BATAM TERKINI
Anggota DPRD Batam Bagikan 50 Paket Sembako untuk Korban Kebakaran di Baloi
Anggota Komisi III DPRD Batam, Thomas Arihta Sembiring menyerahkan bantuan paket sembako bagi korban kebakaran di Baloi.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Peristiwa kebakaran di pemukiman padat penduduk Baloi Mas, Kota Batam, beberapa hari lalu masih mengundang simpati banyak pihak.
Satu di antaranya anggota Komisi III DPRD Batam, Thomas Arihta Sembiring.
Kader Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia Perjuangan (PDI-P) Batam ini mengaku prihatin terhadap kejadian tersebut dan berinisiatif membagikan bantuan sosial berupa sembako, Jumat (10/9/2021) lalu.
"Ada sekitar 50 paket sembako untuk warga terdampak di sana," ujar Thomas kepada Tribun Batam.
Sebagai Ketua PAC PDIP Lubukbaja, kesusahan warga di Baloi ini ikut menjadi atensinya.
Oleh sebab itu, Thomas berharap, bantuan sembako ini dapat mengurangi penderitaan warga terdampak.
"Di tengah situasi sulit ini, semoga bantuan itu bermanfaat," lanjutnya.
Kemudian, Thomas juga berpesan kepada seluruh warga di sana agar tetap mematuhi protokol kesehatan agar tak tercipta klaster baru penyebaran Covid-19 di Batam.
Pasalnya, jumlah kasus Covid-19 di Batam sendiri cenderung menurun sejak beberapa waktu lalu.
Baca juga: Bandara Hang Nadim Batam Mulai Pakai Aplikasi PeduliLindungi, Banyak Warga Masih Bingung
Sehingga, kondisi ini diharapkan dapat menjadi semangat warga untuk terus menjaganya hingga status pembatasan kegiatan masyarakat di Batam kembali menurun.
"Tetap patuhi protokol kesehatan. Kendati pandemi Covid-19 sudah menurun ya," katanya.
Sebelumnya diberitakan, kebakaran hebat telah terjadi di Balok Mas Indah, Rabu (8/9/2021) malam.
Warga di lokasi menjelaskan, peristiwa nahas ini terjadi sekira pukul 18.00 WIB atau saat Maghrib.
Api di lokasi dengan cepat membesar dan melahap sejumlah bangunan di sana.
Dinsos Salurkan Bantuan dan Buat Tenda
Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos-PM) Kota Batam mulai menyalurkan bantuan bagi korban kebakaran di Pemukiman Padat Penduduk Baloi Mas.
Yakni mendirikan tenda penampungan, menyiagakan dapur umum, membuat posko untuk penginputan data korban maupun data bantuan.
"Kita sudah berikan beberapa bantuan. Tenda untuk penampungan sudah kami dirikan 2 unit, mobil dapur umum sudah siaga di lokasi," ujar Sekretaris Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos-PM) Kota Batam, Leo Putra saat dikonfirmasi, Kamis (9/9/2021).
Ia melanjutkan untuk makanan bagi korban, pihaknya memberikan makanan tiga kali sehari dalam seminggu ke depan.
Namun hal itu tergantung kondisi tempat pengungsian, karena sebagian korban ada yang mengungsi ke rumah saudara.
"Idealnya memang disediakan makanan dalam seminggu, selagi dibutuhkan,” katanya.
Leo menuturkan adapun korban bencana kebakaran permukiman padat penduduk Baloi Mas sementara ini berjumlah 60 Kepala Keluarga (KK).
Di antaranya 25 unit rumah dan kurang lebih 140 orang.
Selain protap tanggap darurat, Pemerintah Kota Batam juga menyiagakan ambulance di lokasi kejadian.
Baca juga: TERUNGKAP! Ternyata Ini Penyebab Puskesmas di Batam tak Lagi Dapat Jatah Vaksinasi Covid-19
“Mobil ambulance tersebut dari pihak Puskesmas untuk pelayanan kesehatan,” katanya.
Serta petugas dari pihak kecamatan untuk mendata korban yang kehilangan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK).
Untuk proses administrasi akibat bencana kebakaran.
“Pihak TNI/Polri juga turut ikut, ada juga partisipan yang serta membantu para korban,” katanya.
Sebelumnya diberitakan kebakaran hebat menghanguskan sejumlah rumah di Kelurahan Baloi Indah, tepatnya di area Blok Baloi Mas Indah, Kecamatan Lubuk Baja, Kota Batam, pada Rabu, (8/9/2021) malam.
Ketua RT 04 RW 09, Henri Dun an kepada Tribunbatam.id menerangkan, peristiwa kebakaran terjadi sekira pukul 18.00 WIB saat magrib.
"Api dengan cepat membesar dan melahap sejumlah bangunan rumah dan kost-kostan warga," ujarnya.
Ia menyebutkan, lebih kurang ada sebanyak 26 bangunan rumah dan kost-kostan warga yang habis terbakar oleh api.
Tersisa Baju di Badan
Sementara itu, Misnan Situmorang (53) satu dari sekian korban yang tempat tinggalnya habis dilahap si jago merah di Baloi Mas Indah, Kecamatan Lubuk Baja, Kota Batam tampak tertunduk lesu di halaman rumah salah seorang warga.
Dia baru saja selesai mendaftarkan dirinya di meja pendataan petugas Dinas Sosial Batam.
Misnan terlihat tak tenang dan gelisah sehingga dia berdiri, mondar-mandir hingga jongkok.
Perlahan dia mulai mengelus hingga memijit keningnya dengan posisi mata tertutup.
Tak lama terdengar handphonenya berdering, dari kejauhan suara pria mulai berbicara kepadanya.
Sepertinya dia menerima panggilan dari bos tempatnya bekerja.
"Iya pak, sepertinya saya tidak masuk kerja beberapa hari ini, karena baru saja tertimpa musibah kebakaran," jawabnya kepada si penelepon, Rabu (8/9/2021) malam.
Kepada Tribunbatam.id, dia mengaku sejumlah barang dan dokumen penting yang ada di dalam rumahnya ludes terbakar api.
"Saya ngekost bersama satu orang anak saya yang masih SD, tak ada barang satu pun di dalam yang bisa diselamatkan, hanya baju di badan dan HP ini kebetulan ada di kantong, ada duit sedikit di lemari juga tak bisa diselamatkan bang," ujar pria berdarah batak tersebut
Baca juga: Seorang Kakek Nodai Remaja di Tanjungpinang, Ketahuan Setelah Korban Kena Penyakit Menular
Misnan yang telah menyandang status duda itu, mengaku belum mengetahui akan tinggal di mana ke depan bersama anak semata wayangnya usai kediamannya habis terbakar.
"Tadi saya sudah hubungi ibu kost, untuk sementara malam ini bermalam di situ dulu, ke depan belum tahu akan tinggal di mana, apakah cari kost baru atau seperti apa, lihat nanti bang," paparnya seraya merangkul anaknya.
Namun begitu, Ia mengaku bersyukur dalam peristiwa kebakaran tersebut tidak terdapat adanya korban jiwa.
"Ya patut kita syukurilah bang, kalau harta kan masih bisa kita cari, tapi kalau nyawa kan gak ada cadangannya," ungkap Misnan.
Misnan yang sehari-harinya bekerja sebagai seorang buruh bangunan di Bengkong hanya bisa berharap agar kiranya nanti mendapat kemudahan atau uluran bantuan dari pihak pemerintah maupun dari para donatur lainnya.
"Tadi didata kurang tahu untuk apa, ditanyakan juga kerugiannya apa saja, terus saya katakan hanya pakaian yang terpasang ini saja yang tersisa begitu. Mudah-mudahan nantinya ada bantuan lah sedikit buat kita paling tidak selama beberapa hari ini," jelas pria yang sudah berusia separuh abad itu. (TRIBUNBATAM.id/Ichwan Nurfadillah/Roma Uly Sianturi/Noven Simanjuntak)
*Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
