KEPRI TERKINI
SELAIN Batam, Pembangkit Listrik Tenaga Surya Juga Akan Dibangun di Pulau Bintan
Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad mengungkapkan rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga surya di Pulau Bintan sebagaimana Batam.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Sebagaimana arahan dari pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau (Riau) akan melengkapi seluruh kebutuhan energi masing-masing daerah.
Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad mengatakan dengan energi terbarukan yang ramah lingkungan, maka mereka memiliki rencana untuk membuat PLTS di pulau Bintan.
"Tadi sudah di presentasikan di depan kita. Makannya kita dukunglah," kata Ansar usai Commisioner PT Insan Fajar Mandiri Nusantara (IFMN), DR Parlindungan Purba, SH, MM melakukan presentasi Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kantor Graha Kepri Lantai 7, Senin (4/10/2021).
Nantinya akan bisa dipasang di laut maupun di darat. Diserahkan kepada pihak Perusahaan Energi.
"Dan silakan nanti mereka sendiri pilih mana yang lebih efisien mudah dan murah. Kalau di laut kan biayanya lebih murah tidak perlu membebaskan lahan. Tapi di darat kan perlu pembebasan lahan, tata ruangnya sesuai atau tidak," katanya.
Ansar melanjutkan PT Insan Fajar Mandiri Nusantara (IFMN) akan mempelajari kebutuhan di Bintan itu seperti apa.
Setelah diketahui, maka mereka nanti akan membangun sesuai kebutuhan.
Sebelumnya diberitakan, Commisioner PT Insan Fajar Mandiri Nusantara (IFMN), DR Parlindungan Purba, SH, MM melakukan presentasi Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kantor Graha Kepri Lantai 7, Senin (4/10/2021).
Baca juga: Target Unit Kerja 2022 Dipatok Rp 1,39 Triliun, BP Batam Bidik Layanan Air Bersih
Baca juga: Penumpang Asal Tanjung Pinang Kaget Perjalanan Dalam Kepri Tak Perlu Antigen
Menurutnya saat ini Pemerintah sangat serius dan mendukung PLTS.
Bahkan ada rencana Perpres Nomor 79 Tahun 2014 tentang rancangan kebijakan energi nasional.
Bahwa dikatakan ada kewajiban-kewajiban kepada dunia industri swasta ataupun pemerintah untuk memberlakukan PLTS.
Di aturan tersebut dijelaskan harus ada 30 persen dari luas atap untuk seluruh bangunan pemerintah sebaiknya mempergunakan energi surya. Termasuk rumah-rumah mewah.
"Saya memberikan apresiasi kepada Gubernur Kepri yang sudah begitu responsif kepedulian terhadap energi terbarukan. Seperti hidro power, bio masa, solar, matahari angin, ombak, gas dan lain-lain," katanya
Ia melanjutkan penggunaan PLTS ini juga tergantung kepada berbagai kebijakan Peraturan Menteri (Permen).
Dalam hal ini, Parlindungan juga mrngucapakan terimakasih kepada PLN lantaran ada 17 PLTD yang akan di dieselisasi.
"Diesel itu diganti menjadi tenaga PLT Surya ataupun Biomasa," katanya.
Dalam presentasi ini, pihaknya menyampaikan potensi-potensi Kepri.
Menurutnya wilayah Kepri sangat menarik untuk investasi di bidang PLT Surya.
"Lahan terbatas mungkin bisa memanfaatkan laut," katanya.
Lantas bagaimana kalau cuaca mendung?
Pihaknya biasanya menggunakan tenaga baterai. Sehingga tidak mengganggu sistem kerja PLTS.
Di Kepri juga ada 8 yang memiliki usaha yang mengelola listriknya. Tersebar diseluruh wilayah Kepri, seperti Karimun, Batam, dan wilayah lainnya. Jadi tak hanya menggunakan PLN saja.
"Kepri ini menarik karena banyak pulaunya sehingga bisa juga menggunakan angin. PLTS ini paling cepat bisa dibangun," katanya.
Kedepan pihaknya juga mengundangkan berbagai investor datang ke Kepri. Pihaknya akan menyiapkan tim untuk membuat studi dan membangun.
"Tak tertutup kemungkinan di perumahan mewah juga menggunakan PLTS. Sehingga kelebihannya bisa dikirim ke PLN. Jadi lebih hemat," katanya.
Tak hanya perumahan, pihaknya juga mendorong PLTS akan digunakan oleh kawasan industri.
"Kita bisa mencarikan investor, perusahaan tak perlu pasang roof top biar investor yang memasangnya. Tapi bisa dicicil 20 tahun," katanya. (TRIBUNBATAM.id/ Roma Uly Sianturi)
*Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google