BATAM TERKINI
BATAM Siagakan Belasan Alat Berat, Sejumlah Daerah Bersiap Sambut Banjir
Untuk mengantisipasi banjir dan longsor, Pemko Batam menyiapkan 14 alat dan beberapa unit sudah didistribusikan ke beberapa kecamatan.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Musim hujan diperkirakan datang lebih cepat dari tahun-tahun sebelumnya.
Kepala Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, pekan lalu, mengingatkan seluruh kepala daerah di wilayah Jawa bagian barat, Kalimantan bagian barat serta Sumatera untuk bersiap menghadapi kemungkinan banjir.
Dwikorita memperkirakan awal musim hujan mulai September hingga November 2021.Sedangkan puncaknya akan terjadi pada Januari-Februari 2022.
Perkiraan BMKG ini memang sudah terlihat di sejumlah wilayah Kepri dalam sepekan terakhir.
Hujan mengguyur hampir setiap hari. Meskipun intensitasnya masih sedang, namun waktu hujan cukup lama.
Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, Dodo Gunawan mengatakan, saat ini El Niño-Southern Oscillation (ENSO) dan Indian Ocean Dipole (IOD) masih dalam keadaan netral.
Namun, berdasarkan pemantauan parameter anomali iklim global oleh BMKG dan lembaga internasional lainnya, indikasi ENSO Netral ini akan berkembang menjadi La Nina pada akhir tahun 2021.
Sedangkan IOD netral diprediksi bertahan setidaknya hingga Januari 2022.
Dodo meminta pemerintah daerah dan masyarakat untuk lebih mewaspadai kejadian cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai kilat dan petir, serta angin puting beliung menjelang masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.
Baca juga: TERJERAT Kasus Perselingkuhan, Anggota DPRD Batam Dilaporkan ke Badan Kehormatan, AT Ngaku Diperas
Sejumlah daerah di Provinsi Kepri, menurut penelusuran TRIBUNBATAM.id, memang seperti sudah bersiap untuk menyambut musim hujan ini.
Pemko Batam, misalnya, beberapa Camat selalu rutin melaporkan kondisi terkini kepada Wali Kota Batam Muhammad Rudi dan Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad.
"Alhamdulilah, hingga saat ini, genangan air hanya beberapa jam saja dan cepat surut,” ujar Amsakar, Rabu (1/9/2021)
Amsakar mengingatkan masyarakat tetap berhati-hati dan waspada terhadap perubahan cuaca saat ini.
Pihaknya akan selalu menyampaikan perkembangan sesuai dengan tingkat hujan serta berkoordinasi dengan sejumlah stake holder, seperti BMKG, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), camat, lurah serta instansi terkait.
"Kami senantiasa saling melaporkan kondisi terkini," katanya.
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Yumasnur menyebut, untuk mengantisipasi banjir dan longsor, pihaknya menyiapkan 14 alat dan beberapa unit sudah didistribusikan ke beberapa kecamatan.
Bangun Waduk
Tak hanya Batam, Tanjungpinang juga mulai berbenah dengan menggali sejumlah parit serta pembersihan saluran drainase. Kepala Dinas PUPR Tanjungpinang Zulhidayat mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah ke saluran air karena bisa mengakibatkan penyumbatan dan pendangkalan.
"Apalagi saat ini sudah masuk musim hujan ini, masyarakat bisa membantu menanggulangi banjir dengan hal sederhana, yakni tidak membuang sampah sembarangan," kata Zulhidayat.
Biaya pemeliharaan drainase, kata dia, bukan hal yang murah. Untuk tahun 2020 saja, kata dia, biaya perawatan dan normalisasi dreainase mencapai Rp 3 miliar.
Zulhidayat mengatakan, pihaknya saat ini terus memantau seluruh wilayah, terutama titik-titik potensi banjir dan memastikan seluruh alur air lancar.
Untuk jangka panjang, kata dia, pemerintah sedang membangun waduk di Jalan Pemuda, tepatnya di ujung polder Pemuda.
Anggaran pembangunan disiapkan oleh Kementerian PUPR sedangkan pembebasan lahan sekitar 1-2 hektare oleh Pemko Tanjungpinang.
“Kontruksi fisiknya on progress dan insya Allah tahun depan rampung,” katanya.
Kepala BPBD Tanjungpinangh Dedy juga menyebutkan, pihaknya sudah mendapat informasi dari BMKG dan pihaknya bersiaga menghadapi musim hujan.
Ia menyebut, sejumlah wilayah masih rawan banjir, seperti Perumahan Griya Puspandari Asri, Cendrawasih, dan Bhayangkara.
Dedy meminta masyarakat untuk melaporkan ke BPBD ke nomor telepon 219090771 jika terjadi banjir.
Sementara Pemkab Natuna juga mulai membentuk BPBD yang sebelumnya masih berada di bawah Dinas Pemadam Kebakaran.
Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) pembentukan BPBD ini sudah diajukan ke DPRD Natuna awal Agustus lalu.
"Akhir-akhir ini angka bencana alam seperti kecelakaan laut dan banjir kerap terjadi, makanya kami langsung menyiapkan Ranperda pembentukan BPBD ke DPRD. OPD ini harus berdiri sendiri, terpisah dari Dinas Damkar," ungkap Bupati Natuna Wan Siswandi kepada Tribun, kemarin.
Untuk menghadapi musim hujan yang mulai masuk, Wan Siswadi menyebut, pihaknya sudah melakukan koordinasi di internal pemerintahan.
Dinas PU juga sudah membersihkan drainase di sejumlah titik rawan banjir. Misalnya Jalan Datuk Kaya Wan Muhamad Benteng, kawasan pemukiman Airlakon, Jalan Pramuka dan sebagian jalan HR Soebrantas.
Plt. Camat Bunguran Timur, Hamid Asnan mengakui, wilayah Ranai kerap menjadi langganan banjir karena buruknya sistem drainase.
Selama ini muara drainase ke laut. Ketika ombak tinggi, saluran itu langsung tertutup pasir. Ditambah lagi, banyak dranase yang ukurannya kecil dan tidak terlalu dalam. (Rus/ham/win)
*Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google