Aksi Serangan Balas Dendam Taliban, Hancurkan Markas ISIS, Kini Rata Dengan Tanah
Serangan terhadap markas ISIS itu adalah balasan atas bom di masjid Afghanistan beberapa jam sebelumnya yang menewaskan lima orang. Kepala juru bicar
TRIBUNBATAM.id, AFGHANISTAN - Markas ISIS dibombardir oleh pasukan Taliban di Kota Afghanistan.
Dihancurkannya markas ISIS ini merupakan aksi balas dendam Taliban setelah ISIS melakukan pemboman sebuah masjid di Afghanistan.
Hal itu langsung di umumkan oleh Taliban pada Senin (4/10/2021).
Menurut mereka markas ISIS di ibu kota Afghanistan, Kabul sudah rata dengan tanah.
Serangan terhadap markas ISIS itu adalah balasan atas bom di masjid Afghanistan beberapa jam sebelumnya yang menewaskan lima orang.
Kepala juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mengatakan bahwa para anggotanya melakukan operasi di utara Kabul pada Minggu (3/10/2021) malam.
Baca juga: KISAH Pilu Rafiei, Dulu Ditembaki Taliban, Kini 7 Tahun di Batam Tanpa Masa Depan
Baca juga: Persiapan Persib Lawan Bali United, Robert Albert: Analisis Cara Main Bali United
"Hasil dari operasi, yang sangat menentukan dan sukses, pusat ISIS hancur total dan semua anggota ISIS di dalamnya tewas," tulis Mujahid di Twitter.
Para saksi dan wartawan AFP mendengar ledakan dan tembakan di Kabul pada saat serangan, dan foto-foto di media sosial menunjukkan ledakan besar serta api di tempat kejadian.
Penduduk Kabul dan pegawai pemerintahan, Abdul Rahaman, mengatakan kepada AFP bahwa sejumlah besar pasukan khusus Taliban menyerang setidaknya tiga rumah di kawasan tempat tinggalnya.
"Pertempuran berlanjut selama beberapa jam," katanya, seraya menambahkan ada suara senjata yang membuatnya tetap terjaga sepanjang malam.
"Mereka bilang mereka mengejar anggota Daesh (ISIS) di daerah itu," lanjut Rahman.
"Saya tidak tahu berapa banyak yang terbunuh atau ditangkap, tetapi pertempuran itu sengit."
Operasi tersebut terjadi beberapa jam setelah serangan mematikan di Masjid Besar Eid Gah untuk mendoakan ibu juru bicara Taliban Mujahid, yang meninggal pekan lalu.
Seorang pejabat komisi budaya pemerintah, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan kepada AFP bahwa lima orang tewas dan 11 terluka. Korban termasuk warga sipil dan anggota Taliban.
"Kami juga telah menangkap tiga orang sehubungan dengan ledakan itu," katanya.
