BINTAN TERKINI
Mengenal Pulau Tambelan, Pulau di Kepri Heboh Dijual Rp 1,4 Triliun Hingga Viral
Berikut ini diulas sekilas mengenai Pulau Tambelan yang heboh karena dijual Rp 1,4 triliun pada media sosial.
Hingga kini, peninggalan sejarah rombongan sultan masih ada yang terdiri dari makam-makam rombongan Sultan yang mangkat di Tambelan.
Makam-makam tersebut berada di atas kompek khusus yang ditembok dengan batu.
Batu nisan terbuat dari batu yang diukir dengan tulisan Arab.
Tingginya nisan melebihi orang dewasa. Warnanya hitam.
Jika diamati dari batu nisan, yang meninggal di sana bukan orang sembarangan.
Pasti pejabat tinggi di kerajaan. Kini makam Sultan Johor yang berada di komplek pemakaman Desa Batulepuk itu terlihat megah karena sudah dilakukan pemugaran.
Sedangkan makam di dekat Bentayan, kurang terawat. Batu nisan terlihat tak terurus.
Warga banyak berkebun di sekitar lokasi makam.
Hanya makam Sultan yang terlihat terawat.
Makam dominan dengan warna kuning.

Perubahan nama Pulau Sabda jadi Timbalan terjadi tahun 1784 ketika terjadi Perang Riau (1782-1784) yang lebih dikenal Perang Bahari.
Dalam perang itu, tak boleh dilupakan, peran besar yang diberikan oleh datuk-datuk asal Pulau Tujuh, yaitu Datuk Jemaja, Datuk Siantan, Datuk Pulau Laut, Datuk Serasan, Datuk Subi dan Datuk Pulau Sabda atau Tambelan.
Hal ini diperkuat dengan laporan Kontelir A.W.L. Vogelesang dalam “Gegeven Betreffende den Tambelan en den Watas Archiep” (1921).
Dalam Adat Rechtbundels 26 halaman 12 disebutkan, Datuk Pulau Sabda berhasil merebut meriam-meriam dari kapal perang Belanda.
Sebagai imbalan, Sultan Mahmud Syah III memberikan gelar Datuk Petinggi Timbalan Riau Maharaja Lela Setia kepada Datuk Pulau Sabda.