Percakapan Irjen Napoleon dan Tommy Terkait Red Notice Tersebar, Singgung Nama Kapolri Listyo Sigit
Dalam percakapan tersebut, kedua jenderal Polisi yang sudah menjadi tersangka ini mengatakan ditangkapnya mereka berdua sebagai pembuktian bahwasanya
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Percakapan rahasia terkait kasus red notice Djoko Tjandra antara Irjen Pol Napoleon Bonaparte, Tommy Sumardi dan Brigjen Prasetijo Utomo.
Bahkan dalam percakapan tersebut, juga membawa nama Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang saat itu menjabat sebagai Kabareskrim Polri.
Intinya dalam percakapan tersebut, kedua jenderal Polisi yang sudah menjadi tersangka ini mengatakan ditangkapnya mereka berdua sebagai pembuktian bahwasanya Kabareskrim tidak terlibat sama sekali.
Beredar sebuah rekaman percakapan antara eks Kadiv Hubinter Mabes Polri Irjen Napoleon Bonaparte dengan sejumlah tersangka lain dalam dugaan kasus suap penghapusan red notice Djoko Tjandra.
Dalam rekaman yang beredar itu, Napoelon diduga tengah berbincang dengan Tommy Sumardi dan Brigjen Prasetijo Utomo.
Mereka berbicara mengenai seputar penghapusan red notice Djoko Tjandra.
Mereka juga membicarakan seseorang yang disensor dalam rekaman tersebut.
Dalam rekaman lain, nama yang tengah dibicarakan ketiganya adalah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Kuasa hukum Tommy Sumardi, Dion Pongkor pun angkat bicara atas beredarnya rekaman tersebut.
Dia pun membenarkan kliennya yang berbicara dalam rekaman percakapan beredar di awak media.
Dia juga membenarkan bahwa percakapan itu berlangsung di Rutan Bareskrim Polri.
Namun, dia tidak mengetahui waktu pasti percakapan itu berlangsung.
"Iya (rekaman itu benar), persisnya lupa. Karena kita gak punya rekaman. Kurang lebih dulu (Tommy) didikte seperti itu," kata Dion saat dikonfirmasi, Kamis (7/10/2021).
Ia menyampaikan kliennya dipaksa berbicara sesuai dengan keinginan Irjen Napoleon seperti rekaman yang beredar.
Menurut dia, kliennya sempat mencurigai ada yang merekam percakapan tersebut.