CORONA KEPRI
Orang Tua Desak Belajar Tatap Muka di Sekolah Kembali Dibuka: Kasihan Anak-Anak
Belajar tatap muka di Batam jadi sorotan sejumlah orang tua. Mereka khawatir dengan kondisi anak mereka selama proses belajar dari rumah.
Padahal, lanjut dia, anak-anak lebih banyak juga bermain-main di rumah ketimbang belajar.
Kadang berkumpul dengan teman-temannya sekomplek untuk bermain bersama.
"Gak mungkin kita kurung-kurung terus di rumah.
Apalagi udah kelas 5 SD udah mengerti bermain. Bermain sepeda aja terus," kata Tania.
Ia berharap pemerintah bisa mempetimbangkan kembali kebijakan ini.
Sehingga peserta didik bisa kembali belajar tatap muka di sekolah sesuai mekanisme yang diatur.
Belajar mengajar sembari menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Baca juga: Wali Kota Tanjungpinang Cek Kesiapan Belajar Tatap Muka Bersama Kepala Sekolah
Baca juga: Jumlah Pasien Baru Covid-19 Batam Terus Turun, Kasus Baru Tambah 95, Sembuh 202, Meninggal 18 Orang
Seperti, memakai masker, menjaga jarak, cuci tangan pakai sabun ataupun hand sanitizer.
"Misalnya 50 persen sekolah, 50 persen belajar dirumah.
Nah begitu mekanismenya. Minggu depannya gantian misalnya anak-anak yang masuk. Jadi masih terbantu," katanya.
Sementara itu, orangtua lainnya, Yusniar mengaku anak perempuannya sudah masuk pesantren sewaktu jumah kasus Covid-19 masih meningkat.
Itupun harus disetujui orang tuanya.
"Saya setujui, Nia (anak perempuannya) sebelum masuk pesantren di swab dulu.
Kalau hasilnya negatif baru boleh masuk dan tak diperbolehkan pulang sampai sekarang," ujar warga Legenda Malaka ini.
Menurutnya, selama anaknya di Pesantren pasti lebih aman dan terhindar dari virus Covid-19.

Lantaran mereka tidak diperbolehkan keluar dan tak diperbolehkan menerima apapun dari luar pesantren.
"Jadi masih steril disanalah. Insya Allah aman terhindar dari Covid-19, amin," kata wanita berkerudung merah ini. (TribunBatam.id/Roma Uly Sianturi)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Corona Kepri