BATAM TERKINI

BENARKAH Musim Hujan di Batam Datang Lebih Awal? Begini Penjelasan Pakar

Belakangan ini Batam sering diguyur hujan yang turun hampir setiap hari. Benarkah musim hujan di Batam datang lebih cepat?

Penulis: ronnye lodo laleng |
HO-Scroll.in
Beberapa Minggu belakangan ini Kota Batam sering diguyur hujan yang bisa dikatakan tanpa mengenal waktu baik itu pagi hari, siang , sore hingga malam hari. Ilustrasi Hujan Deras 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Beberapa Minggu belakangan ini Kota Batam sering diguyur hujan yang bisa dikatakan tanpa mengenal waktu baik itu pagi hari, siang , sore hingga malam hari.

Musim hujan yang datang lebih awal ini menuai berbagai spekulasi dan penjelasan baik itu dari kalangan Akademisi hingga Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Menanggapi hal tersebut Dosen program studi Teknik Geomatika, Politeknik Negeri Batam M. Zainuddin Lubis saat dihubungi TRIBUNBATAM.id mengatakan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi hal tersebut.

Di antaranya yakni adanya pergeseran angin, Arus Lintas Indonesia (Arlindo) serta pemanasan global yang membuat suhu di permukaan laut semakin tinggi sehingga metaforasi tersebut cepat mengakibatkan hujan.

"Untuk kita yang tinggal di pulau seperti Batam dan sekitarnya sebenarnya bisa juga bisa dilihat dari permukaan air laut, jika air laut semakin tinggi dan suhunya makin meningkat maka akan mengakibatkan hujan," ungkap Zainuddin Lubis melalui sambungan telepon WhatsApp Rabu, (1/9/2021) pagi.

Sebenarnya sebagai contoh ketika dam-dam yang ada di Kota Batam tersebut penuh maka permukaan air laut akan naik dan hujan akan turun.

Adapun dampak ringan yang timbul akibat hujan terus menerus seperti di Pulau ini bisa dikatakan tidak ada.

Baca juga: Seorang Pria Anambas Diduga Terlibat Kasus Asusila, Tawarkan Wanita Lewat Media Sosial

"Kalau di pulau saya katakan nyaris tidak ada dampaknya karena pulau ini kan penyerapannya bersifat tinggi, jika dibicarakan tentang daerah aliran sungainya. Hanya saja sesekali dampak ringan dialami oleh masyarakat Batam dan Kepri yakni hanya berupa banjir lokal saja," ujarnya.

Bagaimana dengan area pesisir laut?

Dampak ringan wilayah ini yakni nelayan dan beberapa aktivitas di laut lainnya tidak bisa dilakukan seperti biasa, mengingat saat hujan arus di permukaan air laut sangat besar yang mengakibatkan air laut sangat keruh dan kotor.

"Sementara itu, dampak besar bagi kawasan Batam dan Kepri sejauh ini belum ada, tetapi kemungkinan ke depan ketika hujan biasanya terjadi banjir rob atau banjir di permukaan air laut," ceritanya.

Seperti contoh permukaan air laut yang naik di wilayah jembatan Barelang namun namanya di Pulau pasti membutuhkan air sehingga menguntungkan bagi masyarakat Batam dan sekitarnya.

"Jika kita prediksi hujan secara normal di Pulau ini agak klasik, terkadang datang di Juni setiap tahunnya. Nah untuk akhir tahun ini Batam dan sekitarnya mendapatkan debit air terbesar dan akan mengalami penurunan hujan secara maksimum di September atau Oktober 2021 ini, selanjutnya di Desember 2021 akan kembali mengalami musim panas lagi," terang Zainuddin. (TRIBUNBATAM.id/ Ronnye Lodo Laleng)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved