CORONA KEPRI
Bupati Karimun Cek Belajar Tatap Muka, Minta Orang Tua Pahami Pentingnya Vaksin Corona
Bupati Karimun Aunur Rafiq saat meninjau belajar tatap muka meminta pemahaman orang tua akan pentingnya vaksin corona kepada pelajar.
Penulis: Yeni Hartati | Editor: Septyan Mulia Rohman
KARIMUN, TRIBUNBATAM.id - Pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas di sekolah-sekolah telah dilaksanakan sejak Oktober 2021.
Bupati Karimun, Aunur Rafiq secara langsung melakukan peninjauan Pembelajaran tatap muka terbatas tersebut.
Peninjauan itu bertujuan untuk memastikan pelaksanaan PTM di Karimun berjalan dengan aman dan lancar dengan tetap mematuhi Protokol Kesehatan.
Peninjauan tersebut dilakukan Bupati Karimun Aunur Rafiq didampingi Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun, Fajar Horison Abidin.
Dalam peninjauan itu, Bupati berpesan kepada para guru untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dan mengajak siswa yang belum vaksin untuk dapat melaksanakan vaksinasi.
"Siswa yang belum divaksin karena sakit, nomor induk kependudukannya bermasalah dan saya sudah minta agar Dinas Pendidikan segera berkoordinasi dengan pihak kelurahan dan kecamatan untuk menuntaskan," ucap Aunur Rafiq Bupati Karimun.
Baca juga: Disdik Kepri: Guru Wajib Rapid Test Antigen Sebelum Belajar Tatap Muka Terbatas
Baca juga: Natuna Tunda Belajar Tatap Muka Terbatas Hari Ini, Berikut Alasannya
Selain itu, Aunur Rafiq juga menjelaskan kepada pelajar yang tidak diberikan izin dari kedua orang tuanya.
"Bagi orang tua yang belum mengizinkan anaknya divaksin, akan kami lihat orang tuanya apakah sudah divaksin atau belum.
Kami akan berikan pemahaman bahwa vaksin ini adalah kebutuhan yang harus dimiliki siswa untuk memperkuat imunitas melawan Covid-19," jelasnya.
Bupati berharap selama proses belajar tatap muka tersebut Prokes menjadi hal yang harus diperhatikan seluruh guru maupun orangtua.
"Dengan penerapan Prokes yang konsisten dapat menghindari tenaga pendidikan serta peserta didik dari penularan virus Covid-19," tambahnya.
Selain itu, proses belajar mengajar secara tatap muka ini dilakukan dengan ketentuan pembatasan jam pelajaran dan pembatasan jumlah siswa dalam kelas.
Pembelajaran tatap muka dengan protokol yang ketat akan terus dievaluasi.
Saat proses belajar disalah satu sekolah ada siswa yang positif Covid-19 maka sekolah tersebut akan ditutup.
Baca juga: Dua Sekolah di Tanjung Pinang Belum Belajar Tatap Muka: Rencananya Senin 4 Oktober 2021
Baca juga: 5 Aplikasi Kursus Online Bagi Mahasiswa yang Cocok Jadi Pendamping Belajar
"Proses balajar mengajar tatap muka secara keseluruhan itu sangat berisiko, jadi kita buka secara bertahap dengan melakukan pembagian dua sift di setiap lokal," terangnya.