BINTAN TERKINI

Aplikasi PeduliLindungi segera Diterapkan di Bintan, Ini Kata Plt Bupati Roby

Plt Bupati Bintan Roby Kurniawan menyebut, Diskominfo Bintan telah menyebarkan informasi untuk penggunaan aplikasi PeduliLindungi

Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Alfandi Simamora
Aplikasi PeduliLindungi segera Diterapkan di Bintan, Ini Kata Plt Bupati Roby. Foto Plt Bupati Bintan, Roby Kurniawan 

BINTAN, TRIBUNBINTAN.com - Pemerintah Provinsi Kepri segera menerbitkan Surat Edaran (SE) terkait penerapan penggunakan aplikasi PeduliLindungi sebagai pengganti e-HAC untuk berbagai keperluan di Provinsi Kepri.

Aplikasi PeduliLindungi ini akan mulai diterapkan di beberapa tempat di Kepri, salah satunya di Kabupaten Bintan.

Menanggapi hal itu, Plt Bupati Bintan, Roby Kurniawan menuturkan, pemerintah daerah melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Bintan sudah menyebarkan informasi untuk penggunaan PeduliLindungi.

"Mudah-mudahan segeralah bisa dilaksanakan di Kabupaten Bintan," ucapnya.

Ditanya apakah nanti aplikasi ini juga akan diterapkan di kantor-kantor dinas dan sekolah, Roby masih melihat penerapannya di lapangan.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Bintan, M Insan Amin menyebutkan, aplikasi PeduliLindungi belum diterapkan di Pelabuhan di Bintan.

"Sampai saat ini belum ada diterapkan untuk kedatangan dan keberangkatan penumpang," tutupnya.

Penerapan di Batam

Lain dengan Bintan, aplikasi PeduliLindungi telah diterapkan di Batam. Tidak hanya di Bandara Hang Nadim. Bahkan kini sudah masuk ke mal-mal.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam menggelar inspeksi mendadak (sidak) serentak ke mal-mal di Batam, Sabtu (25/9/2021) malam.

Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan dan kendala di hari pertama penerapan aplikasi PeduliLindungi di beberapa mal di Batam.

Sebanyak 100 lebih pegawai Disperindag Batam ikut turun dan mengecek 12 mal yang ada di Batam.

"Untuk malam ini kami awali dari 12 mal terlebih dahulu," ujar Kepala Disperindag Batam, Gustian Riau, Minggu, (26/9/2021).

Dikatakannya, ada 12 mal dan 46 pasar di Batam. Tempat-tempat itu akan didatangi pihaknya tanpa terkecuali.

"Hal ini kita lakukan untuk menindaklanjuti surat dari Menteri Dalam Negeri nomor 14 tahun 2021, dan surat edaran Wali Kota Batam terkait pelaksanaan penerapan aplikasi PeduliLindungi di Batam dan Indonesia pada umumnya," ungkap Gustian.

Pada saat terjun langsung ke lapangan, petugas mendapati masyarakat Batam yang berkunjung ke mal rata-rata sudah divaksinasi. Hal ini berbeda dengan daerah lain.

Baca juga: Cara Scan QR Code Aplikasi PeduliLindungi untuk Masuk Mal, Serta Cara Unduh Sertifikat Vaksin

Baca juga: Aplikasi PeduliLindungi di Anambas dan Natuna Belum Optimal, Sinyal Jadi Kendala

Ada hal lain yang ditemukan oleh pihak Disperindag Batam. Yakni ada beberapa mal yang belum dilengkapi dengan alat barcode scanner.

"Kami akan terus melakukan imbauan dan menyurati pengelola mal dan tempat pelayanan publik lainnya untuk secepatnya melengkapi alat barcode scanner.

Agar dalam penggunaan PeduliLindungi ini bisa berjalan baik. Untuk saat ini sebagai langkah awal kita masih pakai aplikasi PeduliLindungi dan surat vaksinasi terlebih dahulu," ungkap Gustian.

Dijelaskannya, scan barcode PeduliLindungi ini berbeda-beda di setiap pintu masuk tempat pelayanan publik.

Setiap kali masyarakat melakukan scanning, maka akan muncul kuota mal, kapasitas mal, dan apabila masyarakat sudah melakukan dua kali vaksin maka akan muncul warna hijau.

Bagi masyarakat yang baru pertama kali divaksinasi, maka akan muncul warna kuning. Sedangkan yang belum vaksinasi maka akan keluar warna merah di layar barcode scanner tersebut.

Tidak hanya itu, aplikasi PeduliLindungi ini juga akan mendeteksi, apakah seseorang positif Covid-19 atau negatif, serta bisa mengetahui kapan orang tersebut terakhir melakukan tes Swab berikut hasilnya.

"Jika saat dilakukan scanner dan muncul warna hitam maka itu dinyatakan positif. Sedangkan warna hijau berarti aman atau negatif," tegasnya.

Kegiatan ini akan berlangsung selama seminggu ke depan. Diawali dengan mal dan selanjutnya pasar, swalayan termasuk minimarket.

Penerapan ini didahului dengan surat edaran dan sebelumnya pihak Disperindag sudah menggelar rapat koordinasi dengan pihak mal dan Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asprindo) khusus Batam.

Sejauh ini koordinasinya sangat bagus sehingga pelaksanaan PeduliLindungi ini kedepan bisa berjalan dengan baik.

"Sejauh ini untuk penerapan di mal saya rasa tidak masalah, dan yang menjadi tantangan besar kami adalah pasar, karena ibu-ibu yang ke pasar tidak membawa handphone. Di tambah lagi pasar memiliki banyak akses pintu masuk sehingga untuk sementara petugas masih mengimbau lewat microphone saja terlebih dahulu," kata Gustian.

Di dalam pemberlakuan PeduliLindungi ini, khusus untuk anak-anak usia 12 tahun ke bawah tetap boleh masuk ke mal ataupun pasar namun harus wajib di awasi oleh orangtuanya.

Sementara di atas 12 tahun maka sudah wajib menunjukkan surat vaksinasi.

Apabila masyarakat tidak memiliki handphone android maka boleh masuk, asal bisa menunjukkan kartu vaksinasi.

"Alhamdulillah pada malam ini, kami mendapatkan rata-rata masyarakat sudah divaksinasi dan belum ada kendala yang berarti.

Terima kasih kepada masyarakat yang sudah peduli dengan hal ini, dan sudah mengikuti peraturan pemerintah," ungkapnya lagi.

Gustian mengimbau kepada pengelola pelayanan publik seperti pasar, mal serta masyarakat Batam agar apapun ceritanya, wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi dan membawa kartu vaksin.

Apabila pihak mal ataupun pasar tidak melakukan hal itu, maka pihak Pemerintah Kota Batam dalam hal ini Disperindag akan memberikan tindak lanjut seperti surat peringatan dan teguran lainnya.

"Hasil turun ke lapangan pada malam ini, akan kami laporkan kepada Wali Kota Batam dan akan diteruskan ke Kementerian Perdagangan Republik Indonesia dengan tujuan agar masyarakat merasa penting akan vaksinasi untuk dirinya sendiri dan juga untuk masyarakat luas. Pada intinya agar Batam ke depan bebas dari Covid-19," harapnya.

Sementara itu, Deputi GM. Grand Batam Mall Yanto saat ditemui Tribun Batam mengatakan, di hari pertama ini rata-rata pengunjung mal yang datang ke Grand Batam mall ini sudah menyiapkan aplikasi PeduliLindungi. Sehingga sejauh ini belum ada persoalan yang berarti.

"Saya rasa masyarakat sudah tahu dan memahami hal ini, karena sudah jauh-jauh hari kami dari pihak mal juga sudah melakukan sosialisasi via zoom meeting dan juga di pintu masuk mal," ungkapnya.

Yanto mengaku sebagai pengusaha pasti selalu mengikuti anjuran dan peraturan pemerintah yang ada di Batam, karena hal ini menyangkut kepentingan masyarakat luas.

Ia berharap dengan adanya aturan seperti ini ke depan tidak ada lagi yang namanya mal ditutup. Sehingga roda ekonomi berputar dan kehidupan kembali normal seperti dulu lagi.

(TRIBUNBATAM.id/ Alfandi Simamora/Ronnye Lodo Laleng)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita tentang Bintan

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved