LINGGA TERKINI
Satu Keluarga Jadi Peserta Lingga Recycle Carnival, Meriam Tegak Jadi Konsep Kostumnya
Lingga Recycle Carnival dapat sambutan positif dari masyarakat. Dari kegiatan itu, ada satu keluarga yang mencuri perharian karena membawa anak kecil
Penulis: Febriyuanda | Editor: Dewi Haryati
LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Kegiatan Lingga Recycle Carnival yang digelar Senin (15/11/2021) lalu, mendapatkan sambutan meriah dari ribuan masyarakat yang menyaksikan.
Salah satu yang mencuri perhatian, ada satu keluarga yang ikut menjadi peserta dalam kegiatan tersebut.
Mereka terdiri dari ayah, ibu dan dua orang anaknya yang masih kecil.
Mengenakan kostum karnival berwarna kuning keemasan, empat anggota keluarga ini berjalan memberikan sapaan kepada masyarakat yang hadir.
Tidak sedikit masyarakat yang gemas ketika melihat kekompakan keluarga dari Desgi Prayoga dan Atika Ramadhani ini, lantaran mengikutsertakan putra putri mereka.
Desgi Prayoga mengatakan, konsep kostum karnaval yang ia pakai bersama keluarganya bertemakan meriam tegak.
Kostum itu pernah dipakai saat tampil di acara Kepri Carnival dan Batam International Culture Carnival sebelumnya.
Baca juga: Event Lingga Recycle Carnival Datangkan Rezeki ke Puluhan Pedagang di Dabo Singkep
Diketahui, meriam tegak merupakan salah satu cagar budaya di Lingga, yang terletak di Dabo Singkep.
Benda kuno warisan sejarah itu terletak di pinggiran Pantai Desa Batu Berdaun, yang banyak mengandung kisah di dalamnya.
Yoga menuturkan, pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat, bahwa dalam karnaval itu bukan hanya tentang perorangan, tetapi juga bisa mengajak keluarga.
"Awalnya bertiga, sekarang kami berempat ditambah anak perempuan kami yang berusia 3,5 bulan," kata pria disapa Yoga ini kepada TribunBatam.id, Selasa (16/11/2021).
Yoga dan istrinya memang sangat antusias untuk mengikuti karnaval ini.
Bahkan setiap tahun mereka selalu mengikuti event yang menyita banyak perhatian masyarakat ini.
Karena rasa antusias itu pula, Yoga dan istinya membawa putra-putri mereka untuk tampil menyapa masyarakat, dengan kostum karnaval yang dikenakan.
"Anak yang pertama juga sewaktu umur 3,5 bulan, kami tampilkan di Batam International Culture Carnival, dan sekarang anak pertama kami sudah berusia 3,5 tahun," ucapnya.
Yoga menyampaikan, saat mengajak anak-anak mereka dalam pergelaran karnaval, rute yang ia pakai hanya sekisar 150 hingga 300 meter.
"Anak kami yang masih kecil tidak sampai finish, hanya seperempat runway," tutur Yoga.
Tampilkan Warisan Budaya
Sebelumnya diberitakan, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri mengadakan Lingga Recycle Karnival 2021 di lapangan merdeka Dabo, Kecamatan Singkep, Senin (15/11/2021) sore.
Kegiatan ini diselenggarakan melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Lingga, yang diprakarsai Asosiasi Karnaval Indonesia (Akari) Cek Konon Lingga, sampena memperingati hari jadi kabupaten Lingga yang ke-18.
Setidaknya para peserta mulai dari anak-anak, hingga orang dewasa ikut tampil memukau ribuan masyarakat di sana.
Pasalnya, beberapa peserta ini mengenakan fashion kostum terbuat dari barang bekas yang didaur ulang, hingga menghasilkan karya yang luar biasa.
Tidak hanya itu, melalui Lingga Recycle Karnival ini, para peserta juga turut menampilkan sebuah warisan budaya Kabupaten Lingga.
Seperti Tudong Manto, Batik Lingga, hingga lauk tradisional masyarakat Melayu Lingga, yakni ikan tamban dan lainnya.
Tentu saja, aksi karnival dari titik lapangan merdeka hingga gedung nasional ini, seolah tak membuat mata ribuan masyarakat berkedip.
Banyaknya masyarakat yang memadati sepanjang jalan kota Dabo itu, seakan telah lama menanti event yang sudah lama tidak diselenggarakan ini, akibat pandemi Covid-19.
Masyarakat pun rela menunggu lama, mengambil posisi tempat di titik utama atau sepanjang jalan Dabo Singkep, untuk mengambil moment langka itu.
Bupati Lingga, Muhammad Nizar memberikan ucapan terimakasihnya kepada Akari Cek Konon Kabupaten Lingga, yang hadir membuka kegiatan itu dalam memperingati Hari Ulang Tahun Kabupaten Lingga.
Baca juga: KABAR GEMBIRA! Kini WNI Masuk Singapura Cukup Vaksin dan Tak Perlu Karantina
Baca juga: Siswi SMP Jadi Korban Pencabulan, Pelaku Seorang Duda, Dilakukan Hingga 8 Kali
Karena menurut Nizar, setelah beberapa tahun akibat Covid-19, kegiatan ini memicu kerinduan di hati masyarakat.
Nizar pun yang saat itu hadir bersama Ketua DPRD Lingga mengatakan, bahwa hal itu merupakan bentuk dukungannya membuka ruang publik, dengan adanya event Lingga Recycle Karnival 2021.
"Nah ini bahan bekas yang diolah anak-anak tempatan kita, yang tergabung sekitar 40 orang di sini, ada dari Dabonya dan ada dari pancurnya (Lingga Utara). Dan ini luar biasa," kata Nizar saat diwawancarai kepada awak media usai kegiatan.
Pria 39 tahun ini mengaku, bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan positif yang didukung olehnya.
Ia menuturkan, berkat kerjasama seluruh pihak dan kesadaran masyarakat, Kabupaten Lingga sendiri sudah berada di status wilayah PPKM Level 1.
"Kita saat ini 0 kasus aktif Covid-19, tapi juga tetap pada aturan menjaga Protokol kesehatan," ucapnya.
Pemerintah Daerah menggelar event, baik dari Dinas Kebudayaan ataupun Dinas Pariwisata, Nizar juga turut mengungkapkan pihaknya juga sangat merindukan suasana seperti kegiatan ini.
"Kita sudah siap untuk ekonomi, membuka ruang publik, sehingga UMKM kita bisa berjalan seperti sebelum-sebelumnya," tutur Nizar.
Nizar pun mengapresiasi semangat pemuda yang tergabung ke dalam Akari Cek Konon Kabupaten Lingga, yang bisa membuat seperti ini.
Nizar pun mengakui, Akari Cek Konon Kabupaten Lingga sudah sering mensukseskan Karnival bukan hanya di Lingga, namun di luar Kabupaten Lingga bahka di luar negeri.
"Kami juga juga mendorong kepada Akari jika ingin memberikan pelatihan-pelatihan kepada kota atau kabupaten lain silahkan. Namun, untuk hal-hal yang baru harus tercetak di Kabupaten Lingga.
Ketika adanya lomba Recycle Karnival, harus ada kreasi baru, inovasi baru yang setiap tahun kita memenangi lomba ini," sambungnya. (TRIBUNBATAM.id/Febriyuanda)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita tentang Lingga