CORONA KEPRI
Lingga segera PPKM Level 1, Namun Masih Ada Masyarakat Enggan Divaksin
Plt Kadinkes Lingga Recky Sarman Timur sebut, jika tak ada kendala pada 7 November mendatang Lingga akan bersatus PPKM Level 1
Penulis: Febriyuanda | Editor: Dewi Haryati
LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Meski sudah dua pekan Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri nihil kasus aktif Covid-19, namun wilayahnya masih berada di status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 2.
Saat ini, Dinas Kesehatan Lingga masih menggesa vaksinasi terhadap lansia dan penginputan data pada aplikasi Pcare.
Plt Kepala Dinkes Lingga, Recky Sarman Timur mengatakan, untuk mencapai status PPKM level 1 ada beberapa yang harus diselesaikan.
Meski secara manual capaian vaksinasi dan indikasi lainnya, seperti terkonfirmasi positif, tracing, treatment dan testing sudah dalam keadaan terkendali dan tercapai.
“Tinggal lagi memang yang menjadi tugas kita adalah peng-inputan data Pcare. Alhamdulillah secara manual kita sudah mencapai angka 60 persen. Pemerintah pusat menetapkan itu minimal untuk penentuan PPKM level 1,” kata Recky Sarman.
Jika tidak ada kendala, penginputan data pada aplikasi Pcare bisa terselesaikan sesuai kondisi dan data yang ada di sejumlah Puskesmas se-Kabupaten Lingga.
Ia melanjutkan, pada 7 November 2021 mendatang, Kabupaten Lingga akan berada pada status PPKM level 1.
Baca juga: 59 Narapidana di Lapas Dabo Singkep Lingga Sudah Divaksinasi Corona
Baca juga: PASIEN Positif Covid-19 Baru di Tanjungpinang Tambah 1, Kasus Aktif Jadi 9 Orang
“Secara manual alhamdulillah kita sudah di angka 60,77 persen. Sebelum tanggal 6 September kita sudah menginput data melalui aplikasi Pcare. Kalau 60,77 persen itu sudah masuk semua, Insya Allah pada tanggal 7 November 2021 Lingga sudah pada PPKM level 1,” ungkap Recky.
Recky juga mengungkapkan, terdapat satu wilayah yang vaksinasinya masih rendah, yakni di wilayah kerja Puskesmas Resang.
Namun secara umum, terkait vaksinasi lansia perlu ditingkatkan kembali dalam memberikan edukasi pada masyarakat.
Menurut Recky, rendahnya capaian vaksinasi lansia karena adanya kabar hoaks.
Menyikapi hal ini, Recky mengajak setiap individu bersama-sama menyukseskan vaksinasi guna tercapainya kekebalan komunal.
Hal itu dengan saling memberikan edukasi dan informasi yang valid, atau pengalaman vaksinasinya pada kerabat dan tetangga agar masyarakat tidak terkontaminasi kabar hoaks terkait vaksin.
“Kita semua dari Kabupaten, TNI-Polri sebelumnya sudah memberikan edukasi, mengajak masyarakat khususnya di Resang itu. Namun memang masyarakat ini banyak mungkin mendengar kabar hoaks,” kata Recky
Sementara itu, Kasi Surveilan dan Imunisasi Dinkes PPKB Kabupaten Lingga Melyanti mengatakan, untuk saat ini di Kabupaten Lingga tersedia 4 jenis vaksin yakni Astrazeneca, Sinovac, Pfizer dan Moderna.
Melyanti mengajak semua pihak ambil peran saling mengedukasi pentingnya vaksinasi.
Sebab, meski target vaksinasi dosis 1 sudah tercapai, namun ia menyebutkan vaksinasi dosis 2 di Lingga masih rendah.
"Kami dari Surveilan akan mengejar dosis 2. Untuk dosis 1 sudah tercapai herd immunity, tapi kalau dosis 2 kita di bawah 50 persen,” kata Melyanti
Menurut dia, rendahnya vaksinasi dosis 2 dikarenakan kurangnya minat dan kesadaran masyarakat, untuk mencapai tujuan kekebalan kelompok.
Padahal menurut nya, nihilnya kasus terkonfirmasi positif saat ini dikarenakan dampak dari vaksinasi.
"Saat ini kita nol kasus aktif, ini salah satunya dampak dari vaksinasi. Kalau dosis 2 tidak kita kejar untuk mencapai Herd Immunity tidak menutup kemungkinan kasus aktif kembali terjadi,” kata Melyanti.
Setelah vaksinasi lansia tercapai, pihaknya kembali menggesa vaksinasi dosis 2.
Ia juga mengingatkan, meski saat ini nihil kasus aktif terkonfirmasi positif Covid-19, masyarakat diharapkan tetap disiplin protokol kesehatan.
(TribunBatam.id/Febriyuanda)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Corona Kepri