Hujan Turun Secara Menyeluruh, Warga Batam Diminta Waspadai Potensi Cuaca Buruk  

"Meskipun dari pemerintah pusat sudah memberikan izin, tetapi kebijakan di daerah tetap kita yang putuskan," terang Gubernur Ansar.

Pada rapat tersebut Gubernur Ansar meminta kepala daerah untuk berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kepri mendata siswa-siswi SMK yang belum divaksin.

Hal ini dikarenakan murid SMK akan magang di perusahaan dan para pengusaha mensyaratkan kartu vaksin bagi siswa/i yang akan magang.

"Nanti kita akan menyelenggarakan vaksinasi masal untuk anak-anak SMK," kata Gubernur Ansar.

Terkait vaksinasi sampai dengan Kamis (19/8/2021), capaian vaksinasi dosis I di Kepri mencapai angka 71,98 persen, sedangkan dosis II sudah sampai di angka 27,30 persen. Sementara untuk vaksinasi bagi anak usia 12-18 tahun sudah tercapai angka 42,98 persen.

Hanya Kabupaten Lingga yang belum mencapai angka minimal vaksinasi 70 persen di Kepulauan Riau.

Yang tertinggi adalah Kabupaten Natuna yang sudah tercapai 78,39 persen.

Ansar juga mengingatkan kepada kepala daerah untuk segera menghabiskan stok vaksin yang ada di Kabupaten/Kota.

Karena akan lebih mudah bagi Pemprov Kepri untuk meminta pengiriman stok vaksin dari pusat jika stok vaksin di Kepri sudah menipis.

"Sisa target yang belum divaksin tersisa tiga ratus ribu orang lagi, kita akan kebut terus seperti vaksinasi massal besar-besaran beberapa waktu lalu," pungkas Ansar.

Turut dibahas dalam rapat tersebut terkait masalah tracing dan testing di Kepri.

Untuk mengoptimalkan pelacakan tracing dan testing melalui aplikasi SiLacak, Gubernur akan memerintahkan seluruh Bupati dan Walikota untuk melibatkan tenaga di kantor kecamatan membantu menginput data ke dalam aplikasi SiLacak tersebut.

"Dengan perbantuan dari tenaga di kecamatan, maka pelacakan kontak harus dapat dimaksimalkan," kata Gubernur Ansar. (TRIBUNBATAM.id/Muhammad Ilham/Endra Kaputra)

*Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Corona Kepri

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved