INFO CUACA

CUACA Ekstrim Ancam Wilayah Anambas, BMKG Minta Nelayan Waspadai Gelombang Tinggi

Prakiraan cuaca hari ini BMKG Anambas memprediksi hujan deras mengguyur, gelombang tinggi, nelayan dan pengguna laut harus waspada

PEXELS.COM/GEORGE DESIPRIS
BMKG minta warga waspadai potensi cuaca ekstrim dalam sepekan ke depan. Sejumlah wilayah termasuk Anambas berpeluang hujan lebat dan gelombang tinggi ILUSTRASI Gelombang Tinggi 

ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id  - Kondisi cuaca di Indonesia berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam sepekan ke depan akan mengalami hujan lebat dan gelombang tinggi.

Cuaca ekstrim ini diperkirakan akan terjadi mulai 13 September hingga 20 September 2021 mendatang.

Kabupaten Kepulauan Anambas masuk dalam kategori terjadinya hujan lebat dan gelombang tinggi.

Berdasarkan perkiraan BMKG Kelas III Tarempa, pada Rabu (15/9/2021) kondisi cuaca di Kepulauan Anambas akan terjadi hujan ringan dengan kecepatan angin mencapai 30 kilometer per jam.

Saat ini dikatakan oleh Kepala BMKG Kelas III Tarempa, Sirajul Munir ketinggian gelombang masih berada pada 1,25 meter untuk wilayah perairan Utara dan Selatan Kepulauan Anambas.

"Namun akan ada potensi ketinggian gelombang mencapai 2,5 meter, jadi harus waspada, dan juga waspada terhadap hujan intensitas sedang hingga lebat yang disertai angin kencang," ucap Kepala BMKG Kelas III Tarempa, Sirajul Munir, Rabu (15/9/2021).

Baca juga: JADWAL 13 Kapal di Pelabuhan Domestik Sekupang Batam, Wajib Antigen dan Vaksin

Sirajul mengatakan, kondisi seperti ini, pihaknya juga sudah menghimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dengan kondisi cuaca terkini.

"Khususnya seminggu ke depan karena berpotensi terjadi hujan sedang sampai lebat ditambah lagi adanya angin kencang, juga untuk masyarakat pengguna transportasi laut terutama nelayan untuk selalu memperhatikan kondisi cuaca di mana berpotensi terjadi gelombang tinggi," ujar Sirajul.

Selain menghimbau kepada masyarakat pengguna transportasi laut, BMKG Kelas III Tarempa juga selalu berkoordinasi dengan instansi terkait bersama BPBD Kepulauan Anambas untuk menginfokan kondisi cuaca terupdate.

Sirajul menerangkan wilayah zona musim sebagian sudah memasuki awal musim hujan.

Sebagian lainnya masih pancaroba artinya transisi dari musim kemarau ke musim hujan dan saat pancaroba ini biasanya cuaca cendrung ekstrem. 

"Ada saatnya hujan tiba-tiba angin kencang, dan khusus Kepulauan Anambas kita tidak mengenal musim artinya antara musim hujan dan kemarau tidak ada perbedaan yang jelas," terangnya.

Sementara itu pantauan TRIBUNBATAM.id di pelabuhan Pemda, sejumlah transportasi laut yang membawa penumpang antar pulau tampak sepi.

Namun sebagian masyarakat ada yang tengah duduk menunggu kapal speed boat ataupun kapal kayu.

Sedangkan untuk transportasi laut antar Provinsi hanya ada 2 kali dalam seminggu yang mengangkut penumpang dari Kepulauan Anambas.

Pengemudi kapal speed boat, Muslim mengatakan sejauh ini dirinya masih sepi dari penumpang yang menaiki transportasi laut miliknya. 

"Kadang ada kadang tidak, karena udah jarang yang berpergian, paling kalau ada kapal Roro yang bersandar di Matak, biasanya saya banyak bawa penumpang, kalau hari-hari biasa ni ya sepi, kalau gelombang kita masih bisa tembus untuk sekarang ini," kata Muslim.

Kapal speed boat miliknya bisa mengangkut hingga 8 orang penumpang dengan rute Tarempa - Matak, yang dikenakan biasa per orang Rp 50 ribu sekali jalan. (TRIBUNBATAM.id/Rahma Tika)

*Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved