Puan Maharani Tak Hiraukan Intrupsi Anggota DPR RI, Fahmi: Gimana Mau jadi Capres

Karena Intrupsinya tidak didengarkan, Fahmi berseloroh terkait pencalonan Puan Maharani yang hendak Menjadi Capres di 2024 mendatang.

Editor: Eko Setiawan
RIBUNKALTIM.CO/AMIRUDDIN
Ketua DPR RI Puan Maharani 

Akibat peristiwa itu, Puan menjadi sorotan publik hingga trending topik di Twitter.

Publik lantas menghubungkan dengan tindakan Puan mematikan mikrofon saat seorang anggota DPR dari Fraksi Demokrat mengajukan interupsi pada sidang DPR beberapa waktu lalu.

"Yang di depan mata saja tidak peduli, apalagi merihat rakyat yang jauh," tulis @azaleflow

"Mau dipasang baliho tiap meterpun saat tidak ditunjukan dengan prestasi, percuma dan nggk bakalan percaya sama ibuk," tulis @AbimSebastyan

"mgk dia ngga bisa jawab Interupsinya, makanya dia abaikan," tulis @Radensetiawan

Seperti diketahui, Rapat paripurna DPRI telah menyepakati Jenderal Andika Perkasa sebagai panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.

Pengambilan keputusan itu diambil dalam agenda tunggal rapat paripurna, Senin (8/11/2021) yang hanya dihadiri oleh 360 dari 575 anggota DPR.

"Berdasarkan daftar hadir rapat dihadiri oleh 360 anggota baik yang hadir langsung maupun secara online," kata Ketua DPR Puan Maharani yang memimpin rapat.

Sementara penjelasan dari Komisi I disampaikan oleh Ketua Komisi I Meutya Hafidz.

Ada dua keputusan yang disampaikan oleh Meutya, yaitu "pertama Komisi I memutuskan menyetujui atas pemberhentian dengan hormat  Marsekal TNI  Hadi Tjahnyo dan memberikan apresiasi. Yang kedua, menyetujui pengangkatan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI menggantikan Hadi Tjahjanto," kata Meutya.

Selanjutnya, Ketua DPR RI Puan Maharani menanyakan kepada peserta sidang untuk menyetujui laporan tersebut. 

"Terima kasih kami ucapkan. Sekarang perkenankan kami menanyakan kepada sidang dewan yang terhormat apakah laporan Komisi I dapat disetujui?" tanya Puan. 

"Setuju," jawab seluruh peserta Rapat Paripurna.

Namun sebelum acara berakhir, terdengar seorang anggota DPR mengajukan interupsi.

"Interupsi ketua," kata anggota DPR itu tanpa menyebutkan nama. Namun Puan seolah tak mendengar suara interupsi yang menjadi hak anggota DPR itu.

Suara minta interupsi terdengar lebih dari satu kali, namun suara Puan makin kencang dan makin cepat untuk segera mengakhiri sidang hingga palu ditanganya diketukan tiga kali tanda sidang berakhir

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Puan Trending usai Cuekin Interupsi dan Buru-buru Ketuk Palu, Warganet Singgung Insiden Matikan Mic

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved