6 Fakta Obat Covid-19 Pil Merck Molnupiravir, Dipesan Hingga Jutaan Dosis
Berikut deretan fakta Pil Merck Molnupiravir yang diklaim sebagai obat covid-19.
3. Obat Covid-19 Pertama yang Bisa Diminum
Kepala eksekutif MHRA June Raine menyebut pil molnupiravir sebagai tambahan senjata untuk melawan Covid-19.
"Ini juga merupakan antivirus pertama yang disetujui di dunia untuk penyakit ini yang dapat diminum alih-alih diberikan secara intravena," tambahnya.
"Ini penting karena (obat) itu berarti dapat diberikan di luar rumah sakit."
Uji klinis menemukan, pil molnupiravir efektif mengurangi risiko masuk rumah sakit, atau kematian bagi orang dewasa yang tidak dirawat di rumah sakit yang berisiko hingga 50 persen, menurut Munir Pirmohamed, ketua Komisi Human Medicines.
Hingga saat ini, pengobatan Covid-19 seperti antibodi monoklonal dan remdesivir Gilead - yang diizinkan untuk digunakan di Uni Eropa dengan nama Veklury - diberikan secara intravena.
4. Awalnya untuk Menghambat Influenza
Molnupiravir awalnya dikembangkan sebagai penghambat influenza dan virus pernapasan oleh tim di Universitas Emory di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat.
Merck juga melakukan uji klinis terpisah untuk penggunaan pil molnupiravir sebagai pencegahan bagi orang yang melakukan kontak dekat dengan pasien Covid-19 agar tidak terjangkit penyakit tersebut.
Baca juga: 59 Narapidana di Lapas Dabo Singkep Lingga Sudah Divaksinasi Corona
Baca juga: PPKM Lanjut Sampai 15 November, Ini Aturan Naik Pesawat Terbang Menurut Surat Edaran Satgas Covid-19
5. Dipesan Ratusan Ribu hingga Jutaan Dosis
Inggris yang menjadi salah satu negara paling terpukul oleh pandemi Covid-19, pada 20 Oktober mengumumkan bahwa mereka telah memesan 480.000 dosis molnupiravir dari raksasa farmasi AS, Merck.
Regulator obat di Amerika Serikat dan Uni Eropa juga memulai evaluasi obat Covid-19 ini.
Merck telah menandatangani perjanjian dengan pemerintah lain, termasuk AS, yang merencanakan pembelian 1,7 juta dosis jika pil molnupiravir disetujui oleh regulator.
6. Bukan Pengganti Vaksin Covid-19
Namun para ahli memperingatkan, pil molnupiravir bukanlah obat ajaib dan Pirmohamed mengatakan, obat itu tidak dimaksudkan sebagai pengganti vaksin Covid-19.
Pemerintah Inggris mengatakan, mereka dan Layanan Kesehatan Nasional (NHS) yang dikelola negara akan mengumumkan peluncuran pil Covid Merck molnupiravir pada waktunya.(TribunBatam.id) (Kompas.com/Aditya Jaya Iswara)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Covid-19
Sumber: Kompas.com