CORONA KEPRI
Guru di Lingga Jalani Rapid Antigen Dukung Belajar Tatap Muka saat Pandemi Covid-19
Sejumlah guru di Lingga mengikuti rapid test antigen untuk mendukung belajar tatap muka saat pandemi Covid-19.
Penulis: Febriyuanda | Editor: Septyan Mulia Rohman
LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Puluhan tenaga pendidik Sekolah Menengah Atas atau SMA di Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri mengikuti rapid tes antigen.
Setidaknya ada para dari lima SMA yang menjalani rapid tes antigen di Puskesmas Dabo Lama.
Rapid tes itu dilakukan demi pengoptimalan proses belajar tatap muka di tengah pandemi Covid-19.
Meski Provinsi Kepri saat ini sudah berada di level 1 penyebaran Covid-19, namun Dinas Pendidikan Lingga tidak lengah dan tetap disiplin terhadap protokol kesehatan, khususnya tenaga pendidik.
Hal itu untuk menjaga, mencegah dan memberikan rasa aman dan nyaman dalam proses belajar mengajar tatap muka.
Baca juga: Natuna Tunda Belajar Tatap Muka Terbatas Hari Ini, Berikut Alasannya
Baca juga: Disdik Kepri: Guru Wajib Rapid Test Antigen Sebelum Belajar Tatap Muka Terbatas
Seperti diketahui, Pemprov Kepri mengizinkan untuk digelar belajar tatap muka terbatas mulai Senin (4/10).
Salah seorang guru SMA Negeri 1 Singkep, Marino mengatakan ada 38 guru dari sekolahnya yang telah melakukan tes antigen.
"Yang sudah swab 38 dari 55 yang belum, karena ada kegiatan ANBK sma dan ada tugas lainnya," kata Mariono kepada TribunBatam.id, Selasa (5/10/2021).
Kepala SMK Negeri 1 Singkep, Samsul Hadi menyampaikan terima kasih kepada Pemprov dan Kepala Dinas Pendidikan Kepri, yang telah bekerja sama dengan Puskesmas Dabo Lama untuk melaksanakan Swab Antigen.
“Alhamdulillah, dengan kerjasama ini kami sebagai guru di SMA dan SMK, juga berupaya untuk melaksanakan Antigen," tuturnya.
Hadi menjelaskan, tes antigen itu juga sebagai bentuk untuk memastikan dan sebagai pelayan masyarakat khususnya pendidikan, agar bisa meyakinkan bahwa guru-guru dalam keadaan sehat dan siap untuk tatap muka.
Sementara itu, Pj Surveilan Puskesmas Dabo Lama, Rosi Suriani mengatakan pihaknya melakukan antigen terkhusus kepada guru-guru di 5 SLTA di Kecamatan Singkep.
Di antaranya, SMA Negeri 1, SMA Negeri 2, SMK Negeri 1, SMK Mahardika dan SMA Baitul Qur’an Singkep.
“Adapun guru yang akan di rapid sebanyak 169 orang, yang kami laksanakan dari jam 13.00 WIB hingga jam16.30 WIB.
Kemudian, hasil dari Swab antigen ini, akan kita kirimkan ke sekolah masing- masing,” terangnya.
Rosi menjelaskan, adapun guru-guru dari 5 SLTA tersebut yang sudah kami Swab sebanyak 80 persen.
Baca juga: Dua Sekolah di Tanjung Pinang Belum Belajar Tatap Muka: Rencananya Senin 4 Oktober 2021
Baca juga: BESOK Belajar Tatap Muka, Bupati Karimun: Semoga Tak Buka Tutup Lagi
"Alhamdulillah, guru yang sudah kami Swab semuanya negatif dan dalam melakukan Swab Antigen ini kami tidak mengalami kendala apa pun," ungkapnya.
Ia menambahkan, dengan dilakukannya pemerisaan antigen itu, pihaknya berharap kepada guru yang akan melakukan pembelajaran tatap muka, tidak ada terjadi penularan atau adanya klaster-klaster baru.
JADI Syarat
Dinas Pendidikan (Disdik) Kepri sebelumnya meminta sejumlah tenaga pendidik di sekolah untuk menjalani rapid test antigen sebelum belajar tatap muka.
Ini bertujuan untuk mencegah penyebaran virus corona, khususnya di lingkungan sekolah.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad sebelumnya mengumumkan rencana belajar tatap muka terbatas, Senin (4/10/2021).
"Dinas Kesehatan Kepri siap memfasilitasi para guru-guru untuk tes antigen dulu sebelum proses belajar tatap muka senin nanti berlangsung," ucap Kepala Dinas Pendidikan Kepri, M. Dali melalui Kabid SMK, Irwan Pangabean, Jumat (1/10/2021).
Hal ini senda disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kepri, M. Bisri.
Pihaknya menyediakan layanan tersebut pada sejumlah puskesmas terdekat.
"Iya benar, kita fasilitasi. Kita sediakan di puskesmas-puskesmas terdekat," ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau (Kadisdik Kepri), M Dali memastikan bahwa persiapan proses belajar tatap muka terbatas dengan protokol kesehatan yang ketat.
Ia menjelaskan, peserta didik diminta menerapkan protokol kesehatan mulai dari mencuci tangan sebelum masuk gerbang sekolah mencuci tangan.
Baca juga: Bintan Nol Kasus Baru Corona 4 Hari Berturut-turut, Tersisa 7 Kasus Aktif Covid-19
Baca juga: JUBIR Satgas Covid-19 Kepri, Tjetjep Yudiana : 4 Daerah Penentu PPKM Kepri Turun Level
Kemudian dilanjutkan dengan pengecekan suhu.
Setelah itu, masuk kawasan sekolah wajib terus menggunakan maskernya. Begitu pula dengan saat proses belajar mengajar.
"Sudah sesuai juga dengan SKB4 Menteri.
Saat jam istirahat kita sudah sampaikan kepada satuan pendidikan, siswa lebih baik bawak bekal. sendiri saja," ujarnya.
Setelah proses belajar mengajar selesai, para siswa termasuk guru tetap harus mencuci tangan sebelum meninggalkan sekolah.
Ia juga menyampaikan, siswa yang masuk juga bukan pada jumlah normal saat sebelum pandemi.
"Intinya sesuai ketentuan yang berlaku pada daerah yang bersetatus kayak di Kepri level 3. Kita tetap mengacu pada itu," ucapnya.(TribunBatam.id/Febriyuanda/Endra Kaputra)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Corona Kepri