Apa Itu Endemi, Disebut-sebut Bakal Disematkan ke Covid-19? Bedanya Apa dengan Pandemi
Nyaris dua tahun Covid-19 melanda sejak pertama kali muncul akhir tahun 2019 di Wuhan, China, penangkal virus mematikan ini belum juga ditemukan
TRIBUNBATAM.id - Virus corona atau Covid-19 masih terus meneror seluruh dunia.
Kerusakan yang ditimbulkannya bukan hanya dari sisi kesehatan, tetapi juga dari sisi ekonomi.
Nyaris dua tahun Covid-19 melanda sejak pertama kali muncul akhir tahun 2019 di Wuhan, China, penangkal virus mematikan ini belum juga ditemukan.
Parahnya, Covid-19 terus bermutasi melahirkan varian-varian baru yang lebih menular dan mematikan.
Vaksin berbagai merek yang telah ditemukan pun sebenarnya tak menjamin seseorang bebas Covid-19.
Baca juga: Covid-19 Batam, 3 Kecamatan Masih Zona Merah, Kasus Corona Tanjung Pinang Tinggal 180
Hanya saja vaksin dianggap bisa memperkokoh daya tahan tubuh, sehingga kerentanan saat tertulan tak separah dengan pasien yang belum menerima vaksin Covid-19.
Terkait status pandemi Covid-19, beberapa pengamat memprediksi statusnya bakal ganti menjadi endemi.
Meski begitu tak sedikit pula ahli pesimistis virus corona akan menjadi endemi dalam waktu dekat.

Maraknya kasus di hampir seluruh dunia membuat virus corona masih dianggap rawan dan berbahaya.
Terlebih penyebaran dan laju penyakit belum bisa diprediksi dan virus belum hilang sepenuhnya.
Perihal berganti status Covid-19 dari pandemi menjadi endimi sebelumnya juga disampaikan WHO.
Namun, status endemi yang bakal disandang Covid-19 yang disampaikan WHO masih bersifat kemungkinan.
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, dalam konferensi pers dilansir dari Kompas.com pada Kamis (19/8/2021) menjelaskan, pandemi berubah menjadi endemi jika situasi sudah terkendali.
Endemi adalah situasi kondisi kasus suatu penyakit lebih terkendali.
Menurut dia, Endemi merupakan wabah penyakit yang terjadi secara konsisten, tapi terbatas di wilayah tertentu.
Baca juga: Cegah Corona dengan 7 Cara, Ahli Beberkan Bahaya Mutasi Covid-19 Sembilan Varian