LIGA INDONESIA
LUAR BIASA! Pemain Arema FC Akan Budayakan Hormati Wasit, Begini Caranya
Dalam tradisi Liga Inggris, 'guar of honour' dilakukan oleh tim kepada tim yang dipastikan bakal menjadi juara
"Kami akan membuat lorong pemain untuk memberikan tepuk tangan kepada pemain dan wasit yang akan bertugas di lapangan, ” kata Manajer Ad Intern Arema FC, M. Ali Rifki kepada media belum lama ini.
Bukan hanya tradisi baru 'guard of honour', yang mulai diterapkan, Ali Rifki juga mengungkapkan, para pemainnya untuk selalu berinisiatif lebih dahulu melakukan salaman atau jabat tangan ke tim lawan.
“Mau bermain kandang maupun tandang, kami yang harus datang ke tim lawan untuk bersalaman saat tos di awal pertandingan. Kami harus mendahului,” ucapnya.
Tradisi baru di dalam tim Arema FC ini diharapkan juga memberi manfaat tersendiri bagi tim.
Dilansir dari Surya Malang tim Arema FC sebelumnya juga telah mengungkap jika mereka telah memiliki tradisi baru berupa bersih-bersih ruangan ganti.
Pemain dan official secara bergotong royong kerja bakti membersihkan ruang ganti ketika akan meninggalkan Stadion.
Pemain bahkan tidak segan untuk menyapu dan mengambil sampah yang berserakan di ruang ganti setelah mereka gunakan.
Hal ini sebagai bentuk rasa hormat dengan mengurangi beban petugas kebersihan stadion serta menanamkan sikap disiplin kepada para pemain.
Ada harapan hal-hal sederhana tersebut bisa menular ke klub-klub lain sehingga menciptakan menciptakan sebuah energi positif yang membawa sepak bola ke arah lebih baik.
“Jadi, kami harus membantu energi positif, boleh berseberangan boleh rivalitas tetapi kedamaian harus tetap dijaga,” tutur pria yang sebelumnya menjabat sebagai manajer keuangan klub itu.
Tidak lupa, kebiasaan baru ini juga ikut disosialisasikan kepada suporter, terkhusus Aremania.
Sebagai bagian dari klub, Aremania diharapkan ambil bagian dari upaya tim untuk membawa wajah baru pada sepak bola Indonesia dan menjauhkan diri dari rivalitas tidak sehat.
“Saya sampaikan jauhi ujaran kebencian harus cinta damai. Rivalitas boleh, bodoh jangan,” ujarnya lagi.
“Kita boleh mendukung tim kesayangan tapi untuk apa melakukan ujaran kebencian kepada tim lain? itu membuat suasana tidak nyaman sendiri,” pungkasnya.
( AMINUDDIN )