Baharkam Polri Tangkap 4 Kapal Asing Pencuri Ikan, Masuk Malam-malam di Perbatasan Negara

Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Pol Arief Sulistyanto, saat ekspose mengatakan, penangkapan dilakukan pada Jumat (27/8/20

Editor: Eko Setiawan
ISTIMEWA
4 kapal ikan asing (KIA) berbedera Vietnam yang diamankan Kapal Polisi (KP) Bisma 8001 Baharkam Polri 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Baharkam Polri menangkap empat kapal asing yang mencuri ikan di Perairan Indonesia.

Penangkapan tersebut dilakukan terhadap kapal asing berbendera Vietnam.

Para nelayan asing ini sudah tidak bisa berkutik lagi setelah Kapal Polisi (KP) Bisma 8001 menangkap mereka.

Setelah ditangkap, empat kapal dan sejumlah ABK kapal kemudian dibawa ke Pelabuhan Baru Ampar.

Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Pol Arief Sulistyanto, saat ekspose mengatakan, penangkapan dilakukan pada Jumat (27/8/2021).

“Dari 4 kapal ini, diamankan awaknya sebanyak 40 orang, yang terdiri dari 4 nahkoda dan sisanya adalah ABK. 3 kapal bermesin 120 GT dan san satu kapal lainnya bermesin 100 GT. Untuk barang bukti ikan, diselamatkan sebanyak 1 ton,” ungkap Arief, di Pelabuhan Batuampar, Selasa (31/8/2021).

Arief menjelaskan, pihaknya sudah beberapa kali melakukan penangkapan illegal fishing di perairan Kepri.

“Wilayah Kepri ini, 95 persennya adalah perairan, sehingga cukup luas. Karena itu, diperlukan kolaborasi semua pihak untuk menggagalkan penyelundupan,” jelasnya.

Selain itu, pihakjya juga menempatkan 9 unit kapal patroli di perairan Kepri, di bawah komando Polda Kepri.

“Penggagalan illegal fishing selama ini berhasil dilakukan berkat kerjasama dan sinergitas lintas instansi, baik PSDKP, Bea Cukai, dan AL. Walaupun bekerja dengan UU yang berbeda, tapi tekad kami adalah untuk mengamankan perairan dan menjaga kekayaan laut,” tegasnya.

Untuk proses selanjutnya, akan dilimpahkan ke penyidik di PSDKP.

Dirpolair Korpolairud Baharkam Polri Brigjen Pol M Yassin Kokasih, mengatakan, untuk mengelebahui petugas, mereka beraksi pada malam hari.

"4 kapal ini memiliki modus yang sama. Mereka masuk ke perairan Indonesia malam hari, dan menjelang subuh kembali ke negaranya untuk menghindari kapal patroli kita," ungkap Yassin, saat ekspose di Pelabuhan Batuampar, Selasa (31/8/2021).

Jika dilihat per tahun dari empat kapal ini, pihaknya berhasil menyelamatkan aset perikanan sebanyak 2340 ton per tahun.

"Kita memiliki kalkulasi. Jika empat kapal ini tidak tertangkap dan terus beroperasi, setahunnya bisa menyelamatkan aset perikanan,sebanyak 2440 ton. Empat kapal ini memiliki total 39 palka, dan erugian negara bisa diselamatkan Rp 1,444 moliar per tahun," jelasnya.

Yassin mengatakan, pihaknya masih mendalami apakah ikan yang berhasil ditangkap dipindahka ke kapal induk.

"Tidak tertutup kemungkinan ada kapal induk yang menampung ikan-ikan ini. Kita masih mendalaminya. Untuk ke laut Natuna Utara ini, kita menyiapkan dua kapal," lanjutnya.

"Sementara 7 kapal lainnya untuk melakukan patroli di perairan lain di Kepri. Sebab, untuk masuk ke Laut Natuna Utara ini tidak bisa semua kapal, karena memikiki kelas berbeda," tambahnya.(Koe)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved