Mengenal Virus Joker yang Bisa Kuras Rekening, Kerjanya Senyap dan Tepat, SEGERA Hapus Aplikasi Ini

Bersembunyi di berbagai aplikasi Google PlayStore, virus Joker mampu mengosongkan rekening bank orang-orang tanpa persetujuan si empunya

phonearena
Mengenal Virus Joker yang Bisa Kuras Rekening, Kerjanya Senyap dan Tepat, SEGERA Hapus Aplikasi Ini. Ilustrasi 

TRIBUNBATAM.id - Virus atau secara umum dimaknakan sebagai sumber penyakit saat ini menjadi hal yang kerap diperbincangkan warga dunia.

Namun virus bukan hanya ada dan menyebar di dunia nyata, tetapi juga dunia maya.

Pembahasan kali ini adalah tentang virus atau malware yang menguras rekening targetnya.

Virus ini bekerja dengan sangat cepat dan ampuh, hingga sangat sulit terdeteksi pihak keamanan.

Kerjanya mencuri uang dari pengguna Android, dengan cara berlangganan ke layanan berbayar.

Bersembunyi di berbagai aplikasi Google PlayStore, virus Joker mampu mengosongkan rekening bank orang-orang tanpa persetujuan si empunya.

Baca juga: Ketahui 8 Jenis Malware Biang Perusak Perangkat Komputer & Mencuri Data Uang

Virus Joker yang sebenarnya sudah terkenal sejak 2007 silam, berhasil diidentifikasi lagi berdasarkan penyelidikan dari Kepolisian Belgia, seperti diberitakan Entrepreneur pada 23 Agustus 2021.

Rampok Rp 31,5 miliar Perusahaan di AS

Sejak saat itu, sistem pertahanan Google PlayStore telah menghapus sekitar 1.700 aplikasi yang mengandung virus Joker, sebelum diunduh oleh pengguna.

Pada September 2020, virus Joker ditemukan di 24 aplikasi Android, yang mencatatkan lebih dari 500 ribu unduhan sebelum dihapus.

Diperkirakan waktu itu memengaruhi lebih dari 30 negara termasuk Amerika Serikat, Brasil, dan Spanyol.

8 aplikasi android disisipi malware Joker
8 aplikasi android disisipi malware Joker (ist)

Disebutkan lebih berbahaya

Melalui langganan yang tidak sah, peretas dapat mencuri hingga 7 dollar AS (sekitar Rp100.976) per langganan mingguan, angka yang kemungkinan besar meningkat dalam beberapa bulan terakhir.

Virus Joker merujuk pada keluarga malware yang disebut sebagai Bread, yang bertujuan melakukan hack tagihan ponsel dan operasi authorize tanpa persetujuan pengguna.

Peneliti dari perusahaan Cybersecurity Quick Heal Security Lab, yang dikutip dalam pernyataan tersebut, menjelaskan bahwa virus ini dapat memasukkan pesan teks, kontak dan informasi lain di smartphone yang terinfeksi.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved