Warga Korea Utara Akan Dihukum Mati Jika Ketahuan Gosipkan Berat Badan Kim Jong Un?

Spekulasi tentang kesehatan Kim dimulai setelah foto-foto menunjukkan Kim terlihat semakin kurus setelah ia tampaknya kehilangan hingga 20 kilogram

AFP/KCNA VIA KNS/STR
Warga Korea Utara Akan Dihukum Mati Jika Ketahuan Gosipkan Berat Badan Kim Jong Un?. Foto Pemimpin Tertinggi Kim Jong Un tersenyum saat dia menghadiri rapat ke-13 Politbiro Partai Buruh di negaranya beberapa waktu lalu. 

PYONGYANG, TRIBUNBATAM.id - Pemerintah Korea Utara melarang setiap warganya membahas penurunan berat badan Kim Jong Un.

Termasuk dilarang mengatakan kepada orang-orang bahwa gosip adalah tindakan reaksioner.

Otoritas pemerintah negara itu bersikeras bahwa penguasa otoriternya sehat dan hanya makan lebih sedikit “demi negara”.

Apalagi negaranya sedang bergulat dengan kekurangan makanan yang parah.

Spekulasi tentang kesehatan Kim dimulai setelah foto-foto menunjukkan Kim terlihat semakin kurus setelah ia tampaknya kehilangan hingga 20 kilogram awal tahun ini.

Namun upaya untuk meredam gosip tentang berat badan Kim gagal, menurut Radio Free Asia (RFA).

Baca juga: Kim Jong Un Beri Ucapan HUT Kemerdekaan Bagi Indonesia ke-76 Tahun

Sumber intelijen rahasia mengatakan unit pengawas di lingkungan Korea Utara telah membuat pernyataan resmi yang memperingatkan orang, bahwa diskusi tentang kesehatan Kim dilarang.

"Unit pengawas Korea Utara juga mengatakan penurunan berat badan secara tiba-tiba bukan karena masalah kesehatan, melainkan karena dia menderita dalam kesendirian demi negara dan orang-orang dalam krisis,” kata sumber anonim itu melansir Daily Mail pada Jumat (20/8/2021).

Karena diskusi yang berkembang bebas, untuk pertama kalinya para pejabat di Korea Utara membahas spekulasi seputar penurunan berat badan atau kesehatan Kim.

Padahal isu satu itu sebelumnya dianggap sebagai topik tabu.

Tetapi beberapa penduduk mengatakan kepada RFA bahwa mereka senang melihat pemimpin mereka menjadi kurus,

“karena penampilannya sebelum dia kehilangan berat badan tampaknya lebih berbahaya bagi kesehatannya,” kata sumber.

Sumber lain mengatakan warga Korea Utara senang dengan penurunan berat badan Kim karena sebelumnya dia tampak begitu besar sehingga “membuatnya sulit untuk berjalan”.

Beberapa pengamat mengatakan Kim - yang tingginya diklaim sekitar 5 kaki 8 inci (1,7 meter), dan sebelumnya memiliki berat 308 pon (139,7 kg) mungkin telah kehilangan antara 22 hingga 44 pon (10-20 kg).

Penguasa otoriter itu bulan lalu terlihat melambai kepada kerumunan perwira militer yang antusias. Dia tampak kehilangan berat badan di sekitar pinggang dan wajahnya, dengan setelan khas Mao yang tampak sedikit longgar.

Gambar dari lokakarya pertama para komandan dan pejabat politik dari pertunjukan Tentara Rakyat Korea yang diadakan pada Juli, menunjukkan wajah Kim yang terlihat lebih ramping.

Baca juga: Korea Utara Diambang Kehancuran? Sang Diktator KIM JONG UN Dikabarkan Sakit Parah hingga Kudeta

Itu terjadi dua bulan setelah TV pemerintah mengatakan kondisi Kim yang kurus “menghancurkan hati rakyat kami”, dalam siaran yang sangat tidak biasa di negara di mana diskusi publik tentang kesehatan dan kehidupan pribadi pemimpinnya selalu terlarang.

Bulan ini Korea Utara mengaku sedang menangani krisis pangan, dan membunyikan alarm di negaranya karena sektor pertanian yang hampir mati dan berjuang untuk memberi makan dirinya sendiri.

Pada saat yang sama, kesehatan Kim telah lama diawasi secara internasional. Pasalnya, kematiannya yang tiba-tiba akan menimbulkan pertanyaan tentang suksesi dan stabilitas.

Dikenal sebagai perokok berat, pemimpin tersebut telah lama mengalami obesitas, dengan berat badannya yang terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Media pemerintah Korea Utara dikontrol ketat pada 25 Juni, mengutip seorang warga Pyongyang yang tidak disebutkan namanya.

Semua orang di Korea Utara menurutnya patah hati setelah melihat gambar Kim yang terlihat lebih ramping.

Analis mengatakan pernyataan itu menunjukkan pihak berwenang berusaha menggunakan perubahan bobot Kim untuk memperkuat kesetiaan kepada rezim di masa-masa sulit.

Negara miskin bersenjata nuklir itu lebih terisolasi dari sebelumnya di balik barikade virus corona yang dipaksakan sendiri. (*/tribunbatam.id)

BACA JUGA BERITA TRIBUNBATAM.ID DI GOOGLE NEWS

Baca Juga tentang KOREA UTARA

Sumber: Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved