Pantai Mubut Darat Batam Tutup 2 Tahun Sejak Pandemi, Begini Cara Pengelola Bertahan

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Berdiri sejak tahun 2015, tempat wisata Pantai Mubut Darat kini telah mengalami perkembangan pesat.

Selain lokasi pantai yang kian bersih dan indah, jumlah pengunjung pun berangsur bertambah.

Namun, masa pandemi cukup membuat keberlangsungan tempat wisata ini terpuruk.

Pengelola Wisata Pantai Mubut, Atan, mengatakan, jika dulu tempat wisatanya dikunjungi hingga 1.000 orang wisatawan dalam sehari, kini jumlahnya berkurang drastis.

"Kalau ditanya perbedaannya, ya jauh sekali. Pas awal pandemi pun kami sempat tutup selama hampir dua tahun," ungkap Atan.

Memang benar, sejak awal kasus pertama muncul di Kota Batam, pada Maret 2020 lalu, tempat wisata Pantai Mubut mengikuti aturan pemerintah dengan menutup tempat wisatanya.

Keadaan ini pun berlanjut hingga hampir dua tahun lamanya.

"Kami melihat tempat wisata lain ada yang tetap buka, tapi kami memilih ikutin pemerintah aja," ujar Atan.

Baca juga: Berapakah UMK Kota Batam Tahun 2022? Ini Jawaban Wakil Walikota Batam

Baca juga: SEGINI Gaji dan Tunjangan Jenderal TNI Andika Perkasa Jika Menjabat Panglima TNI

Selama tutup sementara itu, Atan dan keluarganya yang ikut mengelola, tidak mendapat pemasukan apapun dari tempat wisatanya.

Kelangsungan hidupnya pun bertahan dari sumber pendapatan lain, yaitu menjala ikan.

Ikan-ikan teri hasil tangkapan nelayan Pulau Mubut memang sudah terkenal sebagai ikan teri Barelang yang banyak dijual di warung-warung makan di Batam.

Omset berjualan ikan teri yang diperoleh Atan sangat menjanjikan, sehari paling tidak ia bisa mendapat Rp 5 juta, bahkan hasil tangkapannya pernah dihargai senilai Rp 25 juta.

"Lumayan lah dari jualan ikan teri ini. Biasanya keuntungan yang saya dapat saya gunakan untuk bangun tempat wisata," ujar Atan.

Pantai Mubut Darat kini sudah dibuka kembali sejak Lebaran haji tahun 2021 lalu.

Meski belum kedatangan wisatawan mancanegara, sejak dibuka kembali, tetapi pantai ini tetap ramai oleh pengunjung lokal, terutama setiap akhir pekan, dan tanggal merah lainnya. (TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Kepri