HUMAN INTEREST
Kisah Pemilik Outlet Mie Meletup Lenzo Purba, Dulu Pernah Jadi Tukang Cuci Piring
Lenzo Purba kini dikenal sebagai seorang entrepreneur muda Batam.Dia punya 3 outlet Mie Meletup.Jauh sebelum itu, Lenzo pernah jadi tukang cuci piring
Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Dewi Haryati
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Tidak ada hasil yang mengkhianati usaha.
Kalimat itu seolah menjadi bukti perjalanan hidup seorang Muhammad Zulkarnain Purba atau yang lebih dikenal dengan nama Lenzo Purba.
Saat ini ia dapat menapaki kesuksesannya sebagai seorang entrepreneur muda di Kota Batam.
Berkat doyan makan mie, mengantarkan pemuda 28 tahun itu menjadi pengusaha outlet mie yang ia beri nama "Mie Meletup".
Penikmatnya pun datang dari berbagai kalangan. Ada dari generasi milenial sampai orang tua. Kesemuanya pun doyan menikmati mie lahar yang merupakan menu andalan dengan level pedas yang dapat diatur.
Kini, pemuda yang sempat menjadi penyiar radio itu telah memiliki tiga outlet Mie Meletup. Masing-masing satu di Batu Aji, satu di kawasan Batam Center, Mega Legenda dan satu lagi di Bengkong dengan total 29 karyawan.
Anak pertama dari enam bersaudara ini sadar betul dengan usaha yang dilakukannya.
Baca juga: Buka Cabang di Bengkong, Beli Mie Meletup Batam Cukup Bayar Pakai Doa
Baca juga: Kisah Yosh Jadi Videografer Andal di Batam, Pernah Hanya Diupah Nasi Bungkus
Berkat didikan dan motivasi dari orang tuanya, menjadikan pemuda ramah dan murah senyum ini giat bekerja keras sejak mengenyam bangku SMA.
"Kebetulan dari kecil sudah biasa bantu orang tua jualan di kampung dan dari kelas XI SMA saya juga sudah mulai kerja part time.
Jadi di saat teman-teman seusia saya menikmati masa mudanya, saja justru pulang sekolah lanjut kerja di salah satu restoran siap saji hingga malam, dan benar-benar pengalaman itu dari bawah.
Mulai dari mencuci piring hingga menjadi pelayan," ujar pemuda yang juga berprofesi sebagai jurnalis itu.
Selain itu, diakuinya semangat dan dukungan juga datang dari sejumlah teman-temannya yang tergabung dalam Komunitas Wirausaha Muda Batam serta teman-teman lain yang berada dalam lingkungan profesinya.
"Jadi tahun 2014 itu kami buat komunitas Wirausaha Muda Batam yang menghimpun anak-anak muda di bawah usia 30 tahun yang sudah memiliki usaha. Di situ kami belajar sama-sama dan saling dukung satu sama lain mula dari foto produk, lalu pemasaran produk dalam satu kegiatan bazar.
Berangkat dari situ akhirnya saya bertemu teman-teman yang istilahnya bisa diajak kerja sama kita membuat brand baru dan termasuklah teman-teman itu yang membantu saya untuk menghadirkan brand Mie Meletup ini," ungkap Lenzo.
Di Batam, perantau asal Kota Medan ini juga sempat mengalami jatuh bangun dalam menjalani berbagai usaha yang ditekuninya. Mulai dari investasi coffee shop, jely art hingga Mie Meletup yang sempat goyah akibat pandemi Covid-19.
"Semua tentu ada proses ya bang, bagaimana awal saya ikut investasi coffee shop bersama beberapa teman-teman namun karena minim pengalaman dan tidak ditekuni akhirnya tutup dan uang yang ada justru dipakai salah satu teman untuk hal lain.
Begitu juga jeli art yang kini masih vakum sampai akhirnya hadir brand Mie Meletup dan sempat juga mau tutup karena baru peresmian pada tanggal 21 Mei 2021 yang lalu, namun besoknya keluar surat PPKM dan sempat down juga saya kan memikirkan penjualan dan gaji teman-teman," ucap Lenzo yang juga memiliki keahlian MC itu.
Lenzo yang ditemui di outlet Mie Meletupnya di Bengkong itu pun mengisahkan, bagaimana kiatnya menyiasati penjualan di tengah situasi pandemi Covid-19 namun dengan tidak merumahkan karyawannya.
"Situasi saat itu memang berat. Di satu sisi karena baru buka saya juga tidak mungkin merumahkan teman-teman.
Sedih kan rasanya karena satu sisi saya juga ngerasain betul bagaimana jadi karyawan. Dan akhirnya situasi itu membuat saya tertantang.
Saya minta tolong ke teman-teman waitres yang biasanya melayani menjadi kurir, mengantarkan pesanan para pembeli supaya mereka juga tetap produktif," paparnya.
Melalui usaha Mie Meletup yang ditekuninya, saat ini Lenzo pun tak lupa beramal dan berbagi kebaikan.
Hal itu diikuti sejumlah orang yang ingin berbagi melalui program letupan kebaikan bersama Mie Meletup.
Sasarannya masyarakat pekerja buruh dan anak yatim serta jemaah di Masjid.
"Ya bersama Mie Meletup kita ada program letupan kebaikan. Inisiatif itu memang sudah saya terapkan dari awal dengan niat untuk beramal sampai akhirnya banyak donatur yang ikut serta membantu.
Bahkan ada donatur tetap kita dari Singapura yang senang untuk berbagi ke orang-orang yang membutuhkan.
Nantinya harga untuk sedekah dengan harga biasa tentu kita buat beda. Hitung-hitung kita juga tetap beramal. Demi menjaga amanah nantinya kita akan bagikan makanannya dan dokumentasi sebagai bukti ke tiap donatur," jelasnya.
Lenzo yang kini tampak menikmati profesinya pun berharap agar anak-anak muda saat ini mau terlibat aktif untuk mengembangkan potensi diri yang dimiliki serta adaptif dalam menempatkan diri di tiap lingkungan dan memperbanyak jaringan relasi melalui komunikasi yang baik.
"Saya punya prinsip begini Be Creative Be Good Moral Character yang artinya sepintar dan secerdas apapun kita, tentu harus diimbangi dengan karakter moral yang baik, dan bila sebaliknya, percayalah dimana pun kita pasti akan selalu mendapat penolakan.
Saya sudah memulai ini dari mimpi saya saat SMA sewaktu bekerja di rumah makan siap saji dan alhamdulillah kini saya sudah mencapainya," tutup Lenzo.
(Tribunbatam.id/Noven Simanjuntak)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita tentang Batam
Berita tentang Human Interest Story