HUMAN INTEREST
Kisah Nita Buka Kedai Kopi Rakyat di Tengah Pandemi Covid, Pengunjung Puji Konsepnya
Kedai Kopi Rakyat yang dibuka Nita, dapat pujian dari pengunjung. Rata-rata nyaman dengan konsepnya yang berada di depan Hotel CK Tanjungpinang
TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Pandemi Covid-19 tak menghalangi niat Nita untuk membuka warung kopi di Batu 8 Atas Kota Tanjungpinang.
Ia menamai kedai kopinya dengan nama Kedai Kopi Rakyat. Lokasi kedai kopi ini tepat depan Hotel CK Tanjungpinang.
Ternyata Kedai Kopi Rakyat memiliki makna tersendiri. Nama itu mengartikan perjuangan rakyat untuk bertahan hidup di tengah pandemi Covid-19.
Bermodal nekat dan kemauan tinggi, Nita pun memberanikan diri menyewa satu unit ruko untuk membuka usahanya.
Selain kopi dan sejenisnya, Nita menyediakan cemilan seperti Pisang Keju, Pisang Lumpia, Roti Goreng Coklat Lumer, Bola-bola Mozzarella, dan makanan seperti ayam, nasi goreng, mie goreng dan lainnya.
Kedai Kopi Rakyat ini juga memanjakan pengunjungnya dengan musik mulai dari jam 8 malam sampai tengah malam. Pelanggan juga bisa pesan lagu kesukaan.
Meski masih sebulan, perjuangan Nita membangun Kedai Kopi Rakyat ini berbuah manis. Hampir tiap malam warung kopinya dikunjungi 60 orang pelanggan.
Baca juga: KISAH Erdawati, Ungkap Pengalaman Hadapi Korban KDRT hingga Pelaku Pembunuhan
Baca juga: Kisah Haru Ibu yang Antarkan Anaknya Ikut Seleksi CPNS, Netizen Turut Mendoakan
Pelanggan ini didominasi kaum milenial seperti mahasiswa, pelajar, dan sebagian pekerja. Milenial ini kebanyakan berdiskusi, bermain game, dan ada pula yang memadu kasih dan saling mengenal.
"Kebanyakan milenial sih, tapi ada juga lah orang dewasa yang menghabiskan waktu bersama keluarganya," kata Nita, Selasa (5/10/2021).
Salah satu pelanggan tetap Kedai Kopi Rakyat, Wahyu mengaku nyaman dengan pemandangan jempolan yang disuguhkan kedai kopi ini.
"Apabila saya melihat ke Timur, saya disuguhkan dengan megahnya Hotel CK dan riuhnya kendaraan yang lalu lalang. Bila menghadap sebaliknya, saya melihat kelap-kelip lampu rumah warga Tanjungpinang," ujarnya.
"Saya juga bisa menikmati angin yang sepoi-sepoi dan cantiknya bintang-bintang di langit bila awan sedang bersahabat," lanjutnya.
Selain itu, Wahyu juga merasa nyaman dengan barista dan pelayanan yang ramah dan murah senyum.
"Pelayanannya juga baik, tak mudah masam muka," ucapnya.
Hal senada diutarakan Alfian. Ia mengaku nyaman dengan konsep kedai kopi beratapkan langit dan tidak berdinding seperti Kedai Kopi Rakyat ini.
"Masih baru kedai kopi seperti ini. Mudah-mudahan pengunjung selalu nyaman duduk di sini," tambahnya.
Kedai Kopi Rakyat juga menyediakan fasilitas cuci tangan. Pengunjung diminta tetap menjaga protokol kesehatan selama berada di kedai kopi ini.
(Tribunbatam.id/Muhammad Ilham)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Tanjungpinang