Cerita Gibran 6 Hari Hilang dan Bertahan Hidup di Gunung Guntur, Sempat Bertemu Sosok Ini
Gibran mendaki Gunung Guntur bersama rombongannya pada 18 September 2021.Besoknya, ia dilaporkan hilang.Gibran baru ditemukan di hari ke enam hilang
GARUT, TRIBUNBATAM.id - Inilah cerita seorang pendaki gunung, Muhammad Gibran Arrasyid (14) yang hilang di Gunung Guntur, Garut, Jawa Barat.
Anak laki-laki itu sempat beberapa hari terpisah dari rombongannya dan dinyatakan hilang selama 6 hari.
Selama beberapa hari itu, ada kejadian mistis yang dialami Gibran.
Syukurnya, ia berhasil ditemukan tim di hari ke enam pencariannya dalam keadaan selamat.
Lokasi penemuan Gibran ini, sebenarnya pernah didatangi petugas.
Namun saat itu, tim tak bertemu dengan Gibran.
Dilansir dari TribunJabar.id, Gibran mendaki Gunung Guntur pada Sabtu, 18 September 2021. Sehari setelahnya, ia dinyatakan hilang tepatnya pada 19 September 2021.
Baca juga: Rombongan Pendaki Gunung Tewas, 3 Mayat Ditemukan di Tempat Berbeda
Baca juga: 4 Hari Hilang, Wanita Pendaki Gunung Sering Alami Kejadian Mistis
Ia berpisah dengan rombongan. Gibran memilih berdiam di tenda pos tiga sedangkan rombongan melanjutkan perjalanan ke puncak.
Gibran saat itu ditemani oleh teman perempuannya, namun berada di tenda berbeda.
Saat rombongan kembali dari puncak, Gibran tidak ditemukan di tendanya dan dinyatakan hilang.
Proses pencarian Gibran memakan waktu enam hari yang melibatkan lebih dari seratus orang dibantu Kompi 4 Batalyon Pelopor A Sat Brimob Polda Jabar dan Dalmas Polres Garut.
Di hari ke enam, Gibran ditemukan pada Jumat (24/9/2021) sekitar pukul 16.30, di kawasan Curug Koneng.
Lokasinya sekitar 750 meter dari pos 3 pendakian Gunung Guntur.
Gibran bercerita bagaimana dirinya bisa bertahan hidup selama enam hari hilang di gunung yang berada di Kabupaten Garut tersebut.
Gibran tak ingat persis bagaimana dia bisa hilang. Ia hanya teringat ketika sudah terbangun.
Ia mengaku, saat bangun sudah berada di sungai.
"Tiba-tiba bangun ada di sungai. Sungainya warna kuning, airnya jernih," kata Muhammad Gibran Arrasyid kepada Tribunjabar.id di Puskesmas Tarogong, Jumat (24/9/2021).
Ketika itu, Gibran mengaku tak menemukan adanya malam hari alias gelap.
Ia mengatakan kondisinya terang, seperti siang hari.
Gibran bertahan hidup dengan cara meminum air putih di sungai dan makan dedaunan selama berada di Gunung Guntur.
Saat itu, Gibran mengaku disuguhi makanan oleh sosok seperti manusia berjumlah lima orang.
Sosok itu berpakaian serba putih.
Namun, Gibran tak memakannya, ia lebih memilih untuk meminum air sungai.
"Ditawarin nasi sama ada ikan. (Yang memberi makan) orangnya putih, perempuan tiga, laki-laki dua," ujarnya.
Gibran lalu ditemukan warga ketika dirinya jatuh dari tebing.
Saat itu, ia mendengar teriakan warga yang tak jauh dari tempatnya.
"Pas jatuh saya mendengar ada bapak-bapak teriak nama," ungkapnya.
Anggota Samapta Polres Garut, Bripda M Septian Efintiar telah mengungkapkan kondisi saat Gibran ditemukan.
Gibran dalam kondisi sehat, hanya terdapat luka kecil di kakinya.
Ia sudah mendapatkan perawatan intensif di Puskesmas Tarogong.
"Gibran pas turun mau jalan sendiri, tapi kami gendong karena ada luka di kakinya," katanya.
Saat ditemukan, Gibran sedang duduk seorang diri.
Pada hari pertama pencarian, tim sebenarnya sempat mendatangi lokasi ditemukannya Gibran.
Namun, saat itu Gibran tak ada.
Barulah di hari ke enam pencarian, tim mendapati Gibran di lokasi tersebut.
"Sempat ke tempat yang sama tapi tidak ditemukan, hari ke enam ini ditemukan di tempat itu, posisinya lagi duduk," ujarnya. (tribunjabar.id/Yongky Yulius)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Cara Gibran Bertahan Hidup di Gunung Guntur, Ngaku Tolak Tawaran 5 Sosok Putih, Disuguhi Nasi & Ikan