WISATA KEPRI

Budaya Melayu Jadi Daya Tarik Wisata Kepri, Pemerintah Daerah Meliriknya

Pemerintah Daerah Lingga melirik budaya Melayu jadi daya tarik wisata Kepri. Mereka sampai menemui Menteri Pariwisata untuk mewujudkannya.

TribunBatam.id/Febriyuanda
Sanggar Seni Diram Perkase, Desa Sungai Buluh, Kabupaten Lingga, Kepri pentaskan budaya seni bangsawan melayu dalam bentuk film atau video di masa pandemi Covid-19. Pemkab Lingga punya rencana untuk menjadikan budaya khas Melayu menjadi daya tarik wisata. 

LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lingga punya rencana besar untuk memajukan wisata Kepri di wilayahnya.

Kepala daerah menemui Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menkraf), Sandiaga Uno pada awal tahun 2021.

Salah satu yang menjadi fokus pembahasan mereka yakni program Tamadun Melayu Antara Bangsa menjadi agenda Pariwisata Nasional.

Budaya khas Melayu sangat kental dan terjaga di kabupaten yang kini dipimpin Muhammad Nizar dan Neko Wesha Pawelloy ini. 

“Pertemuan tersebut bertujuan menyampaikan program unggulan pariwisata di Kabupaten Lingga yang menjadi visi Bupati dan Wakil Bupati Lingga,” ucap perwakilan Pemkab Lingga ketika itu, Fikrizal.

Baca juga: Pantai Saudara Kite Pulau Bintan, Destinasi Wisata Kepri Cocok Buat Swafoto

Baca juga: Intip Indahnya Air Terjun Neraja Anambas, Jadi Destinasi Wisata Kepri

FOTO 3 : Salah satu Sanggar di Kabupaten Lingga. Sanggar Seni Diram Perkase, Desa Sungai Buluh, Kecamatan Singkep Barat yang menampilkan teater bangsawan melayu.
FOTO 3 : Salah satu Sanggar di Kabupaten Lingga. Sanggar Seni Diram Perkase, Desa Sungai Buluh, Kecamatan Singkep Barat yang menampilkan teater bangsawan melayu. (ist)

Fikrizal menjelaskan, bahwa program Tamadun Melayu Antara Bangsa adalah kegiatan unggulan yang dimiliki Kabupaten Lingga yang berjuluk Bunda Tanah Melayu.

Pada pelaksanaan yang telah dilakukan 2017 lalu di Daik Lingga, kegiatan ini mendapat respon positif dari dalam negeri dan luar negeri khususnya daerah yang memiliki sejarah Melayu.

“Dengan menjadi Agenda Pariwisata Nasional melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tentu gaung kegiatan akan lebih besar dan memberikan manfaat bagi perkembangan pariwisata di Lingga,” jelasnya.

Fikrizal menambahkan, dengan dukungan dari Kementerian secara langsung akan menjadi dorongan bagi industri pariwisata di Lingga, dimana Kabupaten Lingga sendiri adalah sebuah daerah yang memiliki nilai sejarah Budaya Melayu dan potensi pariwisata alam lainnya.

“Dalam pertemuan nanti Bupati Lingga juga akan menyampaikan produk unggulan UMKM Lingga,” tambahnya.

Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri sebelumnya punya warisan sejarah khas Melayu yang haknya sudah diakui.

Tudung Manto namanya. Beberapa waktu lalu, Kabupaten Lingga menerima sertifikat kekayaan Intelektual Komunal Tudung Manto dari Kementerian Hukum dan HAM.

Ini dipertegas dalam bentuk Surat Pencatatan Inventarisasi Kekayaan Intelektual Komunal Pengetahuan Tradisional.

Baca juga: DAFTAR 5 Tempat Wisata di Sekupang Batam Masuk Radar Pengawasan Polsek

Baca juga: Melihat Wisata Batam Hutan Mata Kucing, Ternyata Punya Penemuan Mencengangkan

FOTO 2 : Salah satu Sanggar di Kabupaten Lingga. Sanggar Seni Diram Perkase, Desa Sungai Buluh, Kecamatan Singkep Barat yang menampilkan teater bangsawan melayu.
FOTO 2 : Salah satu Sanggar di Kabupaten Lingga. Sanggar Seni Diram Perkase, Desa Sungai Buluh, Kecamatan Singkep Barat yang menampilkan teater bangsawan melayu. (ist)

Penghargaan tersebut diberikan terkait Hak Cipta dalam rangka perlindungan Pengetahuan Tradisonal berdasarkan Undang-undang Nomor 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lingga pun mendukung pelestarian Tudung Manto itu.

Lewat Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga bersama TP PKK Kabupaten Lingga mengelar acara Fashion Show Tudung Manto, Sempena Hari Jadi Kabupaten Lingga ke-18 tahun di taman Tanjung Buton, Daik Lingga, Sabtu (13/11).

Peserta merupakan perwakilan dari beberapa kecamatan di Kabupaten Lingga.

Dengan geliat melestarikan, mensosialisasikan, mempromosikan bahkan membesar nama dari Tudung Manto.

Selain itu juga menggelar workshop, yang telah dilakukan di Komplek Istana Damnah dan acara fashion show oleh Dinas Kebudayaan dan TP PKK Kabupaten Lingga.

"Memang sangat perlu kita dukung, kita dorong agar betul-betul menjadi roh. Kebudayaan ini memang haru bekerja dengan ikhlas. Apalagi kita sebagai Bunda Tanah Melayu," kata Nizar.

Nizar menegaskan, selama masa pemerintahannya bersama Neko Wesha Pawelloy sebagai Wakil Bupati, kegiatan yang berkaitan dengan kebudayaan harus benar-benar terangkat.

Sebagai Bunda Tanah Melayu hal-hal yang berkaitan dengan kebudayaan harus menjadi rohnya Kabupaten Lingga.

"Ada satu budaya seperti Sandiwara Bangsawan yang mulai memudar. Hanya karena perbedaan pandangan politik.

Padahal Sandiwara Bangsawan sudah dinobatkan sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) RI yang berasal dari Kabupaten Lingga," terang mantan Ketua DPRD Lingga ini.

Baca juga: Peserta Astindo JoyBike Tanam Mangrove di Destinasi Wisata Batam

Baca juga: Destinasi Wisata Kepri di Natuna Ini Ternyata Punya Pesan Hidup Mendalam

FOTO 1 : Salah satu Sanggar di Kabupaten Lingga. Sanggar Seni Diram Perkase, Desa Sungai Buluh, Kecamatan Singkep Barat yang menampilkan teater bangsawan melayu.
FOTO 1 : Salah satu Sanggar di Kabupaten Lingga. Sanggar Seni Diram Perkase, Desa Sungai Buluh, Kecamatan Singkep Barat yang menampilkan teater bangsawan melayu. (ist)

Dinas Kebudayaan Lingga, Nizar berharap harus benar-benar berkerja dengan ikhlas. Dan menepis segala bentuk intervensi yang masuk dari pihak manapun.

Sebab menurutnya, masih banyak budaya yang ada di Kabupaten Lingga, yang keberadaannya harus diangkat, seperti Gurindam Lingga.

Pemerintah daerah juga ingin, kegiatan yang terkait Gurindam 12 yang telah dilakukan oleh Dinas Kebudayaan, beberapa waktu lalu menghasilkan output yang baik.

"Kita ada Gurindam Lingga, dan itu harus diangkat pasca kegiatan Gurindam 13 yang dilakukan beberapa waktu lalu. Jadi harus ada output yang baik," jelas Nizar.

Terakhir Nizar juga meminta, dari TP PKK Lingga yang saat ini tengah serius mendalami terkait Tudung Manto, dapat meningkatkan jumlah produksinya.

Saat ini hanya tersisa 20 pengrajin, dan untuk kedepannya harus mendapat penambahan jumlah pengrajin.

Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kepri Buralimar sebelumnya optimistis geliat pariwisata di Kepri perlahan namun pasti bangkit dari pandemi covid-19.

Di tengah pandemi Covid-19 saat ini Buralimar berharap Kepulauan Riau yang menjadi pintu masuk bagi wisatawan asing bisa disambut dengan baik.

Ia juga berharap di tahun 2022 di awal Januari mendatang tidak ada lagi antigen maupun PCR.

Baca juga: Wisata 1000 Patung di Ibu kota Kepri yang Memukau Wisatawan

Baca juga: Pulau Bintan Punya Wisata Gurun Pasir yang Viral di Medsos, Serasa di Timur Tengah

Meski demikian, pemberian vaksinasi corona secara penuh wajib dilakukan untu menjamin imun tubuh.

Berdasarkan data hasil dari Pemko Batam sudah 70,1 persen tingkat kekebalan masyarakat Batam.

Tempat atau destinasi wisata setidaknya masyarakat disekitar lokasi sudah divaksin seluruhnya.

Seperti di Lagoi sudah 2000 ribu masyarakat nya yang divaksin, kemudian Nongsa sekitar 3000 yang divaksin.

"Kami berharap semoga keadaan ini segera pulih, minimal travel agent. Apalagi saat ini perkembangan Covid-19 kita belum terlalu stabil, namun di bulan Desember kita siap bagi teman-teman yang menyediakan paket - paket sudah bisa segera dipersiapkan. Saat ini juga antigen sudah turun ya harganya, lalu PCR juga sudah cukup terjangkau harganya," kata Buralimar.(TribunBatam.id/Febriyuanda)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Wisata Kepri

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved