Anggota Dewan Rudapaksa Kader Partai Berulang Kali Hingga Hamil dan Dipaksa Gugurkan
IMS yang merupakan kader muda Partai PPP ini juga saat itu merupakan karyawan marketing di perusahaan trading sedang menawarkan berinvestasi Rp 50 jut
TRIBUNBATAM.id, SULSEL - Anggota DPR diduga lakukan rudapaksa kepada seorang kader partai.
Hal itu dilakukan berulang kali bahkan korban sempat hamil.
Korban adalah kader muda paprtai, sementara pekanya adalah anggota Dewan.
Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan (Polda Sulsel) sedang mengusut kasus laporan Pencabulan atau tepatnya Pemerkosaan oleh seorang oknum anggota dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Maros, SS (36), yang dilaporkan IMS (25) yang merupakan rekan separtainya.
Baca juga: Kekejaman KKB Papua, Rudapaksa Perawat Hingga Tewas dan Lempar ke Jurang
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sulsel Kombes Polisi E Zulpan membenarkan telah menerima laporan IMS yang mengaku telah dicabuli oleh terlapor sudah lama dan berulang kali.
“Memang benar, kita sudah menerima laporan Pencabulan yang dilaporkan IMS. Sementara kasusnya kita usut dengan memeriksa saksi-saksi,” kata Zulfan saat dikonfirmasi, Rabu (29/9/2021).
Saat ditanya lebih detil soal laporan Pencabulan yang dilakukan oknum anggota DPRD Maros tersebut, Zulpan enggan berkomentar.
“Saya belum bisa sampaikan lebih jauh, karena masih dalam proses penyelidikan dan pemeriksaan penyidik. Nanti kita sampaikan jika sudah ada hasilnya,” tandasnya.
Pengakuan korban
Sementara itu, IMS yang dikonfirmasi mengatakan, pertama kali mendapat perlakuan tidak senonoh tersebut pada Desember 2019.
IMS yang merupakan kader muda Partai PPP ini juga saat itu merupakan karyawan marketing di perusahaan trading sedang menawarkan berinvestasi Rp 50 juta kepada terlapor.
"Pada saat itu dia bilang, 'bisa kita ketemu di hotel Dinda'. Jadi saya temui dan menunggu di loby hotel, tapi saya malah disuruh naik ke kamarnya dengan alasan tidak enak memberikan uang jumlah banyak di depan umum. Apalagi terlapor seorang anggota DPRD Maros, jadi saya turuti permintaannya,” katanya.
Sesampainya di kamar, IMS langsung diperkosa.
Sebulan kemudian, pada Januari 2020, barulah SS mengabari korban bahwa uang investasi yang dia janjikan telah siap.
Namun sebelum memberikan uang itu, SS kembali meminta berhubungan badan dengan korban.